Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan membutuhkan ruangan-ruangan dan peralatan yang terpisahkan berdasarkan fungsinya. Selain itu membutuhkan pula peralatan dan bahan untuk mendukung proses di laboratorium kultur jaringan.

Nama Peralatan Laboratorium Kultur Jaringan Beserta Gambar dan Fungsi
Beberapa peralatan lab kultur jaringan antara lain : oven, magnetic stirrer, destilator, autoclave, lemari es, laminar airflow, pinset, scalpel, spatula, rak inkubasi, bunsen, aluminium foil, karet, plastik gulung, batang pengaduk kaca. Gambar atau foto beberapa alat tersebut ada di bawah ini.
1. Laminar Air flow Cabinet (LAF)

Kabinet untuk isolasi, inokulasi dan subkultur. Laminar air-flow cabinet ini harus steril dan bebas dari debu yang memiliki UV, lampu neon dan blower. Alternatif kabinet ini dengan enkas (kotak tertutup yang terbuat dari kaca atau triplek denganpermukaan licin putih.
BACA JUGA : Laminar Air Flow Lokal
2. Oven

Oven dalam lab kultur jaringan berfungsi untuk mengeringkan alat-alat setelah steril.
3. Autoclave

Fungsi autoclave dalam kultur jaringan untuk mensterilkan alat-alat seperti botol kultur, pinset, scalpel, dan media kultur.
4. Water Destilator

Water distiller Berfungsi untuk destilasi air sehingga diperoleh aquadest.
BACA JUGA : Pengenalan Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan
5. Hotplate + Stirrer

Fungsi : Hotplat + stirrerr berperan untuk menghomogenkan senyawa-senyawa dalam media kultur dan untuk memanaskan media padat (agar).
6. Lemari Pendingin

Lemari yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan stok-stok media kultur agar tidak cepat rusak
7. Rak inkubasi

Fungsi untuk meletakkan botol-botol kultur setelah proses penanaman yang memiliki lampu neon sebagai sumber cahaya. Posisi letak pada ruang dengan pendingin ruangan sehingga suhu terkontrol, dan harus terjaga kebersihannya. Rak dapat terbuat dari kaca atau triplek yang permukaannya putih.
8. Shaker Kultur Jaringan / Anggrek Shaker

Shaker di laboratorium kultur jaringan adalah alat penggojog botol kultur untuk mengocok eksplan tanam pada media kultur cair.
BACA JUGA : Anggrek Shaker – Alat Pengocok Botol Kultur
9. Botol – botol media kultur jaringan

Botol-botol tempat media berfungsi sebagai tempat menanam eksplan kultur jaringan. Ukuran botol bervariasi dan sesuaikan dengan kebutuhan kultur jaringan. Pemilihan botol usahakan yang mulut botolnya kecil, bening dan tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi.
Bahan dalam metode kultur jaringan tumbuhan
Media MS (Murashige and Skoog), yang terdiri dari makronutrien, mikronutrien, vitamin, iron, zat pengatur tumbuh (ZPT), myoinositol, sukrosa dan agar adalah baha. Bahan-bahan seperti makronutrien, mikronutrien, vitamin, zpt, dan iron biasanya dalam bentuk larutan stok (media yang lebih pekat), sehingga pada saat akan membuat media, cukup mengambil larutan stok yang sudah ada.
Pembuatan stok bertujuan untuk mempermudah daripada setiap kali membuat media harus menimbang (Edhi Sandra, 2013).
Pada pembuatan stok media, pemberian label pada botol larutan stok juga jangan sampai lupa dan harus benar agar mempermudah pada saat akan membuat media kultur.
Selain media kultur jaringan, ada beberapa bahan untuk sterilisasi eksplan, diantaranya adalah detergen, alkohol, clorox, aquadest steril, dan spiritus yang dapat digunakan untuk sterilisasi permukaan LAF atau untuk cairan dalam bunsen.
Media MS merupakan media kultur jaringan yang banyak untuk mengkulturkan berbagai jenis tanaman, karena media ini mengandung unsur hara makro dan mikro yang lebih lengkap daripada penemu-penemu sebelumnya. Setelah penemuan media MS, banyak berkembang modifikasi-modifikasi media untuk tujuan tertentu, antara lain :
- Media Nitsch & Nitsch (1969) untuk kultur anther
- Media SH (Schenk & Hidebrant) untuk kultur kalus monokotil dan dikotil (Edhi Sandra, 2013).
- Media VW (Vacin & Went) dan media organik untuk perbanyakan anggrek
- Media WPM (Woody Plant Media) untuk tanaman berkayu, atau tanaman perdu atau pohon berkayu.
