Tanaman hias adalah salah satu cara yang populer untuk memberikan sentuhan segar dan estetika alami dalam rumah atau taman Anda. Salah satu tanaman hias yang semakin populer adalah tanaman lidah mertua, atau dalam bahasa ilmiahnya, Sansevieria. Tanaman ini terkenal karena daya tahan tinggi dan keindahan daunnya. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang tanaman lidah mertua, termasuk manfaatnya, cara merawatnya, serta keunikan yang dimilikinya.

Ciri-ciri tanaman lidah mertua
Daun
Tanaman lidah mertua memiliki daun tebal dengan ketebalanyang bervariasi serta memiliki kandungan air yang tinggi (Purnomo, 2008). Bentuk daun ada yang silinder atau helaian kaku seperti pedang. Daunnya rata dan tumbuh tegak dengan tinggi 40-100 cm. Pinggir daun berwarna kuning dan tampak tegas, sedang bagian tengah ada warna kuning yang menyebar tidak beraturan. Jumlah daun bisa mencapai lebih dari 10 helai dan memiliki pertumbuhan cepat (Robert, 2007; Megia et al., 2015).

Tanaman lidah mertua memiliki stomata yang tersebar tunggal dan stomata berkelompok. Daun lidah mertua terususun dari lapisan kutikula, epidermis dan mesofil. Epidermis berbentuk poligonal dengan 4 hingga 6 sisi yang berdinding tipis (Megia et al, 2015).
Akar

Tanaman ini memiliki akar serabut atau disebut juga sebagai wild root (akar liar) yang tumbuh dari pangkal daun dan menyebar ke segala arah dalam tanah. Akar yang sehat berwarna putih dan tampak berisi, sedangkan akar yang sakit berwarna coklat.
Rimpang
Selain akar, juga terdapat bagian yang menyerupai batang yang disebut rimpang. Rimpang menjalar di bawah dan kadang-kadang di atas permukaan tanah. Rimpang berfungsi untuk menyimpan sari-sari makanan hasil fotosintesis, perkembangbiakan, dan memenuhi unsur hara tanaman anakan ketika akarnya belum terbentuk (Pramono, 2008).
Bunga
Bunga tanaman lidah mertua berumah dua karena memiliki benang sari dan putik yang terletak pada bunga yang berbeda. Tipe bunga majemuk, berbentuk tandan, terletak di ujung akar rimpang, memiliki tandan, terletak di ujung akar rimpang, memiliki tangkai yang panjang.

Biji
Biji tanaman lidah mertua bersifat diploid karena terdapat dua embrio dalam satu biji sehingga kemungkinan akan menghasilkan dua jenis tanaman baru yang berbeda. Biji monokotil dan terbentuk setelah adanya penyerbukan sehingga terjadi pembuahan yang menghasilkan biji. Biji akan masak setelah berumur 2-5 bulan.
Tipe buah buni, memiliki biji 1-3 buah. Biji juga berperan penting dalam perkembangbiakan tanaman (Robert, 2007; Pramono, 2008).
Klasifikasi tanaman lidah mertua
Klasifikasi dari tanaman lidah mertua Sansevieria trifasciata var. laurentii menurut Stover (1983) dalam Dewatisari (2014) dan Pramono (2008):
- Kingdom : Plantae
- Subkingdom : Tracheobionta
- Superdivisi : Sphermatophyta
- Divisi : Magnoliophyta
- Sub divisi : Angiospermae
- Kelas : Liliopsida
- Ordo : Liliales
- Famili : Agavaceae
- Genus : Sansevieria
Habitat Lidah Mertua
Habitat asal tanaman lidah mertua adalah gurun pasir yang gersang atau pegunungan yang mempunyai curah hujan rendah atau daerah dengan iklim kering. Pola persebarannya berada di iklim tropis.
Habitat tanaman lidah mertua adalah lingkungan dengan tanah yang tidak terlalu lembab, curah hujan rendah tidak lebih dari 250 mm/tahun, cahaya matahari penuh (1000-10.000 fc), dan suhu dari 10-55 ̊ C. Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 24-29 ̊ C pada siang haridan 18-21 ̊ C pada malam hari (Pramono, 2008).
Jenis tanaman lidah mertua
Sebagian besar tanaman lidah mertua berasal dari Afrika Timur, Arab, Asia Selatan sekitar India Timur, dan beberapa pulau di Pasifik.
Jumlah kultivar tanaman ini di dunia lebih dari 600, sedang di Indonesia diketahui ada sekitar 100 kultivar (Stover 1983; Megia et al, 2015). Kultivar-kultivar ini memiliki daun yang bervariasi dalam bentuk, ukuran warna dan teksturnya . Contoh tanaman lidah mertua sebagai berikut :
- Lidah Mertua Sansevieria Trifasciata Laurentii
- Lidah Mertua Sansevieria Trifasciata
- Lidah Mertua Sansevieria Cylindrica
- Sansevieria Hahnii
- Sansevieria Stuckyi
- Sansevieria Pinguicula
- Sansevieria Kirkii
- Sansevieria Ehrenbergii
- Sansevieria Moonshine
- Sansevieria Gold Flame
- Sansevieria Black Dragon
- Sansevieria Black Gold
- Sansevieria Futura Robusta
- Sansevieria Golden Hahnii
Keunikan Lidah Mertua
Lidah mertua memiliki beberapa keunikan yang membuatnya menarik:
- Bentuk Daun: Daunnya yang panjang dan lebar dengan motif berwarna hijau tua dan strip kuning atau putih memberikan tanaman ini penampilan yang menarik dan khas.
- Keindahan Simetri: Daun-daun lidah mertua tumbuh dalam pola simetris yang cantik, menjadikannya pilihan yang bagus untuk dekorasi rumah.
- Daya Tahan: Tanaman ini sangat tahan terhadap berbagai kondisi dan kesalahan perawatan. Bahkan pemula dalam berkebun dapat berhasil merawatnya.Perawatan Tanaman Lidah Mertua
Perawatan tanaman lidah mertua
Merawat lidah mertua adalah hal yang relatif mudah, dan itu sebagian besar adalah alasan mengapa tanaman ini sangat populer. Berikut adalah beberapa tips perawatan dasar:
- Pencahayaan: Lidah mertua dapat tumbuh baik di berbagai tingkat cahaya. Namun, tanaman ini akan tumbuh lebih baik dengan cahaya yang cukup terang, meskipun dapat bertahan dalam cahaya redup.
- Pemupukan: Pemupukan tidak perlu sering. Cukup beri pupuk setiap 2-3 bulan selama musim pertumbuhan (biasanya musim semi dan musim panas).
- Penyiraman: Lidah mertua lebih suka tanah yang kering, jadi biarkan tanah mengering sepenuhnya sebelum disiram kembali. Jangan terlalu banyak menyiram, terutama saat cuaca dingin.
- Pot dan Tanah: Pastikan pot yang digunakan memiliki lubang pembuangan untuk menghindari akumulasi air berlebih. Gunakan campuran tanah yang baik, biasanya campuran tanah pot dengan pasir atau kerikil.
Bahaya Tanaman Lidah Mertua
Meskipun memiliki banyak manfaat, tapi ada juga bahaya lidah mertua yang perlu Anda ketahui karena tidak banyak orang yang mengetahui hal tersebut.
Mengandung Racun
Lidah mertua memang menjadi salah satu tanaman hias yang cukup populer sekarang. Namun, ketahuilah bahwa tanaman lidah mertua ini ternyata juga mengandung racun. Ya, meskipun kadar racun yang terkandung di dalamnya tidak begitu tinggi, tetap perlu berhati-hati. Jika tanaman ini termakan dalam jumlah yang banyak, dapat berakibat serius pada kesehatan. Beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan dari lidah mertua, yaitu diare, mual, dan muntah-muntah. ”
Jauhi dari Hewan Peliharaan
Masih berhubungan dengan racun yang terkandung di dalam lidah mertua, sebaiknya jauhi tanaman hias ini dari hewan peliharaan kesayangan. Sebab, tanaman ini bisa lebih beracun bagi anjing dan kucing, yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.
Perhatikan Jangkauan Anak
Jika saat ini Anda memiliki anak yang masih di bawah umur, sebaiknya hindari dari jangkauan mereka. Tanaman lidah mertua ini berbentuk tajam sehingga mungkin saja akan menyakiti si kecil. Tanaman hias ini perlu dijauhkan dari anak-anak karena bentuknya yang tajam dan dikhawatirkan bisa melukai mereka saat bermain. Selain itu, hati-hati apabila tanaman hias ini termakan oleh anak, karena bisa membahayakan kesehatannya.
Hal ini karena racun yang terdapat pada tanaman lidah mertua memiliki efek mati rasa yang dapat menyebabkan lidah dan tenggorokan membengkak. Itulah bahaya dari tanaman lidah mertua yang perlu diperhatikan. Kadar racun dalam tanaman lidah mertua memang tidak begitu tinggi. Namun, saat dimakan dalam jumlah yang banyak, bisa menyebabkan hal serius.