Tanaman nila (Indigofera tinctoria) atau tarum adalah tanaman yang telah lama dimanfaatkan sebagai sumber pewarna alami dalam industri tekstil, terutama dalam pembuatan batik dan tenun ikat. Nila menghasilkan pewarna alami yang dikenal sebagai indigo, yang telah digunakan selama berabad-abad untuk memberi warna biru pada kain. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang klasifikasi ciri ciri, manfaat, dan cara budidaya.

Klasifikasi Tanaman Nila
- Kerajaan: Plantae
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Fabales
- Famili: Fabaceae
- Subfamili: Faboideae
- Tribus: Indigofereae
- Genus: Indigofera
- Spesies: I. tinctoria
Ciri Ciri Tanaman Nila

Tanaman nila adalah tanaman berbentuk semak semak yang memiliki tinggi yang dapat mencapai 1,5 meter, dengan cabang yang tumbuh melimpah dan dapat muncul di bagian bawah batang. Daunnya memiliki bentuk yang terbelah, berwarna hijau, dan terletak di samping kanan dan kiri batang tanaman. Ujung daunnya meruncing, menambah estetika dan daya tarik visual tanaman ini. Saat tanaman nila berbunga, bunganya memperlihatkan warna ungu yang menarik, menambah keindahan pada keseluruhan penampilan tanaman ini.
Manfaat Tanaman Nila
Tanaman nila memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah.
Pewarna alami
Daun nila digunakan sebagai sumber pewarna biru alami dalam industri tekstil, terutama dalam pembuatan batik dan tenun ikat. Pewarna biru yang dihasilkan dari tanaman ini memiliki keunikan dan daya tahan yang dihargai dalam dunia fashion dan kerajinan.
Pakan ternak
Nila mengandung protein tinggi, sehingga tanaman ini digunakan sebagai pakan ternak. Penggunaan nila sebagai pakan ternak dapat meningkatkan status bahan organik lahan dan kadar nitrogen dalam tanah, memberikan manfaat ganda dalam pertanian dan peternakan.
Pengendali erosi
Akarnya yang kuat membuat tanaman nila efektif dalam mencegah erosi tanah. Kemampuan ini menjadikan tanaman nila sebagai solusi alami untuk menjaga kestabilan tanah dan mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh erosi.
Tanaman hias
Beberapa spesies nila juga digunakan sebagai tanaman hias karena memiliki bunga yang unik dan indah. Keindahan estetika dari bunga nila membuatnya menjadi pilihan yang menarik untuk keperluan dekoratif.
Sebagai Obat
Selain manfaat lainnya, tanaman nila juga memiliki potensi sebagai obat alami. Kandungan senyawa aktif dalam tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai kondisi kesehatan, menambah nilai tambah dari tanaman nila dalam bidang kesehatan.
Cara Budidaya Tanaman Nila

Berdasarkan info yang didapat dari website Dinas Pertanian Provinsi Banten, tanaman ini adalah jenis tanaman yang dapat tumbuh di daerah mana saja, mulai dari ketinggian 1 hingga 1800 mdpl. Asal selalu mendapat pancaran sinar matahari yang cukup melimpah, tanaman indigofera bisa tumbuh subur dan berdaun lebat serta berbunga dalam jumlah yang banyak.
Pembibitan
Untuk pembibitannya, bisa menggunakan polybag yang ukuran diameternya paling sedikit 8 hingga 10 cm. Polybag ini kemudian diisi media berupa tanah biasa yang subur dan dicampur dengan pupuk kandang. Jika menggunakan bibit dari stek, dapat langsung dimasukan dalam polybag.Selanjutnya bila memilih biji untuk mengembangbiakan indogofera, harus dipilih yang sudah tua kemudian direndam dalam air dingin selama 12 jam. Setelah itu buang biji yang berada di permukaan air karena biji tersebut tidak berkualitas bagus. Setiap polybag bisa dipakai untuk menanam biji sebanyak 4 atau 5 butir.
Perawatan Tananam Indogofera
Penyiraman dilakukan setiap hari namun tidak perlu menggunakan air yang terlalu banyak dan harus dijaga agar tidak muncul genangan. Air yang menimbulkan genangan akan membuat biji atau batang tanaman indogofera cepat membusuk.Untuk pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang saja, jangan memakai pupuk kimia. Melalui akarnya tanaman ini mampu mengambil nitrogen sendiri dari udara, sehingga tidak membutuhkan pupuk kimia.Setelah tumbuh berusia antara 2 sampai 3 bulan, bibit tanaman nila tersebut bisa dipindah ke lahan permanen. Tetapi sebelumnya harus dibuatkan gundukan dahulu di lahan tersebut untuk berjaga-jaga agar akar dan batangnya tidak kena genangan air saat turun hujan.Budidaya nila atau indigofera sudah bisa mulai diambil panennya saat berusia 3 atau 4 bulan setelah di tanam di lahan. Untuk selanjutnya bisa dipanen lagi setiap 90 hari dan berlangsung terus hingga tanaman sudah tidak produktif lagi atau usianya mencapai kurang lebih 3 tahun.
Pemanenan
Pemanenan pertama bisa dilakukan 60 hari setelah tanam dengan cara dipangkas. Pemangkasan setidaknya pada ketinggian 1 meter dari tanah. Pemanenan selanjutnya dilakukan setiap 60 hari setelah pemangkasan sebelumnya.