Buah belimbing memiliki bentuk yang unik, yaitu berbentuk seperti bintang jika mengiirisnya. Buah yang satu ini kerap kali menjadi olahan hidangan makanan dan minuman. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang sejarah, ciri ciri, klasifikasi, jenis, dan syarat tumbuh. Berikut pembahasannya.

Pengenalan Tanaman Buah Belimbing
Belimbing adalah sejenis pohon buah yang berasal dari wilayah Malaysia yang kemudian menyebar luas ke berbagai negara yang memiliki iklim tropis, termasuk Indonesia. Tanaman ini umumnya ditanam dalam bentuk kebun pekarangan, di mana orang sering menanamnya sebagai hiasan peneduh di halaman rumah. Di Amerika, buah belimbing terkenal dengan sebutan “star fruits”. Salah satu jenis belimbing yang sangat populer adalah belimbing “Florida.” Dengan bentuk unik yang menyerupai bintang dan rasa yang khas, belimbing telah menjadi buah yang cukup banyak menyukainya.
BACA JUGA : Kandungan Gizi Dan 8 Manfaat Buah Belimbing Bagi Kesehatan
Ciri Ciri Tanaman Buah Belimbing

Tanaman buah belimbing memiliki ciri ciri atau morfologi sebagai berikut.
Pohon
Pohon ini memiliki ukuran yang mencapai tinggi hingga 12 meter dengan batang berkayu yang tegak, berdiameter mencapai 30 cm, dan tajuk yang tidak beraturan. Batangnya berwarna coklat kotor, dan saat tua, permukaan batangnya menjadi kasar dengan tonjolan yang banyak. Tanaman ini tidak memiliki banir.
Daun
Daun belimbing adalah daun majemuk yang tersusun menyirip dengan bentuk bulat telur, ujung yang runcing, pangkal yang membulat, tepi yang rata, dan tangkai daun yang pendek. Setiap daun memiliki sekitar dua belas anak daun, dan pertulangannya menyirip. Daunnya berwarna hijau yang segar.
Bunga
Bunga belimbing adalah bunga majemuk yang terbentuk dalam bentuk malai dan terletak pada ranting atau ketiak daun. Kelopak bunganya memiliki panjang sekitar 4 mm dan berwarna merah, sementara daun mahkota pada bagian tengahnya bergandengan.
BACA JUGA : Mengenal Buah Raspberry, Dari Sejarah Hingga Manfaat
Buah
Buah belimbing adalah buah berbentuk buni yang berwarna hijau saat masih muda dan berubah menjadi kuning kehijauan saat sudah matang. Penyebutan nama buah ini dalam bahasa Inggris adalah “fruit star” karena jika mengirinya melintang, akan membentuk seperti bintang. Biji buah belimbing berbentuk lanset dan pipih, berwarna putih saat masih muda dan berubah menjadi coklat kehitaman ketika sudah tua.
Klasifikasi
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatphyta
- Sub-divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledonae
- Ordo : Oxalidales
- Famili : Oxalidaceae
- Genus : Averrhoa
- Spesies : Averrhoa carambola L
Jenis Jenis Buah Belimbing
Terdapat beberapa jenis buah belimbing yang ada di dunia diantaranya adalah.
Belimbing Manis

Jenis belimbing ini adalah yang paling umum di Indonesia. Buahnya berbentuk seperti bintang dengan rasa manis yang segar. Belimbing manis bisa dalam hidangan penutup, salad, atau makan segar.
Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh memiliki buah yang lebih kecil dan berbentuk lonjong. Buah ini memiliki rasa yang lebih asam daripada belimbing manis. Biasanya, belimbing wuluh sebagai bumbu atau bahan dalam masakan Indonesia.
BACA JUGA : Mengenal Buah Blueberry, Manfaat Dan Efek Sampingnya
Belimbing Bangkok
Sama seperti namanya, belimbing yang satu ini adalah buah belimbing yang berasal dari Thailand, Bangkok. Buahnya memiliki warna kuning kemerahan ketika sudah matang, dengan bentuk yang sedikit melebar dan pipih. Yang menarik, bagian pinggir buah tetap mempertahankan warna hijau meskipun buah telah mencapai kedewasaannya. Selain itu, rasa buahnya sangat manis, dan kandungan airnya juga cukup tinggi, menjadikannya buah yang sangat segar dan nikmat untuk dinikmati.
Belimbing Demak
Belimbing yang satu ini berasal dari kota Demak Indonesia. Buahnya memiliki warna putih kekuningan yang khas, dengan rasa manis yang segar dan sedikit sentuhan asam yang menyegarkan. Belimbing Demak juga kaya akan kandungan air, menjadikannya buah yang sangat cocok untuk dinikmati dalam keadaan segar atau sebagai bahan dalam hidangan penutup yang lezat.
Syarat Tumbuh

Untuk dapat tumbuh dengan baik, terdapat beberapa hal yang harus jadi perhatian.
Iklim
Untuk pertumbuhan tanaman belimbing, memerlukan kondisi lingkungan yang tepat. Pertama, tanaman ini memerlukan angin yang tidak terlalu kencang, karena angin yang terlalu kuat dapat menyebabkan gugurnya bunga atau buah. Selain itu, curah hujan yang ideal adalah sedang, karena di daerah dengan curah hujan tinggi, seringkali terjadi gugurnya bunga dan buah, yang dapat mengakibatkan produksi yang rendah.
Tempat tanam belimbing sebaiknya terbuka dan mendapatkan sinar matahari secara memadai dengan intensitas penyinaran antara 45 hingga 50 persen, meskipun tanaman ini juga bisa bertoleransi terhadap naungan.Suhu, kelembaban, dan iklim juga memengaruhi pertumbuhan tanaman belimbing. Tanaman ini tumbuh baik di daerah dengan tipe iklim A (amat basah), B (agak basah), atau C (basah), dengan durasi basah antara 6 hingga 12 bulan dan durasi kering antara 0 hingga 6 bulan. Namun, kondisi yang paling ideal adalah di daerah yang memiliki durasi basah selama 7,5 bulan dan durasi kering selama 4,5 bulan.
Media Tanam
Selain faktor lingkungan, media tanam juga memiliki peran penting dalam pertumbuhan belimbing. Hampir semua jenis tanah cocok untuk pertanian cocok untuk tanaman belimbing, asalkan tanahnya subur, gembur, kaya akan bahan organik, serta memiliki sirkulasi udara dan drainase yang baik. Tanah yang ideal memiliki tingkat keasaman (pH) antara 5,5 hingga 7,5, dan memiliki kedalaman air tanah antara 50 hingga 200 cm di bawah permukaan tanah.
Ketinggian Tempat
Terakhir, ketinggian tempat juga mempengaruhi pertumbuhan belimbing. Ketinggian yang cocok untuk tanaman belimbing adalah di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Semua faktor ini harus dipertimbangkan dengan baik untuk mencapai hasil panen yang maksimal dalam budidaya belimbing.
