Lubang biopori merupakan teknologi sederhana yang merupakan pengembangan dari Kamir S Brata – yang bertujuan untuk meningkatkan daya resap air dengan cara membuat lubang resapan vertikal yang berisi dengan sampah organik yang kemudian menjadi sampah kompos.
Sampah yang mudah terurai ini ini menarik banyak makluk tanah. Proses ini membuat tanah mempunyai pori pori – sehingga kemampuan tanah dalam meresap air dalam waktu cepat menjadi lebih besar.

Sebenarnya kawasan di hutan, mengandungbanyak tanah yang mempunyai pori-pori karena menumpuknya sampah organik yang menjadi makanan hewan tanah, membuat aktifitas hewantanah cukup tinggi, dan membuat banyak pori pori tanah.
Kondisi berbeda terjadipadatanah di perumahan warga, yang sangat padat, miskin sampah organik, membuat fauna tanah tidak berkembang. Tanah menjadi keras, tanpa pori pori, dan ketika air melimpah dalam jumlah banya- misal karena hujan- maka butuh waktu yang lama sebelum air mampu diserap oleh tanah.
Kemampuan tanah meresap ini akan menimbulkan genangan air dalam jumlah banyak. Kini ekosistem yang mengundang fauna tanah itu bisa dibuat, dengan cara menggunakan teknologi biopori. Malah, efek penggunaan lubang ini tidak hanya mengurani genangan air, tapi membuat tanah lebih sehat, dan tidak mudah kehilangan kelembapannya, sehingga menguntungkan tanaman di sekitarnya selain juga menjadi sumber makanan dan rumah bagi fauna tanah.
Cara Membuat Lubang Biopori
- Siapkan bor biopori. Jika bingung bor biopori seperti apa, bisa melihat ke BOR BIOPORI
- Buat lubang secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dengan kedalaman kurang lebih 50 s/d 100 cm.
- bor biopori
(penamaan ini cukup populer di Indonesia, padahal maksudnya adalah bor tanah dengan mata bor jenis Edelman. Untuk mempermudah pengeboran, tanah bisa disiram air dulu sehingga menjadi lebih lunak.
BACA JUGA : Bor Biopori Untuk Membuat Lubang / Sumur Resapan Air


Tujuan pipa ini dibuat sebagai penahan lubang. Tanpa pipa, ada kemungkinan lubang akan tertutup oleh longsoran tanah di sekeliling lubang.
- Mohon perhatikan jangan sampai terlalu banyak sampah hewani, karena bisa menimbulkan bau busuk.
- Perhatikan volume sampah organik. Jika volume berkurang, tambahkan sampah organik bila . Pengurangan volume ini ternjadi karena proses pelapukan

- Tutup Lubang Biopori

- Jika tidak ada penahan bibir lubang resapan tersebut, maka lubang harus penuh, atau padatkan di bagian atas lubang resapan biopori.
