Pemanfaatan Drone Di Bidang Pertanian

Yuk Bagikan ..

Dalam era teknologi yang terus berkembang pesat, penggunaan drone dalam industri pertanian semakin populer dan memberikan dampak yang signifikan. Dengan kemampuan mereka untuk terbang di udara dan dilengkapi dengan berbagai sensor dan kamera canggih, drone telah membuka berbagai peluang baru dalam mengoptimalkan praktik pertanian. Artikel ini akan membahas tujuh aplikasi penggunaan drone yang menarik dalam bidang pertanian, mulai dari pemantauan tanaman hingga pemetaan lahan, serta manfaatnya yang dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan pertanian. Dengan adanya teknologi drone, petani dapat mengambil langkah maju dalam menghadapi tantangan yang dihadapi di sektor pertanian modern.

drone pertanian

Drone atau  UVA (Unmanned Aerial Vehicles) adalah pesawat tanpa awak dengan kendali remote control dari jarak jauh.  Berguna untuk menganalisis sesuatu dengan tujuan tertentu.  Peralatan terbang nirawak sendiri merupakan teknologi yang cukup inovatif karena mengandalkan IoT (Internet of Things) dan AI (Artificial Intelligent) atau yang dikenal sebagai kecerdasan buatan. Kemampuan drone untuk menganalisis dinilai cukup akurat dan sangat cepat.

Teknologi drone saat ini berkembang dengan pesat. Dari yang awalnya  terbatas dalam militer,  kini Drone sudah menjadi produk teknologi yang umum, tidak terkecuali oleh para petani. Kehadiran teknologi drone dalam sektor pertanian bisa mendatangkan banyak manfaat. Teknologi ini bisa memberikan solusi revolusioner dalam meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil panen.

Manfaat Teknologi Drone Dalam Pertanian

Beberapa manfaat drone dalam teknologi pertanian antara lain: sebagai sistem pemantau pertumbuhan tanaman, penilaian kondisi tanah, sistem irigasi dan drainase, monitoring hewan ternak, optimasi populasi tanaman terhadap lahan, dan lain sebagainya.  Ada beberapa tips mengenai cara pemanfaatan drone di sektor pertanian, di antaranya adalah sebagai berikut :

1.  Analisis Kebun

Drone bisa membantu Anda dalam melakukan persiapan sebelum musim tanam. Anda bisa menggunakan perangkat ini untuk mengetahui kondisi kebun secara menyeluruh.   Drone  juga memiliki kemampuan dalam melakukan pemetaan kondisi kebun secara 3 dimensi. Selanjutnya,  data tersebut dapat menjadi basis untuk analisis kondisi lahan. Hasil analisis dapat  pula untuk menentukan pola penanaman bibit yang maksimal.

2.  Penanaman

Keberadaan drone juga bisa Anda manfaatkan untuk melakukan penanaman bibit. Cara penanaman bibit menggunakan drone memungkinkan proses penanaman berlangsung dengan lebih cepat. Drone tidak hanya punya kemampuan untuk menembakkan bibit ke permukaan tanah, tetapi juga pemupukan.  Pada waktu yang sama, keberadaannya juga berguna untuk mengurangi biaya untuk ongkos penanaman mencapai 85 persen.

3.  Penyemprotan Tanaman Dan Pemberian Pupuk

Anda juga bisa memanfaatkan drone untuk aktivitas penyemprotan tanaman di  kebun atau pun pemberian pupuk. Drone terbaru memiliki beragam fitur yang memungkinkan penyemprotan dan aplikasi pupuk   secara efektif dan maksimal. Ada pula drone pertanian yang memiliki kemampuan mengeluarkan suara ultrasonik ataupun laser yang berguna dalam mengenali struktur kondisi lahan.

Fitur ini memungkinkan drone dapat melakukan penyemprotan secara lancar tanpa terjadi tabrakan. Selain itu, fitur tersebut juga dapat dimanfaatkan dalam melakukan pemindaian permukaan tanah. Selanjutnya, hasil pemindaian bisa menjadi data awal untuk menentukan jumlah cairan yang perlu disemprotkan. Semua itu dapat dilakukan secara real-time dengan jangkauan yang luas.

4.  Menilai Kesehatan Tanaman

Melakukan pengamatan mengenai kondisi tanaman menjadi tugas berat bagi para petani. Apalagi ketika lahan sangat luas. Namun, permasalahan ini mempunyai solusi efisien dengan keberadaan drone. Apalagi, proses pengamatan bisa  dengan singkat dan menggunakan tenaga yang tidak banyak dengan drone.

Penilaian kesehatan tanaman menggunakan drone bisa secara efektif dengan memanfaatkan fitur kamera dan kamera infra merah. Keberadaan dua jenis kamera pada drone, memungkinkan untuk bisa melihat ada tidaknya jamur atau bakteri pada tanaman. Dengan cara ini, permasalahan bisa terdeteksi dengan lebih cepat.

5.  Mengetahui Jumlah Populasi Tanaman

Mudah mengetahui populasi tanaman pada suatu area  terhadap luas lahan seimbang atau tidak, sehingga perlu dilakukan replanting (penanaman ulang) atau thinning (penjarangan) tanaman sehingga rasio antara tanaman dan luas lahan akan seimbang dan akan menghasilkan produk pertanian yang lebih optimal.

Penggunaan drone pada pertanian telah meningkatkan produksi pertanian di Jepang. Dengan menggunakan drone, kegiatan pertanian juga akan lebih efisien karena dapat menghemat waktu dan tenaga kerja.

6.  Memantau Pertumbuhan Tanaman

Dengan menggunakan citra hasil dari kamera  pada drone, para petani dapat lebih mudah memantau pertumbuhan tanaman mereka, pada area mana tumbuhan yang memiliki pertumbuhan normal dan area mana yang memiliki pertumbuhan tidak normal, sehingga proses perawatan pada tumbuhan yang tidak normal bisa sesegera mungkin.

Pemantauan pertumbuhan tanaman bisa menggunakan metode  Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) . Pengambilan citra data menggunakan kamera near-infrared (NIR) atau RBG. Tumbuhan hijau hidup menyerap radiasi matahari proses fotosintesis. Klorofil pada tumbuhan akan memancarkan lebih banyak radiasi matahari ke kamera near-infrared, sehingga tanaman yang memiliki pertumbuhan normal akan tampak lebih hijau daripada dengan tanaman yang memiliki pertumbuhan tidak normal. Proses ini sudah ada yang melakukan di Afrika Selatan sejak tahun 2014. Selain itu, dengan menggunakan kamera near-infrared (NIR) atau RBG, petani dapat menentukan nilai nutrisi yang terkandung pada lahan tanam.

BACA JUGA: Mesin Penyemprot Tanaman : Engine Sprayer Tasco TF-820 tx

7.  Sensor Irigasi

Drone yang memiliki sensor thermal, hyperspectral, atau multispectral, pemanfataannya bisa untuk melihat kualitas tanah. Sensor tersebut mampu menunjukkan area yang terlihat kering dan membutuhkan peningkatan ketersediaa air. Selanjutnya dari data tersebut dapat untuk meningkatkan sistem pengairan lahan.  Dengan menggunakan kamera termal, petani dapat menentukan lahan yang mengalami kekurangan air serta dapat memantau hewan ternak di malam hari.

Selain itu, dengan menggunakan kamera termal ini bisa untuk meminimalisir kasus pencurian hewan ternak atau produksi pertanian serta potensi kebakaran pada lahan pertanian .

Demikian beberapa contoh pemanfaatan drone untuk peningkatan cara pengelolaan lahan perkebunan dan pertanian. Dengan cara ini, tidak  dibutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak untuk mengelola lahan.

Scroll to Top