Temu ireng atau temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) adalah sejenis tumbuhan rimpang yang dimanfaatkan sebagai campuran obat atau jamu. Tanaman ini berasal dari Burma dan menyebar ke daerah-daerah tropis lainnya, terutama di wilayah Indo-Malaya, termasuk Indonesia. Dalam bahasa daerah, tanaman ini dikenal dengan beberapa nama, antara lain temu hitam (Minang), koneng hideung (Sunda), temu ereng (Madura), dan temu irang (Sumatra). Artikel kali ini akan membahas tentang ciri ciri, manfaat, efek samping, dan cara mengonsumsinya.

Ciri Ciri Temu Ireng
Tanaman temu ireng memiliki ciri atau morfologi sebagai berikut.
Tinggi
Tanaman memiliki tinggi yang bisa mencapai 2 meter dan lebar rumpun 26,90 cm.
Daun
Daunnya memiliki permukaan yang halus (tidak berbulu) dan bagian tulang daun atau kedua sisinya berwarna antara cokelat merah hingga ungu. Rata-rata, panjang daun mencapai 39,20 cm dan lebarnya sekitar 12,20 cm. Setiap rumpun memiliki tujuh daun dengan jumlah helai mencapai enam.
Bunga

Pada usia lima bulan, tanaman ini mulai berbunga dengan bunga berwarna ungu, sementara tangkai bunga memiliki warna hijau.
Rimpang
Rimpangnya memiliki warna putih dan berbentuk seperti cincin. Ketika iris-iris, rimpang tersebut menunjukkan pola yang menyerupai cincin berwarna biru atau kelabu. Kulit rimpang yang sudah tua umumnya berwarna putih kotor, sementara dagingnya berwarna kelabu. Rimpang ini memiliki aroma yang cukup harum dan rasa yang getir.
Manfaat Temu Ireng
Memiliki beberapa manfaat .
Mencerahkan kulit ketiak
Kandungan antioksidan, minyak atsiri, dan sifat antimikroba pada temu ireng dapat membantu mengatasi infeksi bakteri pada kulit ketiak, sehingga memberikan efek pencerahan.
Mencegah pertumbuhan rambut ketiak
Dapat menghambat pertumbuhan rambut pada area ketiak, mungkin karena sifat-sifat tertentu .
Mengatasi cacingan
Khasiat antiparasit temu ireng dapat membantu dalam pengobatan cacingan.
Melancarkan haid
Temu ireng dapat membantu dalam mengatur siklus haid dan memperlancar proses menstruasi.
Mengatasi kebotakan
Ekstrak jika mengoleskan pada kulit kepala atau area yang menunjukkan tanda-tanda kebotakan, dapat menghambat pertumbuhan rambut ketiak.
Meredakan asma
Memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan gejala asma.
Mencegah infeksi kulit
Kandungan antimikroba dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi kulit.
Mengatasi radang usus
Memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengatasi radang pada usus.
Efek Samping

Temu hitam, merupakan tanaman herbal yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Meskipun umumnya aman, ada beberapa efek samping yang perlu perhatian, terutama bagi individu yang memiliki alergi tertentu. Beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan temu ireng meliputi:
- Mual: Beberapa orang mungkin mengalami rasa mual setelah mengonsumsi temu ireng.
- Reaksi alergi: Bagi individu yang memiliki alergi terhadap komponen-komponen dalam temu ireng, dapat mengalami reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam kulit, atau sesak napas.
Meskipun demikian, efek samping ini cenderung ringan dan jarang terjadi selama penggunaan dalam dosis yang wajar. Selalu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi temu ireng, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang dalam pengobatan.
Cara Konsumsi
Sebagai tanaman herbal sebagai obat tradisional, untuk mengonsumsi temu ireng, Anda dapat menggunakannya dalam beberapa cara.
Jamu
Sebagai bahan utama dalam pembuatan jamu. Untuk membuat jamu t, Anda dapat menggiling atau mencincang temu ireng dan campur dengan bahan lain seperti kunyit, jahe, dan kayu manis. Setelah itu, aduk dengan air dan rebus hingga mendidih. Jangan lupa tambahkan madu atau gula jika perlu untuk mengurangi rasa pahit.
Teh Herbal
Dapat konsumsi sebagai teh herbal. Untuk membuat teh temu ireng, Anda dapat merebus temu ireng selama 30 menit, kemudian mengambil air rebusannya untuk diminum
