Tanaman Catnip dan Cara Menanam

Yuk Bagikan ..

Catnip merupakan tanaman herbal dari keluarga mint yang memiliki 250 varietas. Bernama latin Nepeta cataria, tanaman catnip berasal dari Asia dan Eropa. Tanaman catnip memiliki aroma yang khas dan cukup kuat seperti perpaduan mint dan lemon. Aroma menyegarkan ini sangat disukai kucing, bahkan dapat memabukkan kucing karena mempunyai efek halusinasi. BTanaman catnip sudah sejak lama dikaitkan dengan kucing. Biasanya, kucing akan mengendus, menjilat, menggosok, dan mengunyah tanaman catnip. Bahkan kucing bisa berguling-guling saat menghirup atau mengunyah daun catnip, kemudian berlarian di sekitar ruangan. Namun, catnip bukan satu-satunya tanaman yang bisa membuat kucing tergila-gila atau “mabuk”.

Catnip x Catmint

Selain catnip, ada tanaman catmint yang juga memiliki efek serupa. Efek kegembiraan dari kedua tanaman tersebut disebabkan oleh nepetalactone, bahan kimia yang secara struktural mirip dengan feromon kucing tertentu. Para ilmuwan menemukan tanaman catnip dan catmint mengandung jumlah nepetalactone ebih tinggi daripada anggota keluarga mint lainnya.Tanaman catnip dan catmint memiliki perbedaan dalam hal nilai lanskap.

Catnip dan catmint termasuk dalam genus Nepeta dalam keluarga mint. Keduanya memiliki batang persegi yang merupakan ciri khas tanaman mint Selain itu, keduanya menghasilkan paku bunga kecil berbibir dua yang merupakan sumber makanan berharga bagi penyerbuk. Saat disentuh, daun aromatiknya mengeluarkan aroma seperti mint yang menurut sebagian orang agak menyengat. Kedua tanaman ini tumbuh cepat dan tahan kekeringan. Baca juga: Mengenal Catnip, Tanaman yang Paling Disukai Kucing dan Manfaatnya Namun, tanaman catnip dan catmint memiliki cara menanam yang berbeda. Catnip (Nepeta cataria) adalah tanaman tahunan yang kuat dengan penampilan agak kurus di taman.

Tanaman catnip memiliki bentuk bercabang dan membentuk dedaunan abu-abu-hijau setinggi 91 sentimeter. Paku kecil bunga putih muncul di sana-sini antara musim semi dan musim gugur, tetapi tidak terlalu mencolok. Ada beberapa jenis catmint yang berbeda, tetapi secara umum memiliki tampilan yang lebih cantik, rapi, kompak, dan gundukan dibanding catnip. Ditambah, tanaman catmint menghasilkan paku bunga ungu yang cantik selama berminggu-minggu pada suatu waktu sepanjang musim panas. Selain disukai kucing, catnip juga bisa mengusir hama kutu daun. Catnip dan catmint sama-sama menarik bagi beberapa kucing, tetapi sebagai kucing lebih menyukai catnip dan akan melewati catmint tanpa melihat sekilas.

Informasi Ilmiah Catnip

Nama Tanaman Catnip
Nama Ilmiah Nepeta cataria
Nama Inggris Catmint (Catnip)
Nama Populer Lain Catswort, catmint
Dataran Rendah – Tinggi
Muncul Tunas 4 – 10 hari
Panen Pertama 76 – 89 HST (Hari Setelah Tanam)
Cara Menanam Metode J

Cara Menanam Catnip

(Metode J) :
Benih/biji Catnip perlu di-stratifikasi 16 jam, kemudian direndam air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 24 jam. Selanjutnya disemai di tempat terkena sinar matahari langsung, dan baru kemudian ditanam serta dirawat. Benih mengeluarkan tunas 4 – 10 hari, panen pertama Catnip mulai 76 – 89 HST (Hari Setelah Tanam).

Secara ringkas seluruh tahap-tahap menanam benih/biji Catnip seperti berikut ini.

Stratifikasi Biji/Benih Catnip

  • Ambil tisu/kapas dan lembabkan dengan air sprayer halus.
  • Air untuk melembabkan sebaiknya air kemasan atau air matang.
  • Ambil beberapa benih dan letakkan di atasnya.
  • Masukkan ke kantong plastik, gulung plastiknya, dan tutup rapat.
  • Letakkan kantong plastik di dalam kulkas (jangan di freezer).
  • Biarkan di dalam kulkas selama 16 jam.
  • Setelah 16 jam ambil benih dan lakukan proses perendaman.

Merendam Benih Catnip

  • Rendam biji Catnip dengan air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 24 jam.
  • Air untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang.
  • Ambil biji menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang).
  • Air matang adalah air yang sudah direbus dan dapat diminum langsung.
  • Tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri).

Penyemaian Benih Catnip

  • Siapkan wadah penyemaian (berupa nampan, tray, kaleng bekas, dsb).
  • Bagian bawahnya harus diberi lubang secukupnya untuk sirkulasi air.
  • Sehari sebelum semai, isi dengan media semai hingga 3/4 nya.
  • Komposisi media semai = tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1.
  • Taburkan biji Catnip secara merata di media semai.
  • Tutup benih dengan media tanam tipis-tipis.
  • Semprotkan air yang halus (gunakan spray).
  • Letakkan wadah persemaian di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
  • Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
  • Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
  • Persemaian diakhiri setelah memiliki 3 – 6 helai daun.

Penanaman Bibit Catnip

  • Siapkan wadah/tempat menanam (polybag, pot, kaleng bekas, dsb)
  • Polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya.
  • Masukkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat tanah.
  • Sehari sebelum tanam, isi polibag/pot dengan media tanam hingga 3/4 nya.
  • Komposisi media tanam = tanah : pasir/sekam : kompos = 2 : 1 : 1.
  • Setelah bibit Catnip memiliki 3 – 6 helai daun, pindahkan ke polibag/pot.
  • Caranya: Buat lubang terlebih dulu di polibag/pot.
  • Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya.
  • Masukkan ke lubang dengan posisi tegak, tambahkan tanah di sekitarnya.
  • Letakkan polibag/pot di tempat terang namun aman dari hujan.
  • Setelah tumbuh daun baru, letakkan polibag/pot di tempat terbuka.
  • Lakukan perawatan terhadap tanaman Catnip

Merawat Tanaman Catnip

  • Jika media tanam cenderung kering, siram 2 kali sehari, pagi dan sore.
  • Jika media tanam cenderung lembab, siram 1 kali sehari, pagi atau sore.
  • Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
  • Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati
  • Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma.
  • Lakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus
  • Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika diperlukan (terserang hama).
  • Semprotkan fungisida hanya jika diperlukan (terserang penyakit).

Panen Catnip

  • Panen Catnip sudah dapat dilakukan 76 – 89 HST (Hari Setelah Tanam).

Penjelasan Langkah

Benih/biji Catnip agar dapat bertunas / berkecambah secara optimal, perlu dilakukan stratifikasi benih yaitu diciptakan lingkungan benih sesuai dengan habitatnya (sesuai dengan lingkungan asal benih tersebut).

Ambil beberapa tisu atau kapas atau handuk kertas, kemudian lembabkan tisu/kapas tsb menggunakan air sprayer halus. Cukup lembab saja, jangan sampai ada air menggenang agar biji/benih tidak berjamur atau busuk. Ukuran cukup lembabnya adalah tidak ada lagi air yang menetes meskipun tisu/kapas diayun-ayunkan.

Air untuk melembabkan tisu/kapas/handuk kertas sebaiknya air kemasan atau air matang.

Selanjutnya masukkan tisu/kapas tersebut ke dalam kantong plastik.

Ambil benih/biji Catnip, kemudian letakkan benih di atas tisu/kapas dengan jarak yang rapi.

Gulung kantong plastiknya mulai dari bagian bawah agar sebagian besar udara di dalamnya keluar. Setelah digulung, selanjutnya langsung tutuplah kantong plastik tsb.

Masukkan kantong plastik tersebut ke dalam kulkas (jangan di freezer) selama 16 jam, untuk stratifikasi.

Suhu ideal yang dibutuhkan sebenarnya antara 1-5 C, sehingga bila memungkinkan letakkan di lokasi yang memiliki suhu 1-10 C atau mendekati suhu 10 C. Biasanya suhu itu dapat dicapai pada rak “crisper” di lemari es.

Setelah 16 jam, keluarkan benih dari kulkas dan lakukan proses perendaman.

Rendam biji Catnip dengan air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 24 jam dengan tujuan untuk mematahkan masa dormansi benih (membangunkan benih sekaligus mempercepat berkecambah).
Air yang digunakan untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang (air yang sudah direbus dan dapat diminum).

Setelah selesai direndam selama 24 jam, selanjutnya ambil biji/benih menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang), lalu tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri, atau bisa juga diangin-anginkan (dihembuskan angin/kipas angin) agar cepat kering), setelah itu lakukan proses selanjutnya.

Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan, tray, polibag, pot, kaleng bekas, dsb.

Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut, sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air).
Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih memperlancar sirkulasi air.

Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.

Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.

Yang terpenting, pada saat bibit/benih bertunas Catnip dimasukkan ke media semai, media semainya harus “gembur (tidak padat dan keras)”, sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb.

Sehari sebelum menebar benih Catnip, masukkan media tanam ke wadah semai (tray/pot/polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

Kemudian taburkan benih Catnip secara merata di permukaan media tanam dengan diberi jarak antar benih (maksudnya jangan menumpuk), lalu tutup benih dengan media tanam tipis-tipis, sehingga posisi benih sedikit terbenam di media tanam tsb.

Jika menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1-2 benih/biji Catnip.

Setelah itu, siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer).

Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan, misalkan di dekat jendela kaca, atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.

Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman, penjarangan bibit, serta pencegahan hama dan penyakit.

Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya, sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray), dilakukan 1 – 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab, penyemprotan air cukup sekali sehari, bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman.

Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus, maka perhatikan bibit yang tumbuh, apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih), maka lakukan penjarangan, yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan.

Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai.

Pada umumnya, bila kelebihan penyiraman, maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian, maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya, bila kekurangan penyiraman, maka daun akan terlihat layu, kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu, berarti kurang penyiramannya, dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman.

Setelah bibit Catnip tumbuh cukup besar (memiliki 3 – 6 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).

Jika tempat/wadah untuk menanam Catnip menggunakan polibag/pot maka polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah, sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar).

Untuk mudahnya, sebelum diberi media tanam (tanah), masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam polibag/pot. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase.

Kemudian barulah isi polibag/pot dengan media tanam hingga 75% – 85% bagian dari polibag/pot (artinya jangan sampai penuh).

Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.

Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.

Yang terpenting, pada saat bibit Catnip dimasukkan ke media tanam, media tanamnya harus “gembur (tidak padat dan keras)”, sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb.

Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman, masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (polybag, pot, kaleng bekas, dsb). Kemudian siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab, dan upayakan agar media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di polibag/pot terkait. Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai.

Pindahkan bibit tanaman Catnip dari persemaian yang telah memiliki 3 – 6 helai daun. Pemindahan dilakukan satu persatu dan pelan-pelan agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah. Caranya, ambil/angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Untuk mengambil/mengangkat bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar.

Kemudian masukkan bibit Catnip beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas, jika kesulitan untuk ditegakkan, maka tekan sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak.

Setelah ditanam, semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot air yang halus).

Tempatkan tanaman Catnip di lokasi terang yang terkena matahari langsung namun tidak terkena guyuran hujan.

Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru) dan tanaman dianggap sudah kokoh, tanaman Catnip dianggap telah siap, dan selanjutnya pot / polibag dapat ditempatkan di lokasi terbuka.

Perawatan tanaman Catnip meliputi penyiraman, pemupukan, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Penyiraman tanaman Catnip hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak, baik daun maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari, pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang hari, karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman.

Pemupukan tanaman Catnip dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.

Bila bibit tanaman Catnip tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati, maka segera lakukan penyulaman (tanam kembali) dengan bibit Catnip lainnya .

Bila di sekitar tanaman Catnip tumbuh gulma, maka lakukan >penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.

Lakukan pembumbunan pada tanaman Catnip, terutama jika tanah di sekitar tanaman mulai tergerus, atau ada akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Juga ketika tanaman tumbuhnya agak miring (tidak tegak).

Pengendalian Hama Tanaman.

  • Hama tanaman antara lain trips, kutu daun, tungau, kutu kebul, ulat gerayak, dsb. Peluang munculnya hama tanaman ini akan semakin tinggi pada musim kemarau.
  • Bila satu tanaman terkena hama dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena hama tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
  • Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan insektisida untuk hama serangga dan akarisida untuk tungau, setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan.

Pengendalian Penyakit Tanaman.

  • Penyakit tanaman antara lain rebah kecambah, layu bakteri, layu (fusarium), antraknosa, busuk daun (choanephora), hawar phytophora, bercak daun (cercospora), bercak bakteri, busuk lunak bakteri, keriting kuning, dsb. Serangan penyakit tertentu yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri akan semakin tinggi pada musin hujan.
  • Seperti halnya dengan hama, bila satu tanaman terkena penyakit dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena penyakit tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
  • Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan fungisida setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan. Petunjuk dosisnya terdapat pada kemasan fungisida terkait.

Panen

Panen Catnip sudah dapat dilakukan 76 – 89 HST (Hari Setelah Tanam).

Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman Catnip untuk panen pertama memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal, lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh, serta perawatan pada masing-masing tanaman Catnip tsb.

Scroll to Top