Pengolahan produk agroindustri merupakan tahap penting dalam rangkaian produksi, yaitu mengubah hasil mentah pertanian menjadi produk olahan yang siap konsumsi atau untuk pemasaran. Proses pengolahan ini melibatkan berbagai prinsip dan metode untuk mencapai kualitas produk yang baik, aman dikonsumsi, dan memiliki nilai tambah yang tinggi. Artikel ini akan mengulas beberapa prinsip penting yang harus jadi perhatian dalam pengolahan produk agroindustri hasil pertanian guna mencapai hasil yang optimal dan memenuhi standar yang berlaku.
Pengolahan Agroindustri Hasil Pertanian
Pengolahan adalah kegiatan mengubah bentuk hasil pertanian dari bentuknya yang asli menjadi bentuk yang berbeda sama sekali. Adapun tujuannya untuk membuat produk pertanian mempunyai nilai tambah, mudah distribusi produk, dan tahan lama. Pengolahan hasil pertanian dalam agroindustri merupakan kegiatan strategis karena mampu memberi keunggulan dalam persaingan produk dan menambah nilai dalam mata rantai produksi. Proses pengolahan agroindustri pada umumnya menggunakan instalasi mesin yang terintegrasi mulai dari input bahan mentah sampai menjadi produk siap konsumsi.
Pada proses pengolahan ini terjadi berbagai perubahan bentuk , terdapat tingkatannya antara lain sebagai berikut :
- Perubahan Bentuk Tingkat Pertama
- Merupakan perubahan bentuk yang paling sederhana terhadap hasil pertanian dan bahkan tidak terkesan mengubah bentuknya.
- Contohnya pembersihan (cleaning), sortasi (sortation), dan penentuan kelas berdasarkan kualitas atau ukurannya (grading).
- Perubahan bentuk level ini pada pengolahan buah-buahan, sayur-sayuran, beras, telur, dan getah karet.
- Perubahan Bentuk Tingkat Kedua
- Perubahan bentuk pada tingkatan ini contohnya adalah pemotongan (cutting), penggilingan (milling), dan pencampuran (mixing).
- Perubahan bentuk level ini bisa dalam pengolahan daging, sereal gandum, kapas, kayu, dan pakan ternak.
- Perubahan Bentuk Tingkat Ketiga
- Contoh dari perubahan bentuk level tiga adalah ekstraksi (extraction), pemasakan (cooking), pasteurisasi (pasteurization), dan penggalengan (canning).
- Perubahan bentuk tingkat ini bisa muncul pada pengolahan produk susu, daging, ikan, sayur, saus, dan minuman.
- Perubahan Bentuk Tingkat Keempat
- Merupakan perubahan bentuk dari hasil pertanian yang lebih mengarah pada komponen di dalamnya.
- Contohnya teksturisasi dan perubahan senyawa kimia yang terkandung di dalam bahan hasil pertanian
- Perubahan bentuk tingkat keempat dalam pengolahan sayuran bertekstur, makanan instan, dan sebagainya.
Prinsip dalam pengolahan produk agroindustri
Prinsip penting dalam pengolahan produk agroindustri hasil pertanian guna mencapai hasil yang optimal dan memenuhi standar yang berlaku.
1. Kebersihan dan Higienitas
Prinsip utama dalam pengolahan produk agroindustri adalah menjaga kebersihan dan higienitas selama seluruh proses produksi. Hal ini termasuk kebersihan bahan mentah, peralatan, dan lingkungan kerja. Penggunaan bahan-bahan yang bersih dan aman serta menghindari kontaminasi silang adalah kunci untuk mencegah kontaminasi bakteri, kuman, atau bahan berbahaya lainnya pada produk olahan.
BACA JUGA:
- Agroindustri: Pengertian, Potensi, dan Tantangan dalam Pembangunan Ekonomi dan Ketahanan Pangan
- Pengertian Perkebunan, Tujuan, Metode, dan Jenis Sistem Produksi
- 5 Perbedaan antara Pertanian Tradisional dan Modern
- Cara Merawat Tanaman Strawbery Dengan Baik Dan Benar
2. Pemilihan dan Kualitas Bahan Baku
Prinsip selanjutnya adalah pemilihan dan kualitas bahan baku. Bahan baku yang berkualitas tinggi akan menghasilkan produk olahan yang lebih baik. Pilih bahan baku yang segar, bebas dari kerusakan, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk mencapai hasil akhir yang memuaskan.
3. Proses Pengolahan yang Tepat
Prinsip selanjutnya adalah menggunakan proses pengolahan yang tepat sesuai dengan jenis produk yang diinginkan. Metode pengeringan, fermentasi, pemanasan, atau proses lainnya harus disesuaikan agar dapat menghasilkan produk akhir dengan tekstur, cita rasa, dan kualitas yang diinginkan.
4. Pengawetan dan Stabilitas Produk
Pengolahan produk agroindustri juga harus memperhatikan pengawetan dan stabilitas produk. Penggunaan teknik pengawetan seperti pengeringan, pengasaman, pengawetan dengan garam, atau pembekuan dapat membantu mempertahankan kualitas dan umur simpan produk olahan.
5. Standar Keamanan Pangan
Prinsip ini mengacu pada pemenuhan standar keamanan pangan yang berlaku dalam industri agroindustri. Pastikan produk olahan aman dikonsumsi dan tidak mengandung bahan berbahaya atau kontaminan yang melebihi batas aman yang ditentukan.
6. Inovasi dan Peningkatan Kualitas
Terakhir, prinsip inovasi dan peningkatan kualitas produk harus selalu diperhatikan. Industri agroindustri terus berkembang, dan para produsen harus selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas produk, memanfaatkan teknologi terbaru, dan merespons tren dan permintaan pasar yang berubah.
Penerapan Agroindustri Hasil Pertanian
Ada beberapa opsi yang bisa dipilih dalam menerapkan agroindustri yang bersifat ramah lingkungan, yaitu :
1. Perubahan Bahan Baku
Pada opsi ini harus melakukan pengurangan atau peniadaan bahan baku yang mengandung zat berbahaya seperti zat pelarut atau pewarna dan logam berat.Untuk menghindari kontaminasi saat proses produksi, gunakan bahan baku yang murni dan bermutu tinggi.
Selain itu, untuk menciptakan pasar yang baru dapat menggunakan bahan baku yang berasal dari bahan-bahan daur ulang.
2. Tata Cara Operasi dan House Keeping
- Tata cara operasi adalah panduan tentang prosedur kegiatan operasional dan bersifat mengikat.
- House keeping dalam agroindustri merupakan tindakan pemeliharaan dengan menata dan membersihkan area produksi.
Beberapa contoh implementasi tata cara operasi dan house keeping dalam penerapan agroindustri antara lain :
- Meminimalisir atau mencegah kehilangan sumber daya seperti bahan baku dan energi dari pemborosan baik sengaja maupun yang tidak sengaja seperti karena kebocoran atau tercecer
- Melakukan pengelolaan limbah yang terkoordinasi disertai dengan pemisahan limbah menurut jenis untuk memudahkan pengelolaannya
- Melakukan kegiatan produksi yang teratur dan terjadwal
- Menerapkan dan mengembangkan manajemen perawatan terhadap peralatan dan mesin produksi untuk meminimalisir kerugian akibat kerusakan
- Melakukan pengembangan tata cara penanganan dan inventarisasi input bahan baku, energi, air, peralatan, dan produk
3. Penggunaan Kembali / Re- use
Penggunaan kembali maksudnya mengambil kembali bahan buangan dari proses produksi untuk sebagai energi. Contohnya memanfaatkan kembali sisa air proses dan bahan lainnya di dalam maupun di luar dari sistem produksi. Penggunaan kembali juga bisa untuk limbah dengan cara menciptakan kegunaan limbah sebagai produk lain .
4. Inovasi teknologi
Perkembangan teknologi yang terjadi hingga saat ini telah banyak membantu aktivitas manusia, salah satunya dalam agroindustri.
Berikut adalah contoh tindakan dalam penerapan agroindustri ramah lingkungan dengan cara perubahan teknologi :
- Mengubah layout, peralatan, dan mesin untuk membenahi aliran proses produksi serta meningkatkan efisiensi
- Menghindari pemakaian bahan yang bersifat berbahaya dan beracun dalam produksi
- Memperbaiki pengaturan parameter operasi dan monitoring guna menjamin tingkat efisiensi yang tinggi dengan cara menerapkan sistem otomatisasi
- Meningkatkan kualitas produk serta mengurangi jumlah limbahproduksi dengan cara memperbaiki kondisi-kondisi saat proses produksi seperti laju aliran, waktu tinggal, dan suhu
5. Perubahan Produk
Salah satu implementasi perubahan produk dalam penerapan agroindustri yang ramah lingkungan adalah mengubah formulasi dari produk.
Pengubahan formulasi tersebut untuk meminimalisir dampak dari mengonsumsi produk yang dapat memengaruhi kesehatan konsumen.
- Contoh1 :Pada produk acar yang mengandung pengawet natrium benzoat. Bisa mengganti senyawa tersebut dengan asam asetat alami.
- Contoh 2 : Mengubah bahan kemasan untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. Misalnya pada produk olahan makanan yang menggunakan kemasan berbahan plastik, bisa mengganti dengan kemasan berbahan kertas seperti paper bag.
Manfaat Pengembangan Agroindustri
Bagi sebuah negara, pengembangan agroindustri memiliki banyak manfaat yang berdampak besar antara lain :
- Meningkatkan penerimaan devisa negara melalui ekspor produk agroindustri
- Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
- Menciptakan nilai tambah
- Memperbaiki pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
- Menciptakan struktur perekonomian yang efisien, fleksibel, dan tangguh
Beberapa manfaat tersebut menjadi alasan betapa pentingnya bagi pemerintah untuk mengembangkan agroindustri.
Upaya Mendorong Pengembangan Agroindustri
- Upaya pengembangan agroindustri dapat dilakukan oleh berbagai pihak, contohnya adalah masyarakat dan pemerintah.
- Berikut ini adalah berbagai upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan sektor agroindustri :
- Menjalin kerjasama dan sinergitas antara berbagai pihak atau institusi seperti petani, pelaku industri, lembaga penelitian, dan perguruan tinggi
- Memberi perhatian yang besar terhadap penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen serta pengalihan teknologi tersebut kepada sasaran penggunanya
- Melakukan pemberdayaan petani dan penerapan teknologi yang tepat untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi
- Membuat kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan agroindustri serta insentif bagi pelaku agroindustri
- Membuat alur informasi terkait dengan agroindustri yang memadai dan terbuka
Kriteria Keberhasilan Pengembangan Agroindustri
Suatu negara berhasil melakukan pengembangan agroindustri apabila memenuhi kriteria berikut :
- Mengarahkan kebijakan ekonomi makro untuk memihak dan mendukung pemasok serta pelaku agroindustri
- Meningkatnya kontribusi terhadap produk domestic bruto nasional dan perolehan devisa
- Tersedianya lapangan pekerjaan yang dapat mengatasi masalah pengangguran
- Terciptanya produk agroindustri yang memiliki nilai tambah dan berkualitas tinggi serta berdaya saing
- Meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha agroindustri dari hulu hingga hilir di semua sub sektor pertanian
- Meningkatkan daya dukung dan memelihara kualitas lingkungan guna mewujudkan agroindustri yang berkelanjutan

