Pohon Ketapang: Klasifikasi, Ciri Ciri, Jenis, dan Cara Menanam

Yuk Bagikan ..

Pohon ketapang (Terminalia catappa) salah satu spesies pohon yang tersebar luas di berbagai daerah tropis termasuk di Indonesia. Pohon ketapang sering digunakan sebagai pohon peneduh di jalanan atau di taman, karena memiliki ciri khas, yaitu bentuk cabang dan tajuknya. Selain itu, pohon ini juga mudah beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan dan kesuburan tanah. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang klasifikasi, ciri ciri, jenis dan cara menanam pohon ketapang.

pohon-ketapang

Klasifikasi Pohon Ketapang

  • Kerajaan: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Ordo: Myrtales
  • Famili: Combretaceae
  • Genus: Terminalia
  • Spesies: T. catappa

Ciri Ciri Pohon Ketapang

gambar-pohon-ketapang

Dikutip dari website Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo, berikut adalah ciri atau morfologi pohon ketapang.

Akar

Tanaman peneduh ini merupakan kelompok tumbuhan dikotil atau berkeping dua, sehingga sistem perakarannya adalah akar tunggang. Jenis akar tunggang ketapang adalah akar tunggang bercabang, karena terdapat satu pokok berbentuk kerucut yang arah tumbuhnya lurus ke bawah dan memiliki banyak cabang akar yang tumbuh ke samping sebagai penopang.

Batang

Pohon dengan nama latin Terminalia catappa ini memiliki batang berkayu dan mampu tumbuh mencapai ketinggian sekitar 35 meter. Tekstur batangnya kasar sebab terdapat alur atau sulcatus di permukaan kulit batang. Alur tersebut akan terlihat sangat jelas jika diperhatikan secara membujur. Batang pohon ketapang berbentuk bundar atau teres dan tumbuh secara tegak lurus ke atas. Meski begitu batang pokok tanaman ini biasanya sulit untuk diidentifikasi, karena ukurannya yang tidak jauh berbeda dengan percabangan. Oleh karena itu percabangan ketapang juga disebut percabangan simpodial.

Daun

Daun ketapang masuk dalam kelompok daun tidak lengkap, karena unsur penyusunnya hanya ada dua, yaitu tangkai daun dan helai daun. Sedangkan daun lengkap harus memiliki tiga bagian, yaitu pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan juga helai daun (lamina).Tangkai daun pohon ketapang sama seperti daun pada umumnya, berbentuk silinder dengan sisi pangkal melebar dan cenderung pipih. Sementara itu helaian daunnya berbentuk seperti telur yang terbalik atau seperti jantung. Tekstur permukaan atasnya agak licin sementara permukaan bawahnya berambut halus. Sistem pertulangan daun ketapang menyirip karena mempunyai satu tulang daun besar sebagai induknya. Tulang daun berada di bagian pangkal daun. Selain itu, ada pertulangan cabang yang muncul dari bagian pusat daun menuju luar tepi daun. Jika diraba daun pohon ketapang juga terasa lunak dan tipis.

Bunga

Bunga pohon ketapang berukuran kecil dan bentuknya menyerupai lonceng. Ukurannya sekitar 4 sampai 8 mm dengan warna putih, krem, hingga kuning. Bunga ketapang tidak memiliki mahkota tetapi terdapat kelopak yang berjumlah 5 helai untuk setiap bunga. Titik tumbuh bunga ketapang berkumpul di ujung ranting sepanjang 8 hingga 25 cm.

Buah

Pohon ketapang juga menghasilkan buah yang bentuknya mirip almond. Oleh sebab itu, pohon ini juga disebut sebagai tropical almond. Buah ketapang berukuran antara 4 hingga 5,5 cm dan berwarna hijau pada saat masih muda, kemudian berubah menjadi merah kecokelatan setelah masak. Buah ini mempunyai biji di dalamnya yang terlindungi oleh kulit buah yang licin.

Biji

Di dalam buah pohon ketapang terdapat biji yang terbungkus oleh serat. Biji ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu kulit biji dan tali pusar. Kulit biji terdiri atas dua lapisan, yaitu testa atau lapisan kulit terluar dan tegmen atau lapisan kulit terdalam. Lapisan terluar berfungsi sebagai pelindung, karena mempunyai tekstur yang keras layaknya kayu.Bagian kedua dari biji ketapang adalah tali pusar yang menjadi penghubung antara biji dengan tembuni. Secara sederhana tali pusar tersebut berperan seperti tangkai pada biji. Apabila biji sudah masak, maka secara otomatis biji tersebut lepas dari tali pusar. Meski begitu bekas keberadaan tali pusar cukup jelas di bagian atas biji.

Jenis Jenis Pohon Ketapang

tanaman-ketapang

Terdapat beberapa jenis pohon ketapang yang bisa ditanam di pekarangan rumah, yaitu.

  • Ketapang Sentani
  • Ketapang Laut
  • Ketapang Biola
  • Ketapang Mini atau Ketapang Kencana
  • Ketapang Kencana Lhokseumawe

Pohon ketapang memiliki ciri khas tajuk yang lebar dan daun yang kuat. Habitat pohon ketapang yang paling optimal yaitu daerah pesisir pantai. Namun, ketapang dapat beradaptasi di kondisi tanah dan iklim yang berbeda.

Cara Menanam Pohon Ketapang

Dikutip dari tamaninspirasi.com, berikut adalah beberapa cara untuk menanam pohon ketapang.

Persiapan Tanah

Sebelum menanam pohon ketapang, pastikan bahwa tanah yang akan digunakan sudah bersih dari sampah dan bebas dari gulma atau tanaman liar yang dapat mengganggu pertumbuhan pohon ketapang. Selain itu, ketapang juga membutuhkan tanah yang cukup subur dan kaya akan nutrisi.Anda bisa menambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang ke dalam tanah agar tanah menjadi lebih subur dan nutrisi yang dibutuhkan oleh pohon ketapang tercukupi. Selain itu, pastikan juga bahwa tanah memiliki tingkat keasaman (pH) yang tepat, yaitu antara 6,0-6,5.

Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit yang baik sangat penting untuk menjamin keberhasilan dalam budidaya ketapang. Pilihlah bibit yang sehat dan memiliki batang yang lurus, daun yang lebar dan berwarna hijau tua, serta akar yang kuat dan berwarna coklat.Selain itu, pastikan juga bahwa bibit yang akan Anda tanam bebas dari penyakit dan hama yang dapat mengganggu pertumbuhan ketapang. Jika memungkinkan, pilihlah bibit yang masih muda dan belum terlalu tinggi.

Penanaman Bibit

Setelah persiapan tanah dan pemilihan bibit selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah menanam bibit ketapang. Lubangi tanah dengan kedalaman sekitar 50 cm dan lebar sekitar 50-60 cm.Setelah itu, masukkan bibit tanaman ketapang ke dalam lubang dan ratakan tanah di sekeliling bibit hingga rapat. Pastikan juga bahwa batang bibit berada di tengah lubang dan tidak miring. Setelah bibit ditanam, siram dengan air secukupnya. Pada tahap awal, siramlah bibit setiap hari selama dua minggu pertama. Setelah itu, frekuensi penyiraman dapat dikurangi menjadi satu atau dua kali seminggu.

Perawatan

Setelah bibit ketapang ditanam, perawatan tanaman harus dilakukan secara teratur untuk memastikan pertumbuhan pohon yang sehat dan subur. Berikut adalah beberapa tips perawatan tanaman ketapang:

Penyiraman

Pohon ketapang membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Siramlah ketapang secara teratur, terutama pada musim kemarau atau saat suhu udara yang tinggi. Pastikan juga tidak terlalu banyak atau sedikit air, karena dapat mempengaruhi kesehatan ketapang.

Pemupukan

Pemupukan secara rutin juga penting untuk memastikan tanaman ketapang mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Anda bisa memberikan pupuk NPK setiap tiga bulan sekali untuk mempercepat pertumbuhan ketapang.

Pemangkasan

Untuk mempertahankan bentuk dan ukuran pohon agar tetap rapi dan teratur. Pemangkasan juga dapat mempercepat pertumbuhan tanaman ketapang dan meningkatkan kualitas daunnya.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit juga sangat penting untuk menjaga kesehatan ketapang. Beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman ketapang adalah kutu daun, ulat daun, jamur, dan penyakit layu.Anda bisa menggunakan insektisida atau fungisida yang tersedia di pasaran untuk mengendalikan hama dan penyakit tersebut. Namun, pastikan bahwa penggunaan insektisida atau fungisida dengan benar dan tidak berlebihan.

Panen

Ketapang dapat dipanen setelah berumur sekitar 3-4 tahun. Buah ketapang yang sudah matang bisa juga untuk proses panen karena pemanfaaatan sebagai bahan pengobatan tradisional atau sebagai bahan pewarna alami. Selain itu, daun ketapang juga sebagai bahan penyaring air pada kolam ikan. Pastikan untuk memanen pohon ketapang dengan cara yang benar agar tidak merusak pertumbuhan pohon yang masih muda.

Scroll to Top