Pisang merupakan salah satu tumbuhan yang terdistribusi secara luas di Indonesia, dengan berbagai jenis atau kultivar dan manfaatnya. Bagian yang dimanfaatkan umumnya adalah buah untuk konsumsi dan daun sebagai alat pembungkus makanan. Salah satu jenis pisang yang sering dikonsumsi oleh masyarakat tetapi bukan pisang yang langsung dimakan (plantain), sehingga harus diolah terlebih dahulu adalah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca var. balbisiana Colla.). Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai ciri-ciri pisang kepok, hasil olahan, kandungan nutrisi, dan budidaya pisang kepok.
Pengenalan pisang kepok
Dalam evolusi pisang, terdapat banyak perkawinan silang antara banyak varietas. Salah satu jenis persilangan yang terjadi adalah pisang budidaya Musa acuminata diploid, triploid, tetraploid (group AA, group AAA, dan group AAAA) dengan pisang Musa balbisiaan diploid (group). Persilangan ini menghasilkan Musa x Paradisiaca (AB, AAB,ABB, AAAB, AABB, ABBB group). Salah satu dari Musa x Paradisiaca adalah pisang kepok.

Pisang kepok masuk ke dalam Musa x Paradisiaca Triploid Group ABB, sehingga pisang kepok juga disebut sebagai plantain, karena kadar pati tinggi, kadar gula dan air rendah. Itu sebabnya untuk mengkonsumsi pisang kepok, harus diolah terlebih dahulu.
Mengkonsumsi buah pisang kepok dapat mengatasi sembelit dan melancarakan sistem pencernaan. Pisang kepok sendiri banyak diolah sepertik direbus atau dikukus. Pisang kepok biasa dijadikan bahan utama dalam pembuatan kue atau bolu.
Pisang kepok merupakan salah satu jenis pisang yang digemari. Rasa yang lumayan manis dan tekstur yang baik sebagai pembuat olahan bahan makanan dan minuman seperti kue, selai, keripik, kolak, es buah dll, pisang kepok saat ini telah menjadi salah satu pilihan untuk membuat berbagai macam aneka kuliner. Untuk menemukan pisang kepok memang tidak sulit, Anda bisa menemukannya di pasar tradisional hingga pasar modern. Harganya juga termasuk mahal, terutama dibandingkan dengan harga pisang lain. Barangkali hanya bisa dikalahkan dengan harga pisang ambon. Hal ini karena jumlah ketersediaan pisang kepok cukup rendah, namun permintaan cukup banyak.
Ketersediaan pisang kepok rendah karena banyak yang urung menanam pisang ini, karena mudah terserang hama penyakit. Sehingga banyak petani pisang memilih menanam varietas pisang lain, terutama cavendish. Namun kini, ada varietas pisang kepok baru yang tahan hama penyakit, yaitu pisang kepok tanjung.
Ciri-ciri pisang kepok
Pisang kepok memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Pisang kepok termasuk jenis buah yang harus dimasak sebelum dimakan.
- Warna kulit pisang kepok kuning adalah kuning kehijauan.
- Bentuknya agak gepeng dan bersegi.
- Panjangnya setiap buah 8 sampai 10 cm, pipih dan bersegi tajam.
- Daging buah berwarna pucat, teksstur seperti kapas saat kurang matang, dan bertepung dan agak manis saat matang.
- Pisang kapok bertekstur tebal dengan daging buah berwarna krem dan halus serta berwarna hijau ketika mentah dan kuning saat sudah matang. Umumnya jenis pisang ini akan lebih lezat jika direbus atau digoreng.
- Satu tandan pisang kepok biasanya memiliki panjang 30-60 cm serta satu tandanya terdiri dari 5-9 sisir.
- Jumlah 1 sisir, bervariasi mulai dari 10 s/d 20 buah.

Nama lain pisang kepok
- Karena bentuknya gepeng, ada yang menyebut pisang gepeng.
- Di daerah Bali, disebut juga pisang Saba.
- Pisang nipah, di Malaysia
- Opo-ulu di Hawaii
Pisang kepok Tanjung
Pisang Kepok Tanjung merupakan jenis tanaman pisang yang tidak memiliki bunga jantan atau jantung. Tanjung merupakan singkatan dari “tanpa jantung”. Ya, salah satu keunggulan pisang ini adalah tidak mempunyai jantung atau lebih tepatnya bakal buah menjadi buah seluruhnya.
Kenapa tanpa jantung menjadi keunggulan ?
Bakteri penyebab layu pisang adalah Pseudomonas solanacearum, bakteri ini terbawa oleh serangga yang hinggap di jantung pisang dan menyebar ke bagian tanaman yang lain, tak hanya tandan dan buah, bakteri ini juga menyerang akar, bonggol dan batang pisang. Penyakit semakin menyebar karena kebiasaan petani dalam memotong jantung, tandan atau memangkas daun dengan menggunakan pisau yang sama dapat mempercepat penularan penyakit ini, jika sudah tertular penyakit layu bakteri, tanaman pisang akan sulit untuk dilakukan penyembuhan, dalam waktu singkat, layu bakteri dapat menghabiskan tanaman pisang dalam areal yang luas.
Dengan varietas tanjung, tidak diperlukan lagi pekerjaan membuang jantung seperti pada tanaman pisang pada umumnya.
Keunggulan lain yaitu tidak seperti pisang Kepok lainnya dimana daging buahnya berwarna kuning oranye yang terasa asam, varietas pisang ini justru memiliki rasa yang manis dengan kandungan total padatan terlarut (TSS) sebesar 29,30% Brix. Memiliki adaptasi yang baik di dataran rendah hingga menengah, produksi tinggi yang mampu menghasilkan buah pisang 20 hingga 30 ton dalam 1 hektar, daya simpan buah lebih lama yaitu mampu bertahan 15 hingga 21 hari setelah panen, serta hemat waktu dan tenaga perawatan karena tidak memerlukan pembuangan jantung.

Buah pisang yang dihasilkan juga terasa lebih kenyal dan cocok dimanfaatkan sebagai bahan baku olahan pisang. Selain itu, dari segi buah pisang yang dipanen, ukurannya juga relatif lebih besar, dalam satu tandan dapat berisi 10-15 sisir pisang atau potensi hasil per ha/tahunnya mencapai 20-30 ton. Varietas pisang Kepok Tanjung ini kedepannya akan terus dikembangkan dan diharapkan penemuan varietas pisang unggul ini mampu menjawab tantangan untuk menjadikan Indonesia swasembada pisang dan sentra penghasil pisang Kepok.
Dengan jarak tanam 3,5 – 3,5 m dan populasi 900 batang per hektar, pisang varietas Kepok Tanjung dapat dipanen dengan umur berkisar antara 12 -13 bulan. Berdasarkan data, pisang varietas Kepok Tanjung ini layak dikembangkan untuk masyarakat, penyediaan benih yang baik, sehat dan berkualitas diperlukan untuk peningkatan pendapatan petani pisang dan masyarakat. Berdasarkan data dan prospek ekonomi, maka penangkar benih pisang kepok tanjung yang berdedikasi baik dan taat aturan sangat dibutuhkan.
Budidaya pisang kepok
Melihat trend harga pasaran, tentu pisang kepok ini sangat potensial untuk ditanam. Namun, diperlukan pengetahuan dan teknik khusus agar budidaya pisang kepok bisa berhasil dan menghasilkan produktifitas yang tinggi, dengan memanfaatkan peluang dan potensi usaha.
Syarat tumbuh pisang kepok
Setiap tanaman memiliki karateristik serta habitat asli dimana ia dapat tumbuh dengan subur dan optimal. Begitu juga pisang kepok, tahap awal untuk menanamnya di pekarangan maka kita harus terlebih dahulu mengetahui lokasi atau tempat yang cocok bagi pisang kepok untuk tumbuh. Tanpa hal itu, tentunya akan berimbas pada pertumbuhan tanaman, produktifitas serta kualitas panen.
- Iklim Lingkungan
- Pada dasarnya tanaman pisang kepok dapat tumbuh baik di daerah basah ataupun kering. Sebab secara fisiologi struktur batang tanaman ini memiliki kandungan air yang melimpah. Namun perlu digaris bawahi adalah pada kondisi yang terlampau kering, buah pisang tidak akan bisa sesuai dengan hasil yang diharapkan.
- Kondisi yang paling ideal sebagai lokasi tanam bagi pisang kepok adalah daerah yang beriklim tropis dengan kondisi basah dan lembab. Namun, perhatikan juga kondisi angin, sebab jika ditanam di daerah yang berangin terlalu besar, resiko pohon rebah serta daun menjadi rusak menjadi lebih besar. Pohon pisang memiliki akar serabut sehingga sangat rentan roboh apabila terkena angin besar.
- Wilayah ideal yang bisa digunakan sebagai lokasi tanam pisang kepok adalah dengan curah hujan 1.520 sampai dengan 3.800 milimeter per tahun. Namun, dengan catatan terdapat dua bulan kering. Sebab jika curah hujan terlalu besar maka dapat menimbulkan masalah lain yakni intensitas serangan hama dan penyakit yang besar. Selain itu juga dapat menimbulkan genangan air pada perakaran tanaman yang akan mengancam pertumbuhan tanaman.
- Kondisi Tanah
- Tanaman pisang banyak menyerap unsur hara pada tanah. Sehingga selain melakukan pemupukan, Anda perlu memilih tanah yang mengandung kapur sebagai lokasi tanam yang tepat.
- Tanaman pisang dapat ditanam pada ketinggian 1000 sampai 2000 mdpl.
- Selain itu, jangan tanam pisang kepok pada lahan yang mudah mengalami erosi karena nantinya akan mengacaukan hasil panen dan pastinya bisa membuat Anda mengalami kerugian apalagi jika curah hujan terlampau tinggi.
Pembibitan
Salah satu faktor penting untuk keberhasilan budidaya pisang kepok adalah tersedianya bibit yang berkualitas baik, yaitu bibit pisang yang memiliki keturunan buah daging yang tebal dan berisi serta bebas dari hama penyakit.
Agar dapat memperoleh bibit pisang kepok yang baik maka diperlukan berbagai upaya seperti misalnya menyediakan bibit pisang dari rumpun pisang yang sehat, hal tersebut dapat diperoleh dengan memanfaatkan dari tunas, anakan, maupun bonggol.
Mendapatkan bibit pisang kepok sebelum melakukan penanaman maupun tindak lanjut setelah proses penanaman:1. Pilihan bibit pisang kepok dari anakan pohon pisang.
- Bibit ini berasal dari pemisahan anakan yang langsung ditanam di kebun, bahan yang baik adalah anakan pedang, tinggi sekitar 41-100 cm ( daunnya berbentuk seperti pedang) Anakan rebung (24-40 cm) kurang baik jika ditanam langsung, karena bonggolnya masih lunak dan belum berdaun, sehingga mudah mengalami kekeringan.
- Sedangkan anakan dewasa (tinggi > 100 cm) terlalu berat dalam pengangkutan dan kurang tahan terhadap cekaman lingkungan, karena telah memiliki daun sempurna.
- Bibit anakan setelah dipisahkan harus langsung ditanam. Jika terlambat akan meningkatkan serangan hama penggerek dan kematian di kebun.
- Apabila pada saat tanam kekurangan air dalam waktu yang cukup lama, bibit akan layu dan mati bagian batangnya, tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai pertumbuhannya kembali, membentuk bonggol baru di atas bonggol yang lama.
- Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam, anakan dipotong 5 cm di atas leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm di bawah permukaan tanah.
2. Pilihan bibit pisang kepok dari bonggol dari tanaman yang sudah dipanen.
- Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak. Kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel.
- Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 cm x 10 cm menurut jumlah mata tunas. Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/liter air selama 15 menit, kemudian ditiriskan.
- Setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang 1:1. Setelah ditanam, benih diletakkan di tempat teduh/naungan selama 1 bulan, dan pada bulan kedua diletakkan di tempat terbuka.
- Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk Urea dengan konsentrasi 2 gr/liter air setiap 2 minggu.
- Bibit ditanam di kebun pada umur 3-4 bulan setelah semai.
Pengolahan Lahan
Tahapan selanjutnya ialah melakukan pengolahan lahan tanam. Untuk melakukannya Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut:
- Buat lubang tanam dengan menggunakan garpu dengan ukuran 50×50 dan kedalaman 50 cm.
- Setelah itu, kemudian isikan pupuk kandang sebanyak 5 kg untuk setiap lubang tanam.
- Jarak antar lubang tanam atau jarak pertanaman dibuat sepanjang 3×3 meter.
- Biarkan lubang tanam hingga Selama satu minggu.
- Baru setelahnya dapat ditanami.
Penanaman Pisang Kepok ke Lahan Tanam
Setelah bibit siap maka tahapan selanjutnya dapat dilakukan penanaman. Tidak ada cara khusus untuk melakukan penanaman, Anda bisa melakukan sebagaimana cara berikut :

- Buang beberapa daun bibit untuk mengurangi penguapan.
- Buang daun yang sudah mekar penuh dan sisakan daun yang masih kuncup.
- Kemudian langsung tanam bibit ke dalam lubang tanam.
- Tutup kembali lubang tanam hingga padat.
- Bila perlu, berikan ajir untuk menopang bibit agar tidak roboh.
- Untuk tahapan selanjutnya Anda harus melakukan perawatan dan pemeliharaan agar hasil panen dapat optimal.
Perawatan dan Pemeliharaan
Untuk perawatan dan pemeliharaan pada tanaman pisang kepok terbilang tidak terlalu intensif.
Pemeliharaan dan perawatan sendiri meliputi beberapa hal berikut :
- Pemupukan
- Pemupukan ideal dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Tanaman pisang membutuhkam kalium dalam jumlah yang besar.
- Untuk satu hektar tanaman buah pisang kepok membutuhkan 207 kg pupuk urea, 138 kg pupuk super fospat, 600 kg KCL dan 200 Kg kapur.
- Pemupukan dilakukan dengan cara memberikan pupuk pada daerah perakaran tanaman.
- Pemupukan awal sebaiknya dilakukan pada saat 6 bulan setelah tanam.
- Penjarangan Tanaman
- Untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang ideal, sebaiknya dalam satu rumpun tanaman hanya dipelihara 3-4 anakan.
- Tanaman pisang terbilang dapat tumbuh dengan cepat.
- Ketika tanaman sudah mencapai usia dewasa, ia dapat menghasilkan anakan dalam jumlah yang banyak.
- Untuk menjaga penyerapan nutrisi serta pertumbuhan dan kualitas buah ideal sebaiknya dalam satu rumpun hanya dipelihara 3-4 anakan.
- Sisanya harus dibuang.
- Penyiangan
- Penyiangan dilakukan untuk menyingkirkan gulma penganggu pada tanaman.
- Lakukan penyiangan secara rutin, untuk menjaga pertumbuhan pisang kepok lebih optimal.
- Singkirkan rumput yang tumbuh di sekitar tanaman.
- Penyiangan ini juga sekaligus menjadi upaya penggemburan tanah. Sehingga akan memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan akar.

- Pembungkusan Buah dan Pemotongan Jantung Pisang
- Saat tanaman mulai menghasilkan buah, maka jantung pisang yang sudah berukuran 25 cm atau lebih harus dipotong. Jika menggunakan varietas pisang kepok tanjung, tentu hal tidak diperlukan, karena varietas ini tanpa jantung.
- Setelah itu, buah dibungkus menggunakan plastik . Pembungkusan ini berfungsi untuk menghindarkan buah dari serangan hama dan penyakit.
- Buah pisang kepok yang dibungkus juga memiliki kualitas dan harga yang lebih tinggi dibanding buah yang tidak dibungkus.
- Buatlah lubang di plastik sekitar 0,5-0,6 cm agar jika ada air di plastik bisa keluar dan berfungsi sebagai penguapan bagi buah.
Panen pisang kepok
Tanaman pisang kepok mulai belajar berbuah setelah berumur 1 tahun setelah tanam. Sedangkan masa panen buah pisang kepok setelah 3 bulan atau 90-100 hari terhitung dari munculnya jantung pisang. Untuk kriteria pisang kepok layak panen panen dapat dilihat dari ukuran buah yang sudah maksimal. Selain itu juga anda bisa melihat dari daun tanaman pisang kepok yang sudah mulai mengering, maka pada saat itu tanaman sudah bisa dipanen.
Dalam setahun pohon pisang kepok dapat dipanen 2-3 kali dengan melihat dari usia maupun bentuk buah atau daun yang mulai mengering. Dan ingat buah pisang mampu bertahan selama 8-10 hari sejak panen.