Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman rempah-rempah yang telah lama digunakan dalam berbagai budaya untuk keperluan kuliner dan pengobatan. Artikel ini akan mengulas kandungan yang terdapat dalam jahe, serta manfaat dan beragam kegunaannya dalam kesehatan dan kuliner.

Kandungan Kimia Jahe
Jahe dapat dibedakan jenisnya dari aroma, warna, bentuk dan besarnya rimpang.Atas dasar hal tersebut, maka dikenal 3 (tiga) klon jahe. Beberapa jenis jahe yang ada dan sering dibudidayakan antara lain (Diperta Prov. Jabar, 2009) :
1. Jahe Besar (Z. officinale Sp)
Mempunyai rimpang lebih besar dibandingkan kedua klon lainnya. Berwarna kuning atau kuning muda, seratnya sedikit dan lembut.Aromanya kurang tajam dan rasanya kurang pedas. Jahe ini mengandung minyak atsiri 0,82-1,68% dihitung atas dasar berat kering. Penggunaan untuk rempah-rempah, minuman dan makanan.
2. Jahe emprit (Z. officinale var. Amarum)
Rimpang jahe kecil lebih besar daripada jahe merah, akan tetapi lebih kecil daripada jahe besar. Bentuk agak pipih, berwarna putih, seratnya lembut dan aromanya tidak tajam. Jahe ini mengandung minyak atsiri 1,5-3,3% dari berat keringnya. Jahe kecil digunakan sebagai bahan baku minuman, rempah-rempah dan penyedap makanan.
3. Jahe Merah (Z. officinale var. Rubrum)
Tipe klon jahe merah sering disebut jahe sunti.Rimpangnya paling kecil dibandingkan kedua klon lainnya, berwarna merah sampai jingga muda dan seratnya kasar, aroma tajam dan rasanya sangat pedas. Kandungan minyak atsiri 2,58-2,72% dihitung atas dasar berat kering. Penggunaannya lebih banyak untuk industri obat-obatan.Rhizoma jahe secara umum mengandung minyak volatil, senyawa penyebab rasa pedas, protein, serat, pati, dan elemen mineral.Dari keseluruhan kandungan tersebut, pati terdapat dalam jumlah yang cukup banyak sekitar 45-55% dari berat kering rizoma jahe (Setyaningrum dan Saparinto, 2013).
Jahe memiliki beberapa kandungan kimiayang berbeda. Beberapa kandungan kimia pada tiga jenis jahe dapat dilihat pada tabel berikut.
BACA JUGA :
- 8 Manfaat Cengkeh Bagi Kesehatan, Rempah Khas Indonesia Yang Kaya Manfaat
- Daftar Beragam Produk Pasca Panen dari Tanaman Lada
Tabel Karakteristik tiap jenis jahe
Karakteristik (bb) | Jenis Jahe | ||
Jahe Besar | Jahe Kecil | Jahe Merah | |
Minyak atsiri (%) | 1,62-2,29 | 3,05-3,48 | 3,90 |
Pati (%) | 55,10 | 54,70 | 44,99 |
Serat (%) | 6,89 | 6,59 | 8,99 |
Sumber : Setyaningrum dan Saparinto(2013)Selain kandungan-kandungan tersebut, rimpang jahe jugamengandung senyawa fenolik. Beberapa komponen bioaktif dalam ekstrak jahe antara lain (6)-gingerol, (6)-shogaol, diarilheptanoid dan curcumin. Rimpang jahe juga mempunyai aktivitas antioksidan yang melebihi tokoferol (Kikuzaki dan Nakatani, 1993).
Kandungan lain yang terdapat pada jahe antara lain minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpen, zingiberen, zingeron, oleoresin, kamfena, limonen, borneol, sineol, sitral, zingiberal, dan felandren. Minyak atsiri umumnya berwarna kuning, sedikit kental, dan merupakan senyawa yang memberikan aroma yang khas pada jahe (Soepardie, 2001).Komponen kimia jahe lainnya dapat dilihat pada di bawah ini.
Tabel Komposisi Kimia Jahe
Komponen | Jumlah | ||
Jahe Segar | Jahe Kering | ||
Energy (KJ) | 184,0 | 1424,0 | |
Protein (g) | 1,5 | 9,1 | |
Lemak (g) | 1,0 | 6,0 | |
Karbohidrat (g) | 10,1 | 70,8 | |
Kalsium (mg) | 21 | 116 | |
Phospat (mg) | 39 | 148 | |
Besi (mg) | 4,3 | 12 | |
Vitamin A (SI) | 30 | 147 | |
Thiamin (mg) | 0,02 | – | |
Niasin (mg) | 0,8 | 5 | |
Vitamin C (mg) | 4 | – | |
Serat kasar (g) | 7,53 | 5,9 | |
Total abu (g) | 3,70 | 4,8 | |
Magnesium (mg) | – | 184 | |
Natrium (mg) | 6,0 | 32 | |
Kalium (mg) | 57,0 | 1342 | |
Seng (mg) | – | 5 |
Sumber : Koswara (1995)Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak bertahan lama disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan secepatnya agar tetap layak dikonsumsi. Untuk mendapatkan rimpang jahe yang berkualitas, jahe dipanen pada umur tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua.

Hasil pengolahan jahe
Jahe segar selain dipasarkan dalam bentuk olahan jahe, juga dipasarkan dalam bentuk jahe segar, yaitu setelah panen, jahe dibersihkan dan dijual kepasaran.Terdapat beberapa hasil pengolahan jahe yang terdapat di pasaran, yaitu:
- Jahe kering
- Awetan jahe
- Jahe bubuk
- Minyak jahe
- Oleoresin jahe
Jahe kering
Merupakan potongan jahe yang dikeringkan dengan irisan memotong serat irisan tipis (digebing). Jenis ini sangat populer di pasar tradisional.
Awetan jahe
Merupakan hasil pengolahan tradisional dari jahe segar. Yang paling sering ditemui di pasaran adalah, tingting jahe (permen jahe), acar, asinan, sirup, dan jahe instan. Beberapa jenis olahan jahe ini disukai konsumen dari daerah Asia dan Australia.
Bubuk jahe

Merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi industri, jahe dikeringkan selanjutnya digiling dengan kehalusan butiran bubuk yang ditentukan. Bubuk jahe diperlukan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu. Biasanya menggunakan bahan baku jahe kering.
Oleoresin jahe
Adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Warnanya cokelat dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35%.
Penutup
Jahe adalah tanaman yang kaya akan kandungan nutrisi dan memiliki beragam manfaat untuk kesehatan serta berbagai kegunaan dalam kuliner. Dengan memasukkan jahe dalam diet sehari-hari atau sebagai bahan dalam produk-produk perawatan, kita dapat mengambil manfaat dari potensi kesehatan dan kelezatan rempah-rempah ini.