Daun basil atau selasih adalah tanaman yang memiliki kandungan minyak atsiri dan sifat anti inflamasi. Terdapat berbagai jenis daun basil serta memiliki rasa dan aroma yang berbeda beda. daun basil umumnya sebagai bumbu dalam masakan Italia, Thailand, Indonesia, dan Vietnam. Selain itu, daun basil juga memiliki manfaat yang baik utnuk kesehatan. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang asal usul, ciri, ciri, manfaat, dan efek samping daun basil.

Asal Usul Tanaman Basil
Tanaman basil atau Ocimum basilicum diyakini berasal dari India dan telah jadi budidaya selama lebih dari 5.000 tahun dengan jangkauannya menyebar ke seluruh penjuru dunia. Selasih atau Ocimum basilicum juga terkenal sebagai basil atau sweet basil dan secara tradisional diwariskan dari tradisi Yunani Kuno.
Di Indonesia, pengenalan selasih baru dari bijinya yang menjadi campuran minuman penyegar dan daunnya. Kemangi adalah hibrida antarspesies antara dua spesies selasih, Ocimum basilicum dan O. americanum. Daun basil memiliki 60 varietas beberapa berwarna merah, ungu, dan masing-masing mempunyai rasa berbeda. Basil manis adalah varietas paling populer dan umum, selain itu terdapat basil Thailand sering digunakan dalam masakan di Asia Tenggara.
Ciri Ciri

Mmiliki beberapa ciri-ciri yang mudah mengenalinya :
- Daun basil berwarna hijau dan bentuknya bulat telur, namun bentuknya juga tergantung dari varietasnya.
- Teksturnya lebih tebal daripada daun kemangi.
- Daun basil manis memiliki ciri khas batang berwarna ungu dan daunnya tampak kokoh.
- Daun basil memiliki tekstur halus dengan rangkaian urat pada daunnya.
BACA JUGA : Mengenal Tanaman Andaliman, Rempah Khas Dari Pulau Sumatera
Terdapat 60 varietas basil, beberapa berwarna merah, ungu, dan masing-masing mempunyai rasa berbeda. Tersedia dalam dua macam pilihan jenis, yaitu basil segar dan kering, dengan rasa yang berbeda antara keduanya. Mahkota bunga basil berwarna putih, dan bijinya berbentuk bulat telur dengan warna cokelat-hitam. Dengan demikian, daun basil memiliki beragam ciri-ciri yang dapat dikenali berdasarkan warna, tekstur, dan bentuknya, serta varietas dan jenisnya.
Manfaat Daun Basil
Memiliki berbagai macam manfaat manfaat untuk kesehatan antara lain :
Meredakan Stres
Memiliki sifat yang dapat membantu mengurangi stres dan menciptakan perasaan ketenangan. Aromanya yang harum juga dapat memberikan efek relaksasi.
Mencegah Kanker
Khususnya varian holy basil atau tulsi, daun basil mengandung senyawa fitokimia yang dapat membantu mencegah risiko terkena kanker, seperti kanker mulut, paru-paru, dan hati.
Mengatur Kadar Gula dalam Tubuh
Konsumsi dapat membantu mengendalikan kadar gula darah, menjaga kesehatan usus, dan mencegah penyakit seperti diabetes.
Mengembalikan Energi
Dapat membantu mengembalikan energi setelah beraktivitas fisik, sehingga bermanfaat untuk mengatasi kelelahan.
Pencegahan Penyakit Jantung
Mengandung antioksidan seperti antosianin dan beta karoten, yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit kardiovaskular.
Mengurangi Peradangan
Ekstrak daun basil memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh, termasuk masalah usus besar, penyakit jantung, dan artritis.
Mencegah Infeksi
Memiliki sifat antibakteri, sehingga dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi infeksi pada perut, kulit, dan saluran kencing.
Menjaga Kesehatan Otak
Konsumsi basil atau ekstrak basil dapat meningkatkan kemampuan memori dan daya ingat, membantu menjaga kesehatan otak.
Efek Samping Daun Basil

Daun basil memiliki beberapa efek samping yang perlu jadi perhatian. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah hipoglikemia, hepatic carcinoma, lambatnya pembekuan darah dan meningkatnya perdarahan.
Juga mengandung senyawa estragole yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati. Suplemen herbal basil tidak selalu aman untuk konsumsi, sehingga sebaiknya diskusikan dengan ahli herbal atau dokter untuk dosis yang sesuai.
Selain itu, untuk kamu yang ingin menjalankan operasi, penggunaan basil harus dihentikan setidaknya 2 minggu sebelum operasi dilaksanakan karena dapat meningkatkan risiko perdarahan selama operasi berjalan.
