Sayur Selada : Pengenalan dan Cara Menanam

Yuk Bagikan ..

Sayur selada adalah salah satu jenis tanaman sayuran yang populer dan pengunaanya dalam berbagai masakan dan salad. Tanaman ini memiliki beragam variasi bentuk, warna, dan tekstur daun yang membuatnya menjadi pilihan menarik bagi para penikmat makanan sehat.

Artikel ini akan membahas pengenalan mengenai selada, ciri-ciri yang membedakan jenis-jenis selada, berbagai jenis selada yang umum, klasifikasi ilmiahnya, serta panduan langkah demi langkah dalam menanam selada.

sayur selada

Pengenalan Selada

Selada (Lactuca sativa L) adalah tanaman yang termasuk dalam famili Compositae (Sunarjono, 2014). Sebagian besar konsumsi selada dalam keadaan mentah. Selada merupakan sayuran yang populer karena memiliki warna, tekstur, serta aroma yang menyegarkan tampilan makanan. Tanaman ini merupakan tanaman setahun yang dapat di budidayakan di daerah lembab, dingin, dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada dataran tinggi yang beriklim lembab produktivitas selada cukup baik.

Di daerah pegunungan tanaman selada dapat membentuk bulatan krop yang besar sedangkan pada daerah dataran rendah, daun selada berbentuk krop kecil dan berbunga.  Tanaman ini memiliki daun yang lebar, renyah, dan sering sebagai bahan utama dalam pembuatan salad. Selain rasa segar dan tekstur renyahnya, selada juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin K, serat, dan mineral.

Morfologi / Ciri-ciri Tanaman Selada

Akar

ciri-ciri selada

Selada memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar serabut menempel pada batang dan tumbuh menyebar ke semua arah pada kedalaman 20-50 cm atau lebih.

Daun

Daun selada memiliki bentuk, ukuran dan warna yang beragam tergantung varietasnya. Tinggi tanaman selada daun berkisar antara 30-40 cm dan tinggi tanaman selada kepala berkisar antara 20-30 cm .

Umur panen selada berbeda-beda menurut kultivar dan musim, umurnya berkisar 30-85 hari setelah pindah tanam. Bobot tanaman sangat beragam, mulai dari 100 g sampai 400 g. Panen yang terlalu dini memberikan hasil panen yang rendah dan panen yang terlambat dapat menurunkan kualitas.

Secara umum selada yang berkualitas bagus memiliki rasa yang tidak pahit, aromanya menyegarkan, renyah, tampilan fisik menarik serta kandungan seratnya rendah

Jenis Selada

Selada yang dibudidayakan dan dikembangkan saat ini memiliki banyak varietas diantaranya yaitu :

Selada bokor/ Selada kepala / selada telur /selada mentega  (Head lettuce)

selada bokor

Memiliki ciri-ciri membentuk krop yaitu daun-daun saling merapat membentuk bulatan menyerupai kepala atau kubis kol.

Selada rapuh / romain (Cos lettuce dan Romaine lettuce)

jenis selada ; selada romain

Selada yang memiliki ciri-ciri membentuk krop seperti tipe selada kepala. Tetapi krop pada tipe selada rapuh berbentuk lonjong dengan pertumbuhan meninggi, daunnya lebih tegak, dan kropnya berukuran besar dan kurang  padat.

Selada  daun /selada keriting (cutting lettuce atau leaf lettuce)

jenis selada daun
tanaman selada

Selada yang memiliki ciri-ciri daun selada lepas, berombak dan tidak membentuk krop, daunnya halus dan renyah. Biasanya tipe selada ini lebih enak dikonsumsi dalam keadaan mentah.

Selada batang (Asparagus lettuce atau stem lettuce)

jenis selada : selada batang

Selada yang memiliki ciri-ciri tidak membentuk krop, daun berukuran besar, bulat panjang, tangkai daun lebar dan berwarna hijau tua serta memiliki tulang daun menyirip.

BACA JUGA : Info Kembang Kol / Bunga Kol : Klasifikasi, Ciri-ciri ,  dan Syarat Tumbuh

Klasifikasi Selada

  • Kingdom          : Plantae
  • Super Divisi  : Spermathophyta
  • Divisi           : Magnoliophyta
  • Kelas           : Magnoliopsida
  • Ordo           : Asterales
  • Famili          : Asteraceae
  • Genus           : Lactuca
  • Species          : Lactuca sativa L

Budidaya Selada

Syarat tumbuh

  1. Tanaman selada dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi (pegunungan). Daerah penghasil selada adalah Cipanas, Lembang dan Pengalengan.  Di daerah pegunungan daunnya dapat membentuk krop yang besar, sebaliknya , di dataran rendah  tanaman ini hanya membentuk krop yang kecil, tetapi cepat berbunga.
  2. Tanah mengandung pasir  atau lumpur (subur)
  3. Suhu udara 15-20 derajat Celcius
  4. Derajat keasaman tanah (pH) 5 – 6,5.
  5. Waktu tanam selada yang baik ialah pada akhir musim hujan (Maret/April). Akan tetapi, selada dapat pula di tanam pada musim kemarau, asalkan cukup diberi air. Selada andewi tidak baik ditanam pada musim hujan karena tidak tahan air hujan.

Benih selada

benih selada
  •  Benih/biji Selada tidak perlu direndam, namun perlu disemai di tempat terkena sinar matahari langsung, kemudian ditanam dan dirawat.
  • Benih mengeluarkan tunas 3 – 5 hari, panen pertama Selada mulai 35 – 90 HST (Hari Setelah Tanam).Selada dikembangbiakkan dengan bijinya.
  • Dalam satu hektar lahan diperlukan 600-800g biji selada.
  • Satu hektar diperlukan 300g biji selada dengan daya kecambah 75%.
  • Biji biji selada berukuran kecil, lonjong, pipih (gepeng), dan berbulu tajam.

Metode tanam langsung tanpa semai benih

  • Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 20-30cm, kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha.
  • Setelah itu, lahan dibuat bedengan dengan lebar satu meter dan memanjang dari arah timur ke barat.
  • Setelah bedengan terbentuk, dibuat alur tanaman menggunakan garu.
  • Arah pembuatan lurus ke arah timur dengan jarak antar alur 25cm.
  • Pembuatan alur tersebut sebaiknya  tidak terlalu dalam karena akar akar selada mengumpul di lapisan tanah atas.
  • Biji biji selada dapat tanam langsung di kebun tanpa semaikan terlebih dahulu. Apabila sbiji disemai, dijaga kelembapan tempat persemaiannya sehingga selada tumbuh cepat dan baik.
  • Setelah berumur sebulan (kira kira berdaun empat helai), bibit dapat dipindahkan ke kebun dengan jarak tanam 20 x 25cm atau 25 x 25cm.
  • Biji biji selada yang ditanam langsung, ditaburkan merata sepanjang alur kemudian ditutup tanah tipis tipis. Biji selada akan tumbuh 5 hari kemudian. setelah berumur kira kira satu bulan (kira kira berdaun 3-5 helai)
  • Penjarangan. Penjarangan terhadap bibit kerdil sehingga jarak antar tanaman menjadi 20-25cm.
  • Setelah berumur dua minggu dari tanam, beri pupuk urea sebanyak 200kg/ha atau 1g/tanaman. Letakkan pupuk antara barisan tanaman.

BACA JUGA : Beda Sawi Caisim dengan Sawi Hijau Lain dan Cara Menanam

Metode semai benih

  • Siapkan wadah penyemaian (berupa nampan, tray, kaleng bekas, dsb).
  • Bagian bawahnya harus berlubang secukupnya untuk sirkulasi air.
  • Sehari sebelum semai, isi dengan media semai hingga 3/4 nya.
  • Komposisi media semai = tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1.
  • Taburkan biji Selada secara merata di media semai.
  • Tutup benih dengan media tanam tipis-tipis.
  • Semprotkan air yang halus (gunakan spray).
  • Tutup wadah semai dengan plastik bening dengan pemberian  2 – 7 lubang.
  • Letakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
  • Jika media kering, buka plastiknya, semprotkan air halus, tutup kembali.
  • Ketika benih mulai berkecambah, buka tutup plastiknya.
  • Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
  • Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
  • Benih mulai bertunas dalam waktu 3 – 5 hari.
  • Akhiri persemaian setelah memiliki 2 – 6 helai daun.
penyemaian bibit selada

Metode Penanaman Bibit Selada di lahan

  • Cangkul tanah sedalam 20-30 cm, kemudian beri pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha.
  • Setelah itu, buat bedengan di lahandengan lebar satu meter dan memanjang dari arah timur ke barat.
  • Setelah bedengan terbentuk, buat alur tanaman menggunakan garu.
  • Arah pembuatan lurus ke arah timur dengan jarak antar alur 25cm.
  • Pembuatan alur tersebut sebaiknya  tidak terlalu dalam karena akar akar selada mengumpul di lapisan tanah atas.
  • Setelah bibit penyemaian memiliki 2-6 daun, atau setelah berumur sebulan bisa memindahkan bibit ke kebun dengan jarak tanam 20 x 25cm atau 25 x 25cm.
  • Setelah berumur dua minggu dari tanam, beri pupuk urea sebanyak 200kg/ha atau 1g/tanaman. Penempatan letak pupuk antara barisan tanaman.

BACA JUGA : Sawi Hijau : Klasifikasi, Biji, Ciri Fisik, Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan

Penanaman Bibit Selada di polybag /pot

  • Siapkan wadah/tempat menanam (polybag, pot, kaleng bekas, dsb)
  • Polibag/pot harus berlubang di bagian bawahnya.
  • Masukkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat tanah.
  • Sehari sebelum tanam, isi polibag/pot dengan media tanam hingga 3/4 nya.
  • Komposisi media tanam = tanah : pasir/sekam : kompos = 2 : 1 : 1.
  • Setelah bibit Selada memiliki 2 – 6 helai daun, pindahkan ke polibag/pot.
  • Caranya: Buat lubang terlebih dulu di polibag/pot.
  • Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya.
  • Masukkan ke lubang dengan posisi tegak, tambahkan tanah di sekitarnya.
  • Letakkan polibag/pot di tempat terang namun aman dari hujan.
  • Setelah tumbuh daun baru, letakkan polibag/pot di tempat terbuka.
  • Lakukan perawatan terhadap tanaman Selada

BACA JUGA :  Sayur Kailan : Ciri-ciri, Manfaat , Syarat Tumbuh, dan Budidaya

Merawat Tanaman Selada

  • Jika media tanam cenderung kering, siram 2 kali sehari, pagi dan sore.
  • Jika media tanam cenderung lembab, siram 1 kali sehari, pagi atau sore.
  • Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
  • Lakukan penjarangan jika penanamannya secara koloni dan terlalu rapat.
  • Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati
  • Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma.
  • Lakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus
  • Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika terserang hama).
  • Semprotkan fungisida hanya jika terserang penyakit).
  • Tanaman selada sering mendapat ancaman dari serangan penyakit.
    • Penyakit yang penting ialah penyakit busuk akar akibat cendawan Rhictonia solani Khun.
    • Penyakit ini sering menyerang tanaman muda (waktu di persemaian). Mengatasi penyakit ini dengan penyemprotan larutan Benlate 0,2-0,5% pada tanahnya.
  • Selain penyakit, ada hama yang mengancam pertumbuhan tanaman.
    • Hama yang perlu di berantas ialah kutu kutu daun (Mysus persicae Sulzer).
    • Hama tersebut merupakan serangan vektor penyakit virus yang menimbulkan kerugian dan kegagalan seluruh tanaman.
    • Pemberantasan kutu kutu daun ini  dengan semprotan kelthane 0,2%.

BACA JUGA : Pengenalan Singkat Bunga Kol Budidaya Kembang Kol

Panen Selada

budidaya selada

Panen Selada pada usia 35 – 90 HST (Hari Setelah Tanam). Pemanenan dengan cara mencabut  tanaman beserta akarnya atau memotong bagian batang antara daun terbawah dengan bagian yang di atas tanah. Tanaman yang terawat dengan baik dan tidak terserang penyakit  dapat mencapai hasil 15 ton krop tiap hektar.

 Penutup

Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat menanam dan merawat selada
dengan baik. Tanaman ini tidak hanya memberikan nilai gizi yang tinggi
tetapi juga menambah variasi dan kelezatan pada hidangan Anda.

Scroll to Top