Semua orang menganggap biji pepaya sebagai limbah, bagian dari buah pepaya yang biasanya tidak terpakai. Namun biji pepaya ternyata memiliki potensi kesehatan dan kegunaan yang luar biasa. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri kandungan aktif dalam biji pepaya serta contoh aplikasinya.
Pepaya merupakan tanaman yang cukup banyak populer untuk budidaya di Indonesia. Tanaman pepaya di Indonesia dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran pegunungan 1000 m dpl. Negara penghasil pepaya antara lain Kostarika, Republik Dominika, Puerto rika dan lain-lain. Brazil, India dan Indonesia merupakan penghasil pepaya yang cukup besar (Warisno, 2003).
Taksonomi pepaya / Nama latin ilmiah pepaya
Tanaman pepaya merupakan herba menahun dan tingginya mencapai 8 meter. Batang tidak berkayu, bulat, berongga, bergetah dan terdapat bekas pangkal daun dapat hidup pada ketinggian tempat 1 m – 1000 m dari permukaan laut dan pada suhu udara 22–26 0C. Pada umumnya semua bagian dari tanaman baik akar, batang, daun, biji dan buah dapat dimanfaatkan (Warisno, 2003). Menurut Tjitrosoepomo (2004), sistematika tumbuhan pepaya (Carica papaya L.) berdasarkan taksonominya adalah sebagai berikut:
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Class : Dicotyledoneae
- Ordo : Cistales
- Family : Caricaeae
- Genus : Carica
- Spesies : Carica papaya L.
Nama latin pepaya adalah : Carica papaya
BACA JUGA :
- Pepaya Sebagai Tanaman Herbal, Dilengkapi Contohnya
- 4 Resep Manisan Pepaya
- Pepaya California / Pepaya Calina : Asal Usul, Keunggulan, dan Cara Menanam
- Mengenal Jenis Bunga Pepaya
- Cek Manfaat Bunga / Kembang Pepaya Untuk Kesehatan
- Tanaman Pepaya : Klasifikasi, Ciri-ciri, Syarat Tumbuh, dan Cara Menanam
Kandungan Aktif biji pepaya
Terkait dengan senyawa aktif dari tanaman ini ternyata banyak dyang mengandung alkaloid, steroid, tanin, dan minyak atsiri. Dalam biji pepaya mengandung senyawa-senyawa steroid. Kandungan biji dalam buah pepaya kira-kira 14,3 % dari keseluruhan buah pepaya (Satriyasa dan Pangkahila, 2010).
Kandungannya berupa asam lemak tak jenuh yang tinggi, yaitu asam oleat dan asam palmitat (Yuniawati dan Purwanti, 2008). Selain mengandung asam-asam lemak, mengandung senyawa kimia lain seperti golongan fenol, alkaloid, terpenoid dan saponin (Warisno, 2003). Zat aktif yang terkandung dalam biji pepaya tersebut bisa berefek sitotoksik, antiandrogen atau berefek astrogenik (Lohiya et al., 2002 dalam Satriyasa 2007). Alkaloid salah satunya yang terkandung dalam biji pepaya dapat berefek sitotoksik. Efek tersebut akan menyebabkan gangguan metabolisme sel spermatogenik.
Jangan termakan oleh orang yang sedang hamil muda karena dapat mengakibatkan keguguran. Orang yang keguguran akibat makan biji pepaya ini, biasanya sulit hamil kembali karena adanya pengeringan rahim akibat masuknya enzim proteolitik seperti papain, chymopapain A, chymopapain B dan peptidase pepaya. Selain mengandung enzim proteolitik, juga mengandung senyawa kimia yang lain seperti :
- Lemak majemuk 25%
- Lemak 26%
- Protein 24,3%, Serat 17 %
- Karbohidrat 15,5%
- Abu 8,8%
- Air 8,2%
(Sumber : Warisno, 2003).
Aplikasi Biji Pepaya
Biji buah pepaya punya manfaat jika melalui proses untuk mengambil kandungan minyaknya. Ini akan sangat menguntungkan (Yuniawati dan Purwanti, 2008). Biji pepaya memiliki warna yang berbeda sesuai tingkat kematangannya, seperti pada gambar berikut ini:

Secara tradisional mempunyai manfaat sebagai obat cacing gelang, gangguan pencernaan, diare, penyakit kulit, untuk kontrasepsi pria, bahan baku obat masuk angin dan sebagai sumber untuk mendapatkan minyak dengan kandungan asam-asam lemak tertentu (Warisno, 2003).

