Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah istilah yang merujuk kepada sekelompok tanaman yang memiliki nilai medis dan secara tradisional untuk pengobatan dalam lingkup keluarga. Salah satu tanaman di dalam kelompok tersebut adalah tanaman daun dewa. Dalam artikel berikut ini membahas pengenalan pada tanaman daun dewa baik ciri-ciri, klasifikasi, syarat tumbuh, kandungan dan manfaatnya.

Pengenalan Daun Dewa
Daun dewa (Gynura pseudochina (Lour.) DC) menurut K. Heyne merupakan tanaman yang berasal dari Birma dan Cina. Kemudian, tanaman ini menyebar ke daerah lain. Sekarang daun dewa banyak menyebar di Pulau Jawa, bahkan sudah sampai ke Sumatera. Daun dewa cepat penyebarannya karena sudah terkenal sebagai obat bisul, yaitu lima lembar daun dewa yang telah di cuci lalu di tumbuk sampai lumat, kemudian tempelkan pada bisul.
Di daerah Jawa Barat, tanaman ini sering untuk konsumsi sebagai lalapan. Tanaman ini mempunyai nama lain pula dengan nama ngokilo (Jawa) dan beluntas cina (Sumatera)
Klasifikasi tanaman daun dewa
Klasifikasi daun dewa sebagai berikut :
- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi: Angiospermae
- Kelas : Dicotyledoneae
- Bangsa : Asterales
- Suku : Asteraceae (Compositae)
- Marga : Gynura
- Jenis(spesies) : Gynura pseudochina
- Nama umum : Daun dewa
Ciri-ciri botani / morfologi
Secara morfologi, ciri daun dewa baik secara makroskopik maupun mikroskopik adalah sebagai berikut :
1) Secara makroskopik Daun dewa merupakan tanaman tahunan berbatang pendek, tegak, dan lunak. Tinggi tanaman sekitar 10 cm jika tidak berbunga. Jika berbunga, tingginya bisa mencapai 50 cm.
Batang daun dewa pendek, lunak, berbentuk segilima, penampangnya lonjong, berambut halus dan berwarna ungu kehijauan.

Daunnya termasuk tunggal, tersebar mengelilingi batang, bertangkai pendek, berbentuk bulat lonjong, berdaging, berbulu halus, berujung lancip, tepi bertoreh, pangkal meruncing, pertulangan menyirip dan berwarna hijau. Panjang daun sekitar 20 cm dan lebar 10 cm. Bunga daun dewa termasuk bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang, berbentuk bongkol, berbulu, kelopak hijau berbentuk cawan, benang sari berwarna kuning, dan berbentuk jarum.

Biji daun ini berbentuk jarum dengan panjang sekitar 0,5 cm dan berwarna cokelat. Akarnya merupakan akar serabut, berwarna kuning muda serta berbentuk umbi, yang berfungsi sebagai cadangan makanan (Syukur, 2005).
2) Secara mikroskopik
Hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap serbuk daun dewa menunjukkan bahwa serbuk daun dewa memiliki warna hijau, rambut penutup yang banyak, jernih terdiri dari 5 – 11 sel, tidak ada rambut kelenjar.
Fragmen epidermis atas (bagian jaringan paling luar pada batang yang biasanya satu lapis) berbentuk poligonal (banyak sudut) dengan dinding sel agak berkelok. Fragmen epidermis bawah dengan sel lebih berkelok (Winarto, 2005).Dari pemeriksaan anatomi akar, terlihat berkas pengangkutan tipe radikal (akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar tunggang). Batangnya tipe kolateral atau berkas pembuluh angkut xylem berhadapan dengan floem, sedangkan daunnya tipe bikolateral (Winarto, 2005).
Syarat Tumbuh daun dewa
Keberhasilan penyebaran daun dewa sangat didukung oleh lingkungan tumbuh yang sesuai. Untuk mengembangbiakkannya, iperlukan pengetahuan mengenai lingkungan yang cocok sehingga upaya tersebut berhasil. Syarat tumbuh daun dewa dalam pertumbuhan dan perkembangannya adalah sebagai berikut :
1. Kondisi iklim
- Daun dewa tumbuh dan berkembang dengan baik pada ketinggian sekitar ± 1.200 meter dpl. Ketinggian tempat berhubungan erat dengan keadaan iklim daerah setempat yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan daun dewa.
- Tanaman daun dewa sangat ideal tanam di daerah dengan curah hujan kurang lebih 1.500-3.500 mm/tahun dengan suhu berkisar 70-90% dengan penyinaran agak tinggi.
- Tanaman ini menyukai daerah yang tidak terlalu terbuka, paling miliki naungan 25 %, sehingga dapat tumpangsari bersama tanaman lain yang tidak mengganggu pertumbuhannya. Namun, dari beberapa penelitian, pada areal yang terbuka tanaman ini menunjukkan hasil yang baik
2. Jenis tanah
Salah satu hal terpenting dalam usaha budidaya daun dewa yaitu pemilihan tanah atau lokasi.
Tanah yang ideal sebagai tempat budidaya tanaman daun dewa adalah tanah yang gembur, cukup bahan organik dan unsur hara lainnya, subur, drenase dan aerasi cukup baik serta pengairan yang baik.
- Jenis tanah podsolik-merah kuning dan regosol masih dapat sebagai media lahan budidaya tanaman daun dewa. Namun, dalam pelaksaannya membutuhkan biaya yang cukup besar dan perhatiaan yang sangat intensif. Karena pada jenis tanah ini umumnya sangat miskin unsur hara sehingga butuh tambahan unsur, baik dalam bentuk pupuk organik maupun anorganik.
- Daun dewa tumbuh optimal pada tanah dengan kadar pH yang netral (6-7). Pada tingkat kondisi pH tanah netral, proses pertukaran kation dalam tanah akan berjalan dengan baik sehingga keberadaan unsur-unsur hara dalam tanah dapat tersedia dan dapat terserap secara maksimal.
- Tekstur tanah yang baik untuk budidaya tanaman daun dewa adalah jenis tekstur lempung berpasir dan lempung liat berpasir. Tanah yang memiliki liat yang tinggi tidak cocok untuk budidaya daun dewa. Selain tanah tersebut sulit ditembus oleh perakaran, air pun mudah tergenang sehingga dapat menyebabkan terjadinya pembusukan pada akar dan umbi tanaman. (Winarto, 2005).
- Hampir semua jenis tanah untuk pertanian cocok bagi budidaya tanaman daun dewa. Namun, untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang baik dan optimal, tanaman daun dewa idealnya penanampada lahan yang gembur dan subur. Banyak mengandung bahan organik (humus), dan memiliki kondisi pH 6-7. Tanah yang cenderung liat sebaiknya jangan karena akan menghambat pertumbuhan tanaman dan umbi. Jenis tanah regosol dan andosol sangat cocok untuk budidaya tanaman daun dewa.
3. Intensitas cahaya, sirkulasi udara, dan pengairan
Tanaman daun dewa memerlukan intensitas sinar matahari yang cukup, demikian juga sirkulasi udara dan drainase harus baik. Terjadinya genangan air (becek) harus dihindari karena akan menyebabkan gangguan pada proses metabolisme (fisiologis) pertumbuhan tanaman daun dewa.
Gejala yang mudah diamati adalah daun akan berwarna kuning, layu dan mati. Bila tanaman dicabut maka akan terlihat bahwa umbi tanaman membusuk, berwarna kuning kecoklatan. Sebaliknya, di tanah yang terlalu kering (kekurangan air), pertumbuhan tanaman akan terhambat sehingga tanaman akan kerdil dan merana. Gejala yang tampak adalah daun berukuran kecil-kecil, agak tebal, dan tumbuh tidak melebar tetapi mengatup ke atas. Demikian pula, di tanah-tanah yang kurang subur (kekurangan humus), tanaman daun dewa tumbuh kurus, daun dewa berukuran kecil-kecil, membulat, serta umbi tanaman kecil dan berwarna lebih tua dibandingkan dengan umbi dari tanaman yang subur.
Kandungan dan Kegunaan Daun Dewa
Tanaman daun dewa berasa manis atau tawar. Tanaman ini memiliki sifat khas ; mendinginkan, membersihkan darah, dan sedikit mengandung racun. Dalam tanaman daun dewa terdapat bermacam-macam zat kimia yang berkhasiat obat, antara lain alkaloid, saponin (sejenis glikosid), minyak atsiri, tanin, dan flavonoid. Tumbuhan ini bersifat antikoagulan (mencairkan bekuan darah), menstimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun.
Pencegahan stroke
Tanaman daun dewa mengandung berbagai unsur kimia, antara lain saponin, flavonoid, minyak atsiri, dan antikoagulan. Tak heran jika ia punya segudang khasiat. Salah satunya adalah untuk mengatasi stroke. Cara penyajiannya sebagai berikut :
- Sediakan 30 gram umbi daun dewa, cuci bersih, lalu keringanginkan.
- Tumbuk sampai halus.
- Ambil 1 sendok teh bubuk umbi daun dewa, lalu campur dengan 5 butir biji ginko.
- Seduhlah dalam segelas air, tambahkan sedikit madu.
- Lalu minum.
- Atau, ambil 1 sendok makan bubuk umbi dewa, campur dengan 10 butir biji ginko kering yang telah ditumbuk, lantas masukkan ke dalam kapsul.
- Kapsul pun siap diminum.
- Lakukan teratur selama 1-2 bulan.
Selain stroke, daun dan umbi tanaman daun dewa juga memiliki khasiat sebagai obat reumatik (Endang, 2005).
Daun dewa atau Gynura pseudochina (Lour.) DC merupakan tanaman obat yang mempunyai beberapa khasiat penting, sehingga berpotensi untuk pengembangan. Kandungan tanaman ini antara lain minyak atsiri dan flavonoid (Siswoyo et al. 1994). Bagian tanaman yang biasa untuk bahan baku obat adalah daun dan umbinya. Manfaat yang penting pada saat ini adalah sebagai obat antikanker, penurun panas, obat penyakit kulit, dan penurun kadar gula dalam darah (Rostiana et al. 1991).
Mengingat kegunaannya maka daun dewa termasuk dalam kategori tanaman yang berpotensi untuk pengembangan sehingga beberapa aspek penting seperti perbanyakan, budidaya, kandungan kimia serta uji farmakologi sampai penyimpanan perlu diteliti (Endang, 2005).
Khasiat bagian daun
Seluruh bagian tanaman maupun umbi, baik yang masih segar ataupun yang sudah kering, dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Khasiat Daun tanaman inisebagai berikut :
- Sebagai antikaker
- Menurunkan kolesterol dan hipertensis
- Melancarkan sirkulasi darah
- Menyembuhkan batu ginjal
- Mengatasi haid tidak teratu
- Haid sakit
- Reumatik
- Nyeri sendi
- Mencegah dan mengatasi penyakit jantung
- Radang saluran nafas
- Pembengkakan payudara
- Menghentikan perdarahan (batuk darah, muntah darah, mimisan
- Luka terpukul
- Menyembuhkan bengkak, memar, luka bakar atau luka akibat digigit hewan.
Umbi tanaman dapat digunakan untuk mengatasi pembekuan darah, stroke, dan perdarahan setelah melahirkan, mencegah dan mengatasi penyakit jantung, menambah tinggi badan, serta mengatasi nyeri perut, masuk angin, dan patah tulang.
Contoh penggunaan lain daun dewa:
1. Daun dewa untuk pengobatan Digigit ular, serangga, atau binatang lain yang berbahaya
Siapkan umbi daun dewa, lumatkan, lalu tempelkan pada bagian yang terkena gigitan.
2. Obat kutil
- Tumbuk 5 lembar daun dewa hingga halus.
- Lumurkan daun yang telah halus pada bagian yang berkutil lalu balutlah dengan perban atau kain agar daun dewa melekat erat.
- Biarkan demikian, buka keesokan harinya.
3. Luka akibat terpukul atau berkelahi
- Ambil 15-30 gr daun dewa.
- Rebus atau tumbuk daun tersebut, ambil airnya dengan cara peras.
- Air hasil perasan tersebut campur dengan sedikit air.
- Campur ramuan dengan sedikit arak yang sudah dipanaskan.
- Minum ramuan tersebut.
Peringatan
Meskipun Daun Dewa memiliki berbagai manfaat kesehatan, konsultasikan dengan profesional medis sebelum menggunakannya sebagai pengobatan alternatif, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang sudah ada atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Penutup
Daun Dewa adalah salah satu tanaman obat keluarga yang berharga dengan sejarah penggunaan yang panjang dalam pengobatan tradisional. Dengan berbagai manfaat kesehatan dan nilai gizinya, tanaman ini merupakan tambahan yang berharga untuk kebun Anda atau sebagai bagian dari perawatan kesehatan Anda. Namun, selalu penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum menggunakannya sebagai pengobatan alternatif. Dengan pemahaman yang baik tentang manfaat dan peringatan yang terkait dengan Daun Dewa, Anda dapat menggunakannya dengan bijak untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan Anda.
