Cara Membuat Pupuk Organik Cair ( POC )

Yuk Bagikan ..

Pupuk organik cair adalah pupuk  berbentuk cari yang berasal dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Salah satu jenis pupuk organik adalah pupuk organik cair atau biasa disingkat POC.

pupuk organik cair ( poc )

Sekilas Tentang Pupuk Organik Cair (POC)

Pupuk ini bisa terbuat dari urine ternak atau hasil dari proses fermentasi bahan-bahan organik seperti buah-buahan busuk dan bahan pupuk organik lainnya. Pupuk organik cair biasanya digunakan sebagai pelengkap dengan cara disemprotkan ke daun atau disiramkan pada permukaan tanah dekat tanaman. Pada umumnya, bahan baku pembuatan pupuk ini sama dengan pupuk organik lainnya yang berbentuk padat. Namun, pupuk jenis ini ditambahkan air dengan proses perendaman serta beberapa proses lainnya, sehingga menghasilkan pupuk cair. Jenis pupuk ini digemari karena praktis dan mudah digunakan.

Menciptakan pupuk organik cair (POC) sendiri adalah cara yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman Anda. POC mengandung bahan-bahan alami yang dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan memperkuat pertahanan tanaman terhadap penyakit. Artikel ini akan memberikan panduan praktis tentang cara membuat POC secara mudah di rumah. Dengan beberapa bahan sederhana dan langkah-langkah yang jelas, Anda dapat memulai produksi POC sendiri dan memberikan nutrisi yang sehat untuk tanaman Anda.

Membuat POC sendiri memungkinkan Anda untuk mengontrol kualitas dan komposisi pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman yang Anda tanam. Salah satu metode yang umum digunakan adalah fermentasi bahan-bahan organik, seperti limbah dapur, daun kering, jerami, atau sisa tanaman. Proses fermentasi ini menghasilkan cairan kaya nutrisi yang dapat diserap oleh akar tanaman dengan lebih efisien. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah sederhana untuk membuat POC, serta tips dan trik yang dapat membantu Anda menghasilkan pupuk organik cair berkualitas tinggi dengan mudah di lingkungan rumah Anda sendiri.

Sifat dan karakteristik POC

Dalam bercocok tanam kita tidak bisa menjadikan pupuk organik cair sebagai pupuk utama/dasar karena  nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar karena pupuk organik padat akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang panjang.

Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika aplikasi pada daun, bunga dan batang daripada pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik cair bisa berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji. Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.

Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jangan sampai overdosis, karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang berlebih juga akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Oleh karena itu, perlu memperhatikan ketepatan takaran untuk mendapatkan hasil maksimal. Selain itu perlu pengenceran sebelum pemberian pupuk organik cair pada daun.

Karena sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair sebaiknya kaya akan unsur hara mikro. Sementara unsur hara makro terpenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk organik cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk mendapatkan kandungan hara mikro, bisa pilah dari bahan baku pupuk .

Secara sederhana bahan untuk membuat pupuk perangsang daun mengggunakan sumber bahan organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk membuat pupuk perangsang buah  gunakan bahan organik dari sisa limbah buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.

pupuk organik cair ( poc )

Jenis Pupuk Organik Cair

Ada dua macam pupuk organik cair (POC)  melalui proses pengomposan yaitu :

1. Pupuk organik yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam air.

Jenis pupuk terlarut bisa berupa pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau campuran semuanya. Pupuk organik cair semacam ini karakteristiknya tidak jauh beda dengan pupuk organik padat, hanya saja wujudnya berupa cairan seperti teh celup ke dalam air lalu airnya menjadi pupuk.

Jenis pupuk cair ini  suspensi larutannya kurang stabil dan mudah mengendap. Kita tidak bisa menyimpan pupuk tipe ini dalam jangka waktu lama. Setelah jadi biasanya harus langsung untuk penggunaan. Pengaplikasiannya  dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan tanah di sekitar tanaman, jangan semprotkan ke daun.

2. Pupuk organik cair dari bahan-bahan organik dengan fermentasi dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup.

Bahan bakunya dari material organik yang belum terkomposkan. Pupuk organik cair yang kedua  ini larutannya lebih stabil dan  jika membiarkan tanpa perlaku,  tidak mengendap karena unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair tipe ini benar-benar berbentuk cair. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda dengan pupuk cair yang dibuat dari pupuk padat yang larut ke dalam air.

Cara Pembuatan pupuk organik cair ( POC )

Sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian petani dalam memproduksi pupuk organik, berikut ini ada kami bagikan cara pembuatannya

Bahan dan alat

  • Satu karung kotoran ayam
  • Setengah karung dedak
  • 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa),
  • 100 gram gula merah,
  • 50 ml bioaktivator (misalnya EM4),
  • Air bersih secukupnya.
  • Tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk,
  • Satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm),
  • Botol plastik bekas aqua ukuran 1 liter.
  • Lubangi tutup tong seukuran selang aerator.

BACA JUGA:

Langkah pembuatan pupuk organik cair

  1. Siapkan bahan dan alat untuk pembuatan pupuk.
  2. Potong atau rajang bahan-bahan organik bahan baku.
  3. Masukkan kedalam tong dan tambahkan air, dengan komposisi dua bagian bahan organik dan satu bagian air, kemudian aduk-aduk hingga merata.
  4. Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata, kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang sudah berisi bahan baku pupuk.
  5. Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah ada lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk ke dalam botol yang telah mempunyai air.
  6. Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang untuk mensetabilkan suhu adonan dengan membuang gas tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
  7. Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong dan cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
  8. Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa sebagai pupuk organik padat.
  9. Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat.
  10. Pupuk organik cair telah jadi dan siap pakai. Apabila pengemasan baik, pupuk bisa sampai 6 bulan.
Scroll to Top