Manfaat Serabut / Sabut Kelapa Untuk Pertanian

Yuk Bagikan ..

Serabut kelapa atau sering juga disebut sabut kelapa adalah serat yang terdapat pada kulit luar kelapa, memiliki potensi dan manfaat penggunaan di bidang pertanian. Di berbagai negara tropis, seperti Indonesia, pemanfaatan sabut kelapa telah menjadi tren yang semakin populer sebagai alternatif ramah lingkungan dalam mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan.

serabut kelapa

Tentang sabut kelapa

Serabut kelapa / sabut kelapa adalah hasil samping dari buah kelapa tua yang sering tidak dimanfaatkan. Untuk satu butir kelapa kira-kira  menghasilkan 0,4 kg sabut yang mengandung 30% serat yang kaya unsur. Komposisi kimia sabut kelapa antara lain selulosa, lignin, pyroligeous acid, gas, arang, ter, tannin dan potassium. Sabut kelapa mengandung unsur kalium sebesar 10,25%, sehingga dapat menjadi alternatif sumber kalium organik untuk menggantikan pupuk KCl.  Unsur hara seperti Ca, Mg, K, Na dan P  sesuai digunakan sebagai pupuk organik.

Selain sebagai bahan pembuatan pupuk organik, sabut kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai media tanam yang  mampu  mengikat dan menyimpan air dengan kuat, aerasi dan drainase yang baik, sesuai dengan daerah panas dan mengadung unsur-unsur hara esensial.

BACA JUGA:

Sabut kelapa dapat digunakan sebagai media tanam, baik tanaman dalam pot maupun tanaman hidroponik.  Juga  menyalurkan nutrisi secara lebih baik saat digunakan dalam penanaman hidroponik. Sabut kelapa juga dapat dibuat cocopeat.  Media tanam organik ini memiliki kualitas tak kalah dengan tanah karena cocopeat dapat menjaga tanah tetap gembur dan subur.

Contoh pemanfaatan serabut / sabut kelapa untuk pertanian

Berikut ini adalah contoh-contoh bagaimana limbah samping buah kelapa bisa dimanfaatkan dengan maksimal dalam dunia pertanian.

1. Serabut kelapa sebagai pupuk tanaman

Sabut kelapa memiliki ketebalan sekitar 5-6 cm, memiliki lapisan luar dan dalam yang terdapat kandungan kimia selulosa, lignin, pyroligeous acid, gas, arang, ter, tannin, potassium, dan kalium.  Kandungan kalium dalam sabut kelapa ini ternyata bisa dijadikan sebagai sumber kalium organik untuk menggantikan pupuk KCI.

Pupuk organik yang dibuat dengan menggunakan sabut kelapa bisa menyimpan air sebanyak 60% lebih banyak dibandingkan pupuk lainnya sehingga bagi daerah pertanian atau perkebunan yang curah hujannya rendah atau sering mengalami kekeringan, maka tumbuhannya bisa tetap mendapat asupan air dari air yang disimpan dalam sabut kelapa.

Ketika proses memisahkan sabut dari buah kelapa, pasti akan tercecer debunya.  Debu hasil samping proses penyeratan sabut  juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik.  Debu sabut mengandung berbagai unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Na, Fe, Mn, Cu, Zn dan Al. Pemanfaatannya melalui proses pengomposan untuk menurunkan kadar senyawa fenolik dan tannin dalam debu      sabut. Kekurangan sabut kelapa adalah banyak mengandung zat Tanin, yang diketahui sebagai zat yang menghambat pertumbuhan tanaman.

2. Sabut kelapa  sebagai bahan pupuk organik

sabut kelapa jadi pupuk organik

Sabut kelapa merupakan bahan pupuk organik cair yang ramah lingkungan. Pupuk organik tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak lingkungan sehingga dapat mendukung pertanian berkelanjutan. Keuntungan lain yaitu pupuk organik cair yang dibuat dari sabut kelapa bisa didapatkan dengan biaya yang murah, karena bisa dibuat sendiri dengan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar.

BACA JUGA : ARTIKEL PUPUK ORGANIK

Sabut kelapa mengandung unsur kalium. Renda dalam air maka kalium dalam sabut tersebut dapat larut, sehingga menghasilkan air rendaman yang mengandung unsur kalium. Air hasil rendaman yang mengandung unsur Kalium tersebut sangat baik sebagai pupuk untuk tanaman seperti buah dan sayuran guna mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.  Sedangkan untuk tanaman padi, kandungan Kalium dan Fospor membantu meningkatkan pengisian dan berat rendemen pada gabah, dan membuat tanaman lebih tahan rebah.

Manfaat menjadi pupuk organik cair

Manfaat  larutan  sabut  kelapa  yang  telah menjadi Pupuk Organik Cair sangat banyak, :

  1. Memperkuat batang dan akar tanaman
  2. Menambah bobot atau isi buah dan biji tanaman
  3. Mencerahkan warna buah atau biji tanaman
  4. Menambah aroma harum pada buah
  5. Buah menjadi lebih manis

Dalam pemberian Pupuk Organik Cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman. Pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik dari pada pemberian melalui tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun pemberian dalam dosis berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman.BACA JUGA:

Keuntungan lahan yang menggunakan pupuk cair sabut kelapa buatan sendiri biaya produksi lebih sedikit karena tidak perlu keluar uang membeli pupuk KCl. Oleh karena itu, pada artikel kali ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang manfaat KCL cair dari rendaman sabut kelapa terhadap pertumbuhan tanaman, serta akan mengetahui komposisi dalam pembuatan pupuk organik cair dari rendaman sabut kelapa.

3. Sabut kelapa sebagai media tanam.

Untuk digunakan sebagai media tanam, sabut kelapa cukup dengan ditambahkan kompos ke dalamnya. Sabut kelapa ini mampu mengikat dan menyimpan air, memiliki aerasi dan drainase yang baik serta mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman.  Sabut kelapa memiliki tingkat pH yang netral, berbeda dengan lumut gambut yang sangat asam sehingga jika dijadikan sebagai media tanam akan membuat tanaman bisa tumbuh dengan baik, terutama untuk tanaman sayur dan bunga.  Tanaman sayur dan bunga bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi media tanam yang netral hingga basa.  Biasanya jika menggunakan media tanam tanah saja, dibutuhkan campuran batu kapur untuk menetralkan tanah yang asam. Sedangkan kalau ditambahkan sabut kelapa di atasnya, maka penggunaan batu kapur tersebut tidak diperlukan.

Sabut kelapa juga bisa meningkatkan drainase tanah pada tanaman sekaligus membantu mempertahankan kelembapan tanah yang cepat kering. Hal ini dikarenakan sabut kelapa bisa menciptakan kantong udara dalam tanah yang memungkinkan kelembapan berlebih akan langsung mengalir dari akar tanaman.  Ditambah lagi manfaat sabut kelapa ini juga mengandung sedikit unsur hara sehingga bisa meningkatkan kualitas tanah secara keseluruhan dari waktu ke waktu. (Sri Wijiastuti, Penyuluh Pertanian pada Pusluhtan).

4. Sabut Kelapa Untuk Budidaya Mencangkok Buah

Hasil dari cara mencangkok buah yaitu pengeratan cabang pohon induk dibungkus. Media pencangkokan buah adalah untuk merangsang terbentuknya akar. Cara ini sudah lama dipakai oleh para petani dengan tingkat keberhasilannya lebih tinggi.Karena akar dari pencangkokan akan tumbuh dibatang induknya.

Dengan mencangkok tanaman akan memberikan bibit tanaman yang kualitasnya mirip sekali dengan kualitas induknya. Teknik mencangkok ini biasanya memang menjadi salah satu cara yang sangat mudah untuk memperbanyak pohon, khususnya adalah tanaman buah.

Scroll to Top