Mengenal Komposter : Manfaat Dan Cara Pembuatannya

Yuk Bagikan ..

 Komposter adalah alat yang mampu mengelola sampah sampah organik menjadi pupuk yang berguna bagi tanaman.
Dengan menggunakan proses pengomposan, komposter mengubah bahan organik seperti sisa makanan, dedaunan, dan tumpukan jerami menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi. Selain itu, komposter juga dapat membantu mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan komposter, kita dapat menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi secara alami, menjaga tanah tetap subur, dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Komposter

Manfaat Komposter

Manfaat Komposter

Komposter memiliki berbagai macam manfaat dari segi ekonomi hingga lingkungan diantaranya.

Dapat Menghemat Biaya

Dengan memanfaatkan komposter dan menghasilkan pupuk kompos sendiri, kamu dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membeli pupuk atau bahan tambahan untuk tanaman. Selain itu, pengurangan volume sampah organik juga dapat mengurangi biaya pengangkutan dan pembuangan sampah.

Menghasilkan Pupuk Organik Berkualitas

Dengan memanfaatkan komposter, kita dapat menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi yang kaya akan nutrisi secara alami dari hasil limbah organik yang dibuat sendiri.

Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia

Dengan menggunakan komposter akan mengurangi penggunaan bahan kimia yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan manusia.

Mengurangi limbah organik

Komposter memungkinkanmu untuk mengolah sisa-sisa makanan, daun, jerami, dan limbah organik lainnya menjadi pupuk kompos. Dengan melakukan pengomposan, kamu dapat mengurangi jumlah limbah organik yang masuk ke tempat pembuangan akhir, dan juga membantu mengurangi beban sampah dan memperpanjang umur tempat pembuangan sampah.BACA JUGA:

Cara Pembuatan Komposter

Setelah mengetahui manfaatnya pasti kamu ingin mengetahuinya kan. Oleh karena itu, Berikut merupakan cara pembuatan komposter.

  1. Lubangi tutup ember sesuai dengan ukuran pipa  sebagai tempat aerasi.
  2. Sesuaikan tinggi paralon 1 inchi , usahakan lebih tinggi dari ember. Kemudian lubangi dengan bor listrik pada paralon pada bagian bawahnya sebatas bagian dalam ember.
  3. Pasang pipa pada lubang tutup ember sebelumnya, atur tinggi pipa sesuai dengan tinggi ember.
  4. Siapkan bahan penyaring media, bisa berupa plastik bekas baskom dan lubangi kecil sebagai tempat bahan/ material sampah pada bagian dalam ember.
  5. Buat lubang pada tepi bawah ember, kemudian pasang kran air. Atur tinggi pemasangan kran sekitar 3-4 cm dari tepi bawah.
  6. Pasang bahan penyaring media, bisa bahan yang dari terbuat lembaran plastik bekas dengan lubang kecil-kecil.
  7. Siapkan kultur mikroba (EM4), konsentrasi yang gunakan 5—10%.
  8. Pembuatan kultur dengan mencampur air sumur 1 liter dengan 1 sendok gula, kemudian larutkan. Setelah homogen baru masukkan larutan EM4 sekitar 1 tutup (15-20 ml).
  9. Masukan material sampah perlahan ke komposter, pastikan sampahtidak banyak mengandung air atau tiriskan air pada sampah terlebih dahulu.
  10. Siram atau percikkan kultur EM4  ke material sampah, dan pasang tutup ember.
  11. Biarkan proses pengomposan awal berlangsung 3 minggu (21 hari), setelah itu pelindian/ pengambilan pupuk cair setiap 3-4 hari sekali.
Scroll to Top