Pengendalian Hama Ulat Api pada Tanaman Kelapa Sawit

Yuk Bagikan ..

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis) sering menjadi sasaran serangan hama ulat api, yang dapat menyebabkan kerugian serius dalam produksi kelapa sawit. Ulat api merupakan hama yang merusak daun kelapa sawit dengan cara menggerogoti jaringan daun yang muda, sehingga menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil produksi buah. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai pentingnya pengendalian hama ulat api pada tanaman kelapa sawit dan memberikan beberapa strategi  untuk mengatasi serangan ulat api.

ulat api kelapa sawit

Pengaruh kondisi iklim yang tidak menentu, mengakibatkan intensitas  serangan hama ulat api terjadi peningkatan pada tanaman kelapa sawit. Serangan ulat api dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi petani kelapa sawit.

Jenis-jenis ulat api yang paling banyak adalah Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima, Darna  diducta dan Darna bradleyi. (Norman dan Basri, 1992). Setora nitens memiliki siklus hidup yang lebih pendek dari S. asigna yaitu 42 hari  Darna trima, mempunyai siklus hidup sekitar 60 hari (Hartley, 1979). Ulat menyukai daun kelapa sawit tua, tetapi apabila daun-daun tua sudah habis ulat juga memakan daun-daun muda. Ngengat aktif pada senja dan malam hari, sedangkan pada siang hari hinggap di pelepah-pelepah daun tua dengan posisi terbalik (kepala di bawah). Jenis  D. trima, di waktu siang hari, ngengat suka hinggap di daun-daun yang sudah kering dengan posisi kepala di bawah dan sepintas seperti ulat kantong.

BACA JUGA :

Kerusakan dan Pengaruhnya di Lapangan

Pada semua stadia, tanaman rentan terhadap serangan ulat api seperti halnya ulat kantong. Kerusakan akibat dari serangan ulat api adalah kerusakan daun hingga 40 – 80 %. Selanjutnya bisa mengakibatkan kematian pada tanaman kelapa sawit apabila tidak terkendali dengan baik.

Cara Pengendalian hama ulat api pada kelapa sawit

  1. Penyemprotan Insektisida CYPERIN 250 EC menggunakan alat mist blower. Dosis konsentrasi : 2 ml / 1 liter air atau 0,5 – 1 liter per hektar.
  2. Alat foging juga bisa dengan dosis 250 ml Cyperin 250 EC dicampur dengan 5 liter solar untuk 1 – 2 hektar.
  3. Cara injeksi bisa dengan cara menyuntikkan insektisida CHEPATE 75 SP –Nufarm prod, dengan konsentrasi 15 ml per pohon

Semoga cara ini dapat mengatasi serangan ulat api yang terjadi di beberapa perkebunan kelapa sawit.

Scroll to Top