Mengenal Tanaman Nilam, Tanaman Penghasil Parfum Dan Minyak Wangi

Yuk Bagikan ..

Tanaman nilam (Pogostemon cablin) adalah tanaman yang terkenal karena aroma harum yang dihasilkan dari daunnya. Tanaman ini juga dikenal dengan nama “patchouli” dalam bahasa Inggris. Nilam adalah salah satu komoditas penting di Indonesia dan memiliki peran penting dalam industri parfum dan minyak wangi. Dalam artikel kali ini, kita akan mengenal lebih dekat tentang tanaman nilam. Berikut pembahasannya.

tanaman nilam

Pengenalan Tanaman Nilam

Tanaman nilam adalah sejenis semak tropis yang terkenal sebagai sumber minyak atsiri atau minyak nilam. Tanaman ini secara umum dimanfaatkan untuk ekstraksi minyak dari daunnya, dan minyak ini kemudian digunakan dalam pembuatan parfum, produksi dupa, minyak atsiri, serta bahan anti-serangga. Industri kosmetik juga sering memanfaatkan minyak nilam dalam produk-produk mereka. Aroma khas dari minyak nilam diketahui memiliki karakter berat dan kuat sehingga telah menjadi bagian dari budaya timur selama berabad-abad dan digunakan dalam pembuatan parfum dan sebagai bahan dalam upacara-upacara keagamaan. Tidak mengherankan jika harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi jika dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya.

BACA JUGA : Bunga Lawang : Asal Usul, Ciri Ciri, Klasifikasi, Efek Samping, Dan Habitat

Morfologi Tanaman Nilam

tanaman-nilam

Tanaman nilam memiliki ciri ciri atau morfologi sebagai berikut diantaranya adalah.

Akar

Akar tanaman nilam adalah akar serabut yang tumbuh menjalar di dalam tanah dan biasanya menyebar sekitar 20-30 cm di bawah permukaan tanah. Tanaman nilam yang berasal dari perbanyakan vegetatif (stek) memiliki akar serabut yang lebih kuat.

Batang

Batang tanaman nilam adalah berkayu dengan panjang sekitar 20-40 cm dan diameter 10-20 mm. Sistem percabangan tanaman ini berbingkai, dengan 3-5 cabang per tingkat, dan tanaman dewasa dapat mencapai tinggi lebih dari 1 meter dengan cabang selebar kurang lebih 60 cm.

Daun

Berbentuk bulat oval hingga bulat panjang (lonjong) dan menyerupai jantung. Daun ini berukuran sekitar 5-10 cm, tipis, dan tidak kaku. Permukaan daun bagian atasnya kasar dan memiliki bulu-bulu. Daun nilam biasanya berpasangan satu sama lain, dengan ujung tumpul dan urat daun menonjol keluar.

Bunga

Bunga tanaman nilam tumbuh di ujung tangkai, bergerombol, dan memiliki warna ungu kemerahan. Panjang tangkai bunga berkisar antara 2-8 cm, dengan diameter antara 1-15 cm. Bunga nilam memiliki mahkota berbentuk pipa berukuran 8 mm dan dilengkapi dengan stilus dan dua stigma.

Buah dan Biji

Buah atau biji tanaman nilam berbentuk menyerupai polong dan biasanya berjumlah 4 biji kecil.

Klasifikasi Tanaman Nilam

  • Kingdom: Plantae
  • Divisi: Spermatophyta
  • Subdivisi: Angiospermae
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Ordo: Lamiales
  • Famili: Lamiaceae
  • Genus: Pogostemon
  • Spesies: Pogostemon cablin
 

Syarat Tumbuh Tanaman Nilan

cara budidaya tanaman nilam

Tanaman nilam harus ditanam di tanah yang subur dan gembur, yang kaya akan humus dan tidak cenderung tergenang air. Jenis tanah yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman nilam adalah tanah yang subur dengan tekstur halus, memiliki kandungan lumut yang tinggi, dan dapat diolah, seperti andosol atau latosol, dengan kemiringan kurang dari 15 derajat.

Kondisi keasaman tanah (pH) yang ideal adalah antara 6-7. Tanah ini juga harus memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap air, sehingga tidak terjadi genangan air pada musim hujan.Nilam dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian optimal 10-400 mdpl.

Untuk mendukung pertumbuhannya, tanaman nilam memerlukan curah hujan yang relatif tinggi yaitu sekitar 2300-3000 mm per tahun dengan distribusi yang merata sepanjang tahun. Kelembapan udara yang optimal untuk tanaman nilam sekitar 60-70%. Selain itu, agar tumbuh dengan baik, tanaman nilam juga membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup tinggi, sekitar 75%-100% dari intensitas cahaya matahari yang tersedia.

Cara Budidaya Tanaman Nilam

Dikutip dari Dinas Pertanian Kab Purbalingga, berikut adalah beberapa cara untuk budidaya tanaman nilam.

Pembibitan

Stek yang digunakan diambil dari bagian tengah batang atau cabang yang sudah mengayu, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 cm, panjang sekitar 15-23 cm, dan memiliki paling sedikit 3-5 mata tunas. Stek ditanam di bedengan persemaian yang lebar 1,5 m, tinggi 30 cm, dan panjang sesuai kebutuhan. Tanah bedengan diolah hingga gembur, dicampur dengan pasir dalam perbandingan 2:1, dan diberi pupuk kandang matang. Naungan diberikan dengan ketinggian 180 cm di sisi timur dan 120 cm di sisi barat menggunakan daun kelapa atau alang-alang. Stek ditanam miring dengan sudut 45 derajat, kedalamannya 10 cm, dan jarak tanam 10 x 10 cm. Setelah 3-4 minggu, bibit siap dipindahkan ke lapangan.

BACA JUGA : 7 Manfaat Bunga Lawang Untuk Kesehatan

Pengolahan Lahan

Lahan harus dibersihkan dari rumput-rumputan, kayu-kayuan, dan semak belukar. Tanah dicangkul atau dibajak serta digaru. Parit-parit pembuangan air dengan lebar 30-40 cm dan kedalaman 50 cm dibuat untuk memastikan drainase yang baik.

Jarak Tanam

Jarak tanam bervariasi tergantung pada jenis tanah. Pada dataran rendah dengan tanah subur, jarak tanam adalah 100 x 100 cm. Pada tanah berliat tinggi, jarak tanam adalah 50 x 100 cm. Di tanah lipatit, jarak tanam adalah 75 x 75 cm. Di tanah berbukit, jarak tanam mengikuti garis kontur, yaitu 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm.

Penanaman

Ada dua cara penanaman: secara tidak langsung dan langsung. Bibit stek dicabut dari persemaian yang berumur 3-4 minggu, dengan pemangkasan akar jika terlalu panjang, lalu ditanam 1-2 bibit stek per lubang tanam. Secara langsung, stek ditanam di lahan dengan 2-3 stek per lubang tanam.

Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan cara melingkar di sekitar pangkal tanaman.

Penyulaman

Penyulaman dilakukan satu bulan setelah tanam untuk mengganti tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal.

Penyiangan

Tahap pertama dilakukan 2 bulan setelah tanam atau ketika tanaman mencapai tinggi 20-30 cm dan memiliki cabang bertingkat dengan radius 20 cm. Penyiangan selanjutnya dilakukan setiap 3 bulan.

Pemangkasan

Penjarangan dan pemangkasan pertama dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Pemangkasan selanjutnya dilakukan pada cabang tingkat tiga ke atas.

Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan setelah panen dengan cara menimbun cabang-cabang yang dekat dengan tanah setinggi 10-15 cm. Cabang-cabang yang jauh dari tanah dipatahkan di bagian ujungnya dan ditimbun dengan tanah.

Pengelolaan Hama dan Penyakit

Hama yang biasa menyerang adalah ulat penggulung daun, belalang, dan criket pemakan daun. Pengendalian dilakukan dengan mengumpulkan dan memusnahkan hama tersebut. Penyakit yang biasa muncul adalah budok (hoprosep) dan penyakit busuk batang. Pengendalian meliputi sanitasi kebun dan penggunaan alat kerja yang steril.

Panen dan Pasca Panen

Panen dilakukan pada usia 6-8 bulan setelah tanam. Semua bagian tanaman nilam, termasuk akar, batang, cabang, dan daun, mengandung minyak atsiri. Panen pertama melibatkan pemangkasan cabang dari tingkat dua ke atas, sedangkan cabang tingkat pertama dibiarkan. Panen kedua dan seterusnya dilakukan setelah setiap 3 bulan, dengan pemangkasan dan pengeringan daun sebelum penyulingan minyak.

Scroll to Top