Buah Pala : Klasifikasi, Sejarah, Ciri Ciri, dan Cara Menanam

Buah pala adalah salah satu jenis buah yang banyak digunakan sebagai rempah dan bahan makanan. Berasal dari biji pohon Myristica fragrans, buah pala memiliki manfaat yang melindungi tubuh dari efek radikal bebas, peradangan, dan bakteri. Kandungannya mengandung vitamin C, kalsium, fosfor, dan berbagai nutrisi lainnya. Buah pala juga mengandung myristicin, beta karoten, dan monoterpen, yang memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan antikanker. Artikel kali ini akan membahas tentang klasifikasi, sejarah, ciri ciri, dan cara menanam buah pala. Berikut pembahasannya.

buah-pala

Klasifikasi Buah Pala

  • Kingdom: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Ordo: Magnoliales
  • Famili: Myristicaceae
  • Genus: Myristica
  • Spesies: Myristica fragrans

Sejarah Buah Pala

tanaman-pala

Pohon pala adalah pohon yang berasal dari Maluku, atau Kepulauan Rempah-Rempah, Indonesia dan terutama dibudidayakan di sana dan di Hindia Barat. Rempah pala mempunyai aroma khas yang menyengat dan rasa hangat sedikit manis; digunakan untuk membumbui berbagai jenis makanan yang dipanggang, manisan, puding, kentang, daging, sosis, saus, sayuran, dan minuman seperti eggnog. Aris berdaging yang mengelilingi biji pala merupakan sumber rempah bunga pala.Secara historis, parutan pala digunakan sebagai sachet, dan orang Romawi menggunakannya sebagai dupa . Sekitar tahun 1600, tanaman ini menjadi penting sebagai rempah-rempah komersial yang mahal di dunia Barat dan menjadi sasaran rencana Belanda untuk menjaga harga tetap tinggi dan rencana tandingan Inggris dan Perancis untuk mendapatkan benih subur untuk transplantasi. Pala yang dijual utuh dicelupkan ke dalam jeruk nipis agar tidak bertunas.

Ciri Ciri Pohon Pala

Pohon pala memiliki ciri ciri atau morfologi sebagai berikut.

Pohon

Pala termasuk tanaman berumah dua yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon pala berukuran sedang yang tingginya bisa mencapai 5-20 m.

BACA JUGA : Mengenal Tentang Buah Pala, Manfaat, Dan Efek Sampingnya

Daun

Daunnya berwarna hijau dengan tulang daun yang menyirip, buahnya berbentuk bulat lonjong berwarna kekuning-kuningan dan akan terbelah dua ketika matang, serta bijinya bulat lebar dengan tekstur keras berwarna keputihan dilintasi oleh urat merah-merah coklat.

Buah

Buahnya adalah buah berbiji terjumbai, mirip dengan aprikot. Ketika matang sepenuhnya, ia terbelah menjadi dua, memperlihatkan aril berwarna merah tua, yaitu bunga pala, mengelilingi satu biji berwarna coklat mengkilat.

Cara Menanam Buah Pala

pohon-buah-pala

Berikut adalah beberapa tatacara untuk menanam buah pala.

Persiapan Lahan

Cara budidaya buah pala yang eprtama dimulai dari menyiapkan lahan yang digunakan untuk menanam buah pala tersebut. Buah pala hanya hidup di daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia yang memiliki curah hujan sekitar 2.000 mm-3000 mm/tahun. Ada beberapa kriteria lokasi yang bagus dijadikan lahan tanam buah pala.

  1. Tanah gembur dan semakin baik jika berada di dekat gunung berapi.
  2. Memiliki kandungan unsur hara yang cukup.
  3. Terpapar sinar matahari langsung minim 7 jam/hari.
  4. Ketinggian tanah 200-700 meter di atas permukaan laut.
  5. Sistem drainase baik untuk menghindari air tidak menggenang.
  6. PH tanah sekitar 5,5-7,0.

Buat Lubang Tanam

Jika sudah menemukan lahan yang cocok selanjutnya lakukan pengolahan lahan tanamnya. Pertama-tama bersihkan lahan dari tanaman pengganggu dan memotong semua cabang yang dapat menghalangi sinar matahari.Selanjutnya buat lubang tanam dengan cara sebagai berikut :

  1. Gali tanah dengan ukuran 50 x 50x 50 cm hingga 1 x 1 x 1 meter.
  2. Buat jarak antar lubang minimal 2 meter.
  3. Pastikan urutan lubang satu dengan lainnya rapi, supaya memudahkan proses drainase dan perawatan.
  4. Kemudian lubang akan diisi terlebih dahulu dengan pupuk dasar yang akan dibahas pada tahap selanjutnya.

Proses Pemupukan Dasar

Proses pemupukan dasar bertujuan untuk menambah unsur hara tanah agar kebutuhan tanaman bisa tercukupi. Jenis pupuk dasar yang bagus adalah campuran pupuk kompos dan pupuk kandang. Lalu, untuk proses pemberian pupuk dasar sebagai berikut:

  1. Campur pupuk kandang dan pupuk kompos lalu aduk rata.
  2. Masukkan campuran pupuk tersebut ke dalam lubang.
  3. Campur dan larutkan 2-3 kg gula dengan 1 bak air.
  4. Tambahkan sebotol EM4 (bakteri pengurai) ke dalam larutan gula tersebut.
  5. Diamkan terlebih dahulu selama 24 jam agar bakteri pengurai berkembang biak.
  6. Siram larutan tersebut ke pupuk dasar yang sudah ada di dalam lubang.
  7. Tutup lubang tanam dan tunggu minimal 2 minggu supaya pupuk terurai sempurna.

Menyiapkan Bibit Buah Pala

Cara budidaya buah pala bisa semakin optimal apabila melalui bibit generatif biji. Sebab, biji pala bisa mewariskan sifat baik dari tanaman induk dan memiliki usia produktif cukup lama. Cara untuk membibit pala tersebut yaitu:

  1. Cari buah pala yang sudah matang sempurna atau hampir busuk, namun dari pohon yang sehat dan produktif.
  2. Ambil biji pala lalu cuci dan keringkan di bawah terik sinar matahari 2-3 jam.
  3. Kemudian simpan biji pala di dalam polybag.
  4. Siapkan tanah humus yang gembur, kemudian masukkan dalam plastik polybag hitam berukuran sedang.
  5. Biji yang sudah disiapkan kemudian di tanam pada polybag dengan kedalaman 5 cm.
  6. Selanjutnya tunggu hingga biji tumbuh.
  7. Siram secara berkala biji yang tumbuh. Hal tersebut bertujuan agar pertumbuhannya optimal hingga 1 bulan, sebelum dipindahkan ke lubang tanam yang sudah disiapkan di atas tadi.
  8. Setelah 1 bulan, bibit tanaman pala siap dipindah ke lubang tanam.
  9. Penanaman bibit
  10. Kemudian adalah proses memindah bibit pala ke lubang tanam. Ini langkahnya
  11. Gali lubang tanam sesuai ukuran polybag.
  12. Taburi bagian dasar lubang dengan fungisida dan insektisida tabur.
  13. Sirami bibit terlebih dahulu sebelum ditanam.
  14. Tanam bibit di tiap lubang dan pastikan plastik pot sudah dilepas.
  15. Usahakan untuk melakukan penanaman pada sore hari supaya tanaman tidak layu terkena cahaya panas di siang hari.
  16. Setelah selesai ditanam, sirami tanaman tersebut.

Pembuatan Drainase dan Pengairan

Supaya drainase maksimal, buat selokan di antara tiap baris lubang tanam. Selokan tersebut akan menampung air ketika hujan tiba dan mengalirkan air tersebut ke area yang lebih rendah. Hal ini untuk mencegah adanya air menggenang di sekitar pohon. Mengingat buah pala tidak cocok apabila ada air yang menggenang. Ukuran selokan tersebut tidak perlu terlalu dalam. Selain baik untuk drainase, selokan tersebut akan mempermudah proses pengairan apabila curah hujan rendah.

Proses Pemupukan Susulan

Proses pemupukan dasar NPK minimal 1 bulan setelah proses pemindahan bibit ke lubang tanam. Berikut ini langkah-langkahnya:

  1. Larutkan NPK dengan air dengan perbandingan satu gelas NPK dicampur 35 liter air.
  2. Tuang sedikit demi sedikit larutan NPK ke pangkal bibit tanam.
  3. Lakukan pemupukan NPK 2-4 minggu sekali hingga tanaman berumur 6 bulan.

Tips perawatan bibit pala

  • Penyiraman: Penyiraman tidak perlu sering-sering, cukup 5-7 hari sekali di musim kemarau dan ketika usia tanaman kurang dari 6 bulan saja. Apabila sudah di atas 6 bulan tidak perlu disirami, kecuali jika musim kemarau dan curah hujan rendah. Cukup sirami sebanyak 2 minggu sekali. Usahakan untuk tanaman di bawah 6 bulan cara menyiramnya langsung dari pangkal pohon. Sedangkan pada tanaman pala tua bisa disiram dengan memanfaatkan selokan yang biasa dijadikan drainase.
  • Penyiangan: Penyiangan cukup 1 bulan sekali. Hal ini untuk mencegah nutrisi tanaman dicuri oleh tanaman liar. Apabila gulma tumbuh lebat dan cepat, maka berikan herbrisida selektif supaya gulma-gulma tersebut mati.
  • Penggemburan tanah: Penggemburan tanah bertujuan air tidak menggenang di sekitar akar dan langsung terserap tanah.
  • Pemupukan dasar ulang: Tanaman pala perlu pemupukan dasar ulang 6 bulan sekali. Caranya ialah dengan mebuat bokashi pupuk terlebih dahulu.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Tanaman pala cukup mampu menahan hama dan penyakit. Tapi jika tanaman pala sudah terserang hama atau penyakit, maka produktifitas buah pala akan menurun. Jenis hama yang sering muncul yaitu dari jenis serangga seperti rayap dan kumbang. Supaya hama tidak semakin berkembang, coba semprotakan insektisida. Di sisi lain, penyakit tanaman ini dari jenis jamur dan cendawan. Jamur dan cendawan bisa menyerang buah atau akar. Cara mengatasinya dengan menyemprotkan fungisida yang diberi pelekat.

Proses Panen

Saat pala berusia 7 tahun umumnya sudah menghasilkan buah. Buah pala yang sudah matang cirinya sebagai berikut:

  1. Kulit buah menguning.
  2. Tekstur empuk.
  3. Kulit buah terbeah sendiri saat matang.
  4. Cuci bersih kemudian jemur sekitar 5-7 hari.
  5. Perawatan setelah panen

Apabila sudah selesai memanen, cara budidaya buah pala selanjutnya dengan melakukan perawatan dengan menambahkan pupuk dasar dan memberi tambahan NPK 3 kali dalam 2 minggu.
Sumber :https://www.britannica.com/topic/nutmeghttps://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/mengenal-pala-tanaman-ajaib-asli-indonesia/https://www.liputan6.com/hot/read/5308090/11-cara-budidaya-buah-pala-pahami-tiap-langkahnya

Scroll to Top