Pohon buah alpukat yang memiliki nama latin Persea Americana Miller merupakan salah satu tanaman buah yang populer dan diminati di seluruh dunia. Pohon ini berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan, khususnya dari wilayah Meksiko dan Guatemala. Sejak ratusan tahun lalu, alpukat telah menjadi bagian penting dalam berbagai budaya, dimanfaatkan sebagai makanan lezat, bahan dasar masakan, serta untuk kepentingan kesehatan dan kosmetik. Kegunaan yang beragam dan cita rasa yang khas menjadikan alpukat sebagai salah satu buah paling dicari dan dianggap sebagai “buah superfood” karena kandungan nutrisinya yang kaya.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah panjang pohon buah alpukat, bagaimana tanaman ini diklasifikasikan dalam taksonomi, serta menghadirkan gambar dan ciri-ciri khas yang membedakan pohon buah alpukat dari tanaman buah lainnya. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang alpukat, kita dapat mengapresiasi keberagaman dan manfaat yang dihadirkannya serta mengenal lebih dekat salah satu buah yang kaya akan sejarah dan kegunaan.
Gambar Alpukat dengan kata – kata ( Pengenalan Alpukat)
Alpukat adalah buah berbentuk buah pir yang tumbuh di pohon cemara tropis. Mereka umumnya memiliki kulit luar yang kasar berwarna hijau, daging mentega, dan biji besar di tengahnya.Hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan tekstur, rasanya sering digambarkan agak pedas dan lembut.
Sejarah Tanaman Pohon Alpukat
Para peneliti percaya Puebla, yang terletak di Meksiko Tengah Selatan, adalah asal muasal tanamn alpukat, tempat buah aneh dan lezat ini pertama kali tumbuh subur dan penduduk setempat mulai mengonsumsinya hampir 10.000 tahun yang lalu. Dipercaya juga bahwa suku Mesoamerika pertama kali menjinakkan pohon alpukat (Persea Americana) 5.000 tahun yang lalu, membuat budidaya alpukat setua penemuan roda.
Sebelum didomestikasi, diperkirakan kelangsungan hidup alpukat mungkin bergantung pada kemampuan mamalia besar yang telah punah untuk menelan lubang buah yang agak beracun setelah menelan seluruh buah beri besar. Secara teori, benih siap bertunas pada saat dikeluarkan.
Alpukat sangat penting di kalangan penduduk asli Mesoamerika kuno, karena buahnya menyediakan makanan dan memiliki kekuatan mitologis. Misalnya, suku Aztec percaya buah tersebut memberikan kekuatan bagi siapa pun yang mengkonsumsinya, dan di Maya kuno, bulan keempat belas kalender mereka (K’ank’in) diwakili oleh mesin terbang untuk alpukat.
Buah itu akhirnya berhasil melintasi Atlantik ketika penjelajah Spanyol diperkenalkan dengan alpukat pada abad ke-16. Pada tahun 1521, buah ini telah menyebar ke seluruh Amerika Tengah dan sebagian Amerika Selatan sebelum diekspor kembali ke Eropa oleh Spanyol dan dijual ke negara lain.
Tanaman alpukat diperkirakan masuk ke Indonesia pada masa kolonial Belanda, pada abad ke-18 dan secara resminya antara tahun 1920 hingga 1930. Pada saat itu didatangkan 20 varietas tanaman alpukat yang berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat. Adapun tujuan pengenalan tanaman tersebut adalah untuk memperoleh varietas unggul untuk meningkatkan gizi masyarakat.
Klasifikasi tanaman pohon alpukat
Tanaman alpukat tergolong ke tanaman perennial atau tanaman tahunan. Kemudian berdasarkan jumlah kotiledonnya tanaman ini memiliki dua kotiledon sehingga termasuk tanaman dikotil.:Berdasarkan taksonominya tanaman alpukat dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Kanisius, 1997) :
- Kerajaan: Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Subdivisi: Angiospermae
- Kelas: Dicotyledonae
- Ordo : Laurales
- Family: Lauraceae
- Genus : Persea
- Spesies : Persea americana miller
Ciri -ciri / Morfologi Alpukat
Bagian tanaman alpukat yang akan dibahas morfologinya adalah akar, batang, buah, bunga, dan daunnya.
1. Akar Tanaman Alpukat
Akar tanaman alpukat terdiri atas dua jenis, yaitu :
- Akar tunggang
- Akar rambut. Jumlah rambut pada akar alpukat termasuk sedikit.
Hal tersebut menyebabkan pemberian pupuk pada alpukat harus sedekat mungkin dengan akar dengan jarak sekitar 30 sampai 40 cm. Sistem perakaran tanaman alpukat berkembang di permukaan tanah dimana berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara.
2. Batang Alpukat

- Batang tanaman alpukat memiliki warna cokelat kotor dengan cabang dan ranting yang disertai dengan rambut halus.
- Tingginya dapat mencapai 20 meter dan biasanya digunakan untuk okulasi, penyambungan, dan pengembangan bibit.
- Batang alpukat termasuk batang berkayu dan memiliki kambium. Batangnya tergolong mudah untuk dilakukan sambung pucuk namun sulit untuk dicangkok.
3. Daun Tanaman Alpukat

- Daun tanaman alpukat tergolong daun tunggal. Daun muda berwarna kemerahan dengan rambut yang rapat, dan daun tua berwarna hijau.
- Tangkai daun alpukat memiliki panjang berkisar antara 1,5 hingga 5 cm. Untuk ukuran daunnya panjang sekitar 10 sampai 20 cm dan lebar antara 3 hingga 10 cm.
- Bentuk daun lonjong sampai oval memanjang, ujung dan pangkalnya runcing, bagian tepi rata, tulang daun menyirip, dan letaknya berdesakan di ujung ranting.
Bunga Tanaman Alpukat

- Berdasarkan sifatnya, bunga pohon alpukat tergolong bunga sempurna atau hemaprodit karena bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam satu individu.
- Untuk sifat pembungaannya, tanaman alpukat ternasuk dikogami dimana setiap bunga mekar 2 kali berselang, menutup antara 2 mekar dalam waktu berbeda.
Contohnya saat hari mekar pertama, bunga betina yang berfungsi sedangkan pada hari mekar berikutnya bunga jantan yang berfungsi.
Berdasarkan pembungaan, tanaman alpukat terbagi menjadi dua tipe :
- Tipe A : alpukat tipe ini bunga betinanya mekar waktu pagi dan bunga jantan mekar saat sore di hari berikutnya.
- Tipe B : tipe alpukat ini bunga betinanya mekar saat sore hari dan bunga jantannya mekar di waktu pagi pada hari berikutnya.
Buah Alpukat

- Buah yang dihasilkan tanaman alpukat memiliki bentuk lonjong, oval atau bulat telur hingga bulat tidak simetris.
- Bentuk morfologi dari biji di dalam buah alpukat
- Untuk panjang buah alpukat berkisar 9 sampai 11,5 cm dan beratnya sekitar 0,25 hingga 0,38 kilogram.
- Warna buah biasanya hijau hingga ungu kecokelatan, memiliki bintik-bintik warna ungu, dan kulitnya lembut.
- Terdapat biji di dalam buah alpukat dengan keping berwarna putih kemerahan, biasanya berukuran 5,5 x 4 cm dengan diameter 6,5 sampai 7,5 cm.
- Buah alpukat yang matang mengandung minyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik dan bijinya dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman.
Kandungan nutrisi / gizi buah Alpukat
Alpukat sangat bergizi. Mereka adalah sumber folat, potasium, dan lemak sehat, serta vitamin K, C, dan E. Mereka juga mengandung sedikit vitamin B dan mineral, seperti tembaga, fosfor, magnesium, mangan, besi, dan seng .
BACA JUGA : Cara Budidaya Dan Jenis Jenis Buah Naga
Lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat – yang sebagian besar adalah asam oleat – baik untuk jantung Anda, melawan peradangan, dan mungkin memiliki sifat antikanker. Makan alpukat juga dapat membantu Anda menyerap nutrisi lain yang larut dalam lemak dengan lebih baik ..
Selanjutnya, alpukat penuh dengan serat, nutrisi penting yang kurang dalam kebanyakan makanan Barat. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa orang yang makan alpukat cenderung memiliki berat badan lebih sedikit, mungkin karena kandungan serat dan lemak sehat buah yang tinggi, serta indeks glikemiknya yang rendah .
Alpukat juga mengandung antioksidan yang baik untuk mata dan otak, seperti lutein dan zeaxanthin. Antioksidan ini dapat menurunkan risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), katarak, dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer .
Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin makan alpukat lebih sehat dan memiliki risiko sindrom metabolik yang lebih rendah. Namun, hal ini mungkin karena banyak orang yang menikmati buah ini ternyata juga banyak mengonsumsi makanan padat nutrisi lainnya .
Jenis / Varietas Alpukat
Meskipun Anda mungkin hanya melihat beberapa jenis alpukat di toko bahan makanan lokal Anda, namun ratusan varietas alpukat tumbuh di seluruh dunia. Meskipun ada banyak hibrida, semua alpukat dapat ditelusuri berasal dari Guatemala, Meksiko, atau India Barat.
1. Alpukat Varietas Meksiko
- Sesuai dengan namanya, tanaman alpukat ras ini berasal dari Meksiko dan juga Ekuador dengan iklim semi tropis dan ketinggian berkisar 2.400 hingga 2.800 mdpl.
- Karena tumbuh di dataran tinggi, alpukat ras Meksiko memiliki ketahanan terhadap suhu dingin. Buah masak sekitar 6 bulan sejak berbunga dan dapat lebih cepat.
- Biji alpukat ras meksiko memenuhi rongga buah. Daun dan batangnya memiliki bau adas, bentuknya oval dan bertangkai pendek.
- Buah alpukat ras Meksiko tergolong kecil dengan berat 100 hingga 225 gram namun pada daging buahnya mengandung lemak yang tinggi.

2. Jenis Alpukat Hindia Barat
- Alpukat ras ini berasal dari daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang merupakan dataran rendah dengan ketinggian di bawah 800 mdpl dan beriklim tropis. Alpukat ras Hindia Barat sangat peka terhadap suhu dingin dimana ambang toleransinya hanya mencapai minus 2 derajat Celsius.
- Untuk masa panen, ras ini memiliki masa berbuah sekitar 6 hingga 9 bulan terhitung sejak tanaman alpukat berbunga.
- Buahnya tergolong besar dengan berat sekitar 400 sampai 2.300 gram. Kulitnya tebal dan licin agak liat.
- Kandungan minyak dalam alpukat ras Hindia Barat merupakan yang paling rendah dari ras Meksiko dan ras Guatemala.
- Pada morfologinya, alpukat ras ini memiliki biji dengan kepingan kasar dan ukuran besar sehingga sering lepas di dalam rongga buah.
- Berbeda dengan ras Meksiko, daun alpukat ras ini tidak berbau adas dan warnanya lebih terang serta bertangkai pendek.
3. Alpukat Jenis Guatemala
- Alpukat ini berasal dari daerah Amerika Tengah yang beriklim subtropis dengan ketinggian berikisar antara 800 hingga 2.400 mdpl.
- Ras Guatemala kurang tahan terhadap suhu dingin dimana ambang batas toleransinya mencapai minus 4,5 derajat Celsius.
- Buahnya memiliki ukuran besar dengan berat berkisar antara 200 sampai 2.300 gram serta kandungan minyak yang cukup tinggi.
- Kulit buah memiliki tekstur keras, tebal, dan kasar. Terdapat bintil-bintil pada kulit dan mudah mengalami kerusakan.
- Sama dengan ras Hindia Barat, daunnya tidak berbau adas. Bijinya menempel erat dalam rongga buah karena ukurannya yang relatif kecil.
- Tanaman alpukat varietas unggul memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Tahan terhadap serangan hama dan penyakit
- Memiliki produksi yang tinggi
- Buah berbentuk oval dengan ukuran sedang dan seragam
- Kulit buah licin
- Daging buah tidak berserat dan berkualitas baik
- Ukuran biji kecil dan melekat dalam rongga
Varietas unggul tanaman alpukat yang dapat ditemukan di Indonesia antara lain alpukat ijo bundar dan alpukat ijo panjang.
Syarat Tumbuh Alpukat
- Tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5-1500 m di atas permukaan laut
- Curah hujan 750-1000 mm/ tahun.
- Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8-28,3 °C sedangkan
- Kebutuhan cahaya matahari berkisar 40-80%.
- Tanaman alpukat memerlukan tanah gembur, subur dan banyak mengandung bahan organik serta tidak mudah tergenang air.
- Jenis tanah yang sesuai adalah tanah lempung berpasir, lempung liat, dan lempung endapan, dengan pH tanah berkisar 5,6-6,4.