Terong adalah tanaman pangan yang ditanam untuk buahnya, dan asal usul budidayanya berada di bagian selatan dan timur Asia sejak zaman prasejarah. Buah terong memiliki berbagai warna, terutama ungu, hijau, dan putih. Terong dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropis. Pada abad ke-5, bersamaan dengan menggeliatnya perdagangan sayur, di daerah Tiongkok (Cina) sudah dibudidayakan tanaman terong. Terong dapat diolah menjadi berbagai macam masakan, seperti tumis, sayur lodeh, dan sambal terong. Dalam artikel kali ini, akan membahas tentang klasifikasi, sejarah, morfologi, dan cara budidaya. Berikut pembahasannya.

Klasifikasi Terong
- Kingdom : Plantae
- Divisio : Spermatophyta
- Sub-divisio : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledonae
- Ordo : Solanales
- Famili : Solanaceae
- Genus : Solanum
- Spesies : Solanum melongena L
Sejarah Singkat Terong
Asal usul tanaman terong diperkirakan berasal dari wilayah Asia, khususnya India dan Myanmar. Tanaman ini telah ditanam sejak berabad-abad yang lalu dan pada awalnya hanya tumbuh sebagai tanaman liar. Pada zaman ke-5, budidaya tanaman terong telah dimulai di wilayah Tiongkok. Secara perlahan, tanaman ini menyebar ke daerah Asia lainnya seperti Malaysia, Indonesia, sepanjang Afrika Timur, Afrika Tengah, Afrika Barat, Amerika Selatan, Karibia, dan bahkan Spanyol. Di Indonesia, budidaya tanaman terong telah tersebar di beberapa provinsi, seperti Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Bengkulu, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Diketahui, catatan tertulis pertama mengenai tanaman terong dapat ditemukan dalam karya pertanian kuno Tiongkok yang disebut Qí mín yào shù, yang ditulis pada tahun 544.
Morfologi Terong

Menurut Rukmana (2002), terong termasuk tanaman setahun yang berbentuk perdu. Adapun berikut adalah morfologi atau ciri ciri terong yaitu.
Batang
Batang terong rendah (pendek), berkayu dan bercabang. Tinggibatang tanaman bervariasi antara 50-150 cm tergantung pada jenis varietasnya. Permukaan kulit batang, cabang, ataupun daun tertutup oleh bulu-bulu halus.
Buah
Bentuk buah beragam yaitu silindris, lonjong, oval atau bulat. Warna kulitungu hingga ungu mengilap, hijau putih dan lain-lain. Terong merupakan buah sejati tunggal, berdaging tebal, lunak, dan berair. Buah tergantung pada tangkai buah. Dalam satu tangkai umumnya terdapat satu buah terong, tetapi ada juga yangmemiliki lebih dari satu buah. Biji terdapat dalam jumlah banyak dan tersebar didalam daging buah. Daun kelopak melekat pada dasar buah, berwarna hijau atau keunguan.
Bunga
Bunga terong merupakan bunga banci yaitu berkelamin dua. Dalamsatu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). Bunga terong bentuknya mirip bintang, berwarna biru, cerah sampai gelap. Penyerbukan bunga dapat berlangsung secara silang maupun menyerbuk sendiri.
BACA JUGA :
- Kaya Akan Manfaat, Inilah 7 Manfaat Terong Bagi Kesehatan
- 7 Jenis Terong Yang Mungkin Jarang Orang Ketahui
- Cara Menanam Sayur Selada Cara Hidroponik Sumbu / Wick
Biji
Buah terong menghasilkan biji yang ukurannya kecil-kecil berbentuk pipih berwarna coklat muda dan ada warna merah muda. Biji ini merupakan alat reproduksi atau perbanyakan secara generatif.
Akar
Tanaman terong memiliki akar tunggang dan cabang-cabang akar yang dapat menembus ke dalam tanah sekitar 80-100 cm. Akar-akar yang tumbuhmendatar dapat menyebar pada radius 40-80 cm dari pangkal batang tergantungdari umur tanaman dan kesuburan tanahnya.
Cara Budidaya

Untuk kamu yang ingin tahu bagaimana cara budidaya tanaman terong. Berikut adalah beberapa cara untuk membudidayakan terong.
Persiapan benih
Rendam benih terong dalam air hangat selama 15 menit sebelum menanam. Sambil menunggu, siapkan media tanam dan buat lubang kecil berukuran 1 cm.
Penyemaian
Benih terong dapat ditanam langsung di lahan atau di dalam polybag. Jika ditanam di lahan, buat lubang tanam dengan kedalaman 2-3 cm dan jarak tanam antar lubang sekitar 50-60 cm. Jika ditanam di dalam polybag, gunakan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1. Setelah itu, tanam benih terong pada kedalaman 1-2 cm.
Perawatan
Setelah tanam, terong perlu dirawat dengan baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan terong antara lain:
- Penyiraman : Terong membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Siram terong secara teratur, terutama pada musim kemarau.
- Pemupukan : Pupuk kandang atau pupuk organik lainnya dapat diberikan pada tanaman terong setiap 2-3 minggu sekali. Pupuk NPK juga dapat diberikan pada tanaman terong setiap 1-2 bulan sekali.
- Penyulaman : Jika ada bibit terong yang mati atau tidak tumbuh, segera ganti dengan bibit yang baru.
- Penyemprotan : Terong rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, lakukan penyemprotan pestisida secara teratur untuk mencegah serangan hama dan penyakit.
Panen
Terong dapat dipanen setelah berumur sekitar 3 hingga 4 bulan setelah tanam. Buah terong yang siap panen memiliki ukuran yang cukup besar dan warna kulit yang cerah. Panen terong dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan pisau atau gunting.