Petani Kakao yang Kembali Jadi Primadona di Indonesia

Yuk Bagikan ..

Petani kakao di Indonesia boleh jadi merasa bunga. Harga kakao atau biji coklat,  mengalami kenaikan yang signifikan di pasar global. Indonesia, sebagai salah satu produsen kakao, merasakan dampak positif dari tren ini. Kenaikan harga kakao akibat berbagai faktor yang mempengaruhi pasokan dan permintaan di pasar internasional.

arga biji kakao
harga kakao

Penyebab Kenaikan Harga Kakao

    • Prioritas Ghana pada Minyak: Ghana, salah satu produsen utama kakao dunia, mulai memprioritaskan produksi minyak dibandingkan kakao, menyebabkan penurunan suplai kakao.
    • Penyelundupan ke Pantai Gading: Banyak petani kakao di Ghana memilih menyelundupkan produk mereka ke Pantai Gading, di mana harga lebih tinggi, mengurangi ketersediaan kakao resmi.
    • Gangguan Ekspor di Ekuador: Ekuador, salah satu negara penghasil kakao, juga mengalami masalah dalam ekspor kakao.
    • Penjualan Lahan ke Penambang: Petani Ghana semakin sering menjual lahan perkebunan mereka kepada penambang, mengurangi luas lahan yang digunakan untuk kakao.
    • Gangguan Pengiriman di Laut Merah: Pengiriman kakao melalui Laut Merah terganggu, menambah kendala dalam distribusi global.
    • Kekurangan Lahan Baru: Ghana dan Pantai Gading mengalami kekurangan lahan baru yang dapat digunakan untuk perkebunan kakao, membatasi kemampuan mereka untuk meningkatkan produksi.

BACA JUGA :  Tanaman Kakao / Pohon Coklat : Pengertian, Sejarah , Klasifikasi, Morfologi, dan Varietas

Berita Terkini tentang Kenaikan Harga Kakao

Menurut laporan dari JPMorgan dan berita dari CNBC serta Reuters, harga kakao melonjak ke level tertinggi sepanjang masa karena para pedagang berebut untuk mendapatkan pasokan yang terbatas. Ini berdampak pada harga cokelat dan produk terkait lainnya di pasar konsumen .

BACA JUGA : Proses Dari Biji Kakao Menjadi Biji Coklat

Efek Kenaikan Harga Kakao untuk Indonesia

Kakao bukan tanaman asing di Indonesia. Negara kita pernah menjadi satu dari tiga pemasok besar kakao dunia. Hanya saja, sejak tahun 2016, panenan kakao Indonesia turun, jadi peringkat ke 7 di dunia.

Dalam catatan Kementerian Perindustrian, dari tahun 2015 sampai tahun lalu, produksi kakao Indonesia mengalami penurunan 8,3% per tahun. Di sisi lain, impor kakao mengalami kenaikan yang signifikan. Sekitar 62% bahan baku industri pengolahan kakao dalam negeri harus impor.

BACA JUGA : Budidaya Tanaman Kakao (Theobroma cacao)

Sekarang, luas lahan kebun kakao yang ada di Indonesia sekitar 1,3 juta hektare dengan produksi biji kakao tahun 2023 lalu, tercatat 641 ribu ton, turun dari 650 ribu ton di tahun sebelumnya.

BACA JUGA : Cara Pemangkasan Pada Tanaman Kakao / Coklat

Selama tahunan, harga jual biji kakao kering berkisar Rp 28 ribu per kg. Karena harganya tidak menarik, cukup banyak berpindah menjadi lahan tanaman lain, terutama kelapa sawit.

Kini mendapatkan kesempatan untuk bangkit kembali. Harga kakao yang tinggi, hingga 5 kali lipat harga biasa, petani di Indonesia dapat menikmati pendapatan yang lebih besar. Ini memotivasi peningkatan produksi dan investasi kembali di sektor kakao. Selain itu, perhatian global terhadap masalah pasokan kakao membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di pasar internasional .

Kenaikan harga kakao ini membawa angin segar bagi industri kakao Indonesia. Memberi harapan baru bagi petani dan pelaku bisnis untuk mengembalikan kejayaan kakao sebagai salah satu komoditas andalan negeri ini.

Scroll to Top