Petunjuk Teknis Cara Budidaya Ikan Lele

Yuk Bagikan ..

Budidaya ikan lele telah menjadi salah satu pilihan yang populer. Ikan lele adalah salah satu ikan air tawar yang mudah pemeliharaannya dan memiliki permintaan pasar yang tinggi. Artikel ini akan membahas langkah teknis secara umum dalam budidaya ikan lele.

lele

Budidaya lele tidak memerlukan cara perawatan yang rumit. Tidak perlu menggali tanah atau membuat kolam dan tidak perlu membuat kolam dari beton, tetapi cukup menggunakan terpal atau deklit. Apabila kolam ingin permanen maka dapat menggali tanah atau membuat kolam dari beton. Menggunakan terpal atau deklit memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah biaya murah, praktis, mudah pembuatan, mudah pemindahan, dan proses memanen sangat mudah. Sedangkan kelemahannya adalah tidak tahan lama, terpal yang kualitasnya bagus bisa bertahan lebih dari 3 tahun, jika bocor akan cukup menyulitkan dan berpeluang robek.

Kapasitas kolam pemeliharaan lele

Untuk memelihara 1.000 ekor lele dapat menggunakan terpal berukuran 4 x 6 m. Terpal ukuran ini dapat  menjadi kolam berukuran 2 x 3 m. Ukuran 2 x 3 m dengan ketebalan air 80 cm  adalah ukuran ideal untuk 1.000 ekor lele. Tekuk terpal  sedemikian rupa agar menyerupai kolam beton di atas tanah.

Pojok-pojok atau di sekeliling kolam , berikan penyangga dengan kayu atau bambu. Untuk penyangga dapat menggunakan batang pohon kapas atau lebih baik menggunakan randu. Selain kuat, batang pohon randu ini dapat tumbuh sehingga tidak busuk dan awet. Setelah kolam jadi, sebaiknya sebelum menggunakan terpal baru , rendam dulu dalam air atau uci dengan bersih agar bahan-bahan kimia yang terkandung dalam terpal dapat berkurang.

Kunci kesuksesan pemeliharaan jenis ikan apapun, termasuk lele, adalah penyiapan media. Semakin bagus media maka akan semakin baik pula hasilnya. Media dalam budidaya lele adalah air, akan tetapi tidak perlu air mengalir seperti ikan-ikan lainnya sehingga memudahkan bagi yang berada di daerah yang persediaan airnya sedikit Kolam lele diisi dengan air setinggi 15 – 20 cm dan ditaburi pupuk kandang atau kotoran sapi setengah matang setebal 5 – 10 cm.

Masukkan beberapa batang pisang yang telah potong-potong karena getah batang pisang baik untuk membunuh bakteri-bakteri yang merugikan. Selain itu, taburi juga daun-daun yang mudah busuk dan tambahkan serabut kelapa dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

Budidaya ikan lele di kolam terpal

Cara mempersiapkan air kolam sebelum bibit tebar (pre condition water) adalah:

  1. Masukkan air setinggi 30 cm dengan cara percikkan,
  2. Tebar garam jika n/garam grasak 100 g/m2,
  3. Diamkan selama 4 (empat) hari, d) masukkan urea 10 g/m2 dan katalis plankton (probiotik) yang mengandung bakteri nitro (EM4, Sell multi) dengan dosis 10 ml/m2,
  4. Diamkan selama 6 (enam) hari sampai air berubah warna k u ning kehijauan, dan
  5. Volume air tambahkan hingga 60 – 70 cm. Warna air hijau menunjukan air sudah siap untuk menjadi  media dan mikroorganisme sudah hidup subur dalam air sesuai kondisi kebutuhan  lele. Sebaiknya hindari penggunaan air kran atau PDAM, karena mengandung  kaporit yang kurang baik untuk lele dan mikroorganisme yang tumbuh dalam kolam.

Apabila media  baik maka dapat menekan kematian lele sampai di bawah 5%. Selanjutnya bibit lele berukuran 2 – 5 cm yang berada dalam kantong plastik berisi air taburkan ke dalam kolam. Kantong plastik tersebut simpan di atas air kolam, agar ada penyesuaian suhu dan lele tidak stres. Penebaran benih saat pagi atau sore hari, saat suhu permukaan kolam tidak terlalu berbeda jauh dengan suhu di dasar kolam.

Pakan lele

Pakan lele banyak tersedia di toko-toko. Pemberian pakan pagi dan sore hari,  pada waktu tersebut lele sedang memiliki nafsu makan yang tinggi. Jumlah pakan sesuaikan dengan berat badan, yaitu 5% dari total berat badan seluruh populasi kolam. Pemberian pakan dapat juga sesuaikan dengan perilaku lele dan berikan sedikit demi sedikit.

Apabila lele buas memangsa pakan, maka berikan pakan sedikit lagi, sampai cara memakannya tidak terlalu buas.
Lele sebaiknya jangan memberi pakan terlalu banyak karena dapat membuat lele menjadi kembung dan mati. Bisa juga memberikan pakan tambahan  pada siang hari, seperti memberikan ayam mati yang tergantung di permukaan kolam agar sisa-sisa ayam yang tidak termakan dapat dibuang dan tidak menjadi sampah di kolam. Selain itu, dapat juga memberi cacing dan katul, keong mas, atau makanan tambahan lainnya.

Lele siap panen pada umur 2 – 3 bulan dengan ukuran 8 – 12 ekor per kg. Akan tetapi ukuran dapat sesuaikan dengan permintaan konsumen atau pasar. Lele yang berukuran besar cenderung tidak disukai di pasaran, namun lebih populer bagi  konsumen di kolam pemancingan.

Scroll to Top