Buah kesambi, atau kosambi, merujuk pada buah yang berasal dari pohon kesambi (Schleichera oleosa). Pohon ini banyak tumbuh di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan kepulauan Maluku. Minyak kesambi adalah olahan dari buah kesambi yang sering digunakan dalam masakan tradisional Indonesia, khususnya di daerah Jawa. Selain itu, buah kesambi juga dapat dimakan langsung atau dijadikan bahan dalam berbagai hidangan. Buah ini memiliki rasa yang unik dan khas, memberikan sentuhan khas pada masakan yang menggunakannya.
Asal Usul dan Peyebaran Buah Kesambi

Asal usul penyebaran kesambi (Schleichera oleosa) merentang sejak kaki Pegunungan Himalaya dan Dataran Tinggi Dekkan bagian barat di anak benua India, terus ke Sri Lanka hingga Indocina. Kesambi merupakan tanaman daerah kering yang memiliki berbagai nama daerah, seperti kasambi/kosambi, kesambi, kusambi, sambi, kecacil, dan lainnya. Di Indonesia, kesambi tumbuh baik di wilayah-wilayah dengan musim kemarau yang kuat, mulai dari belahan timur Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan lainnya. Di Jawa, kesambi umumnya ditemukan di dataran rendah, namun dapat hidup hingga ketinggian sekitar 1.200 m dpl., pada kisaran curah hujan antara 750–2.500 mm per tahun.
BACA JUGA : Mengenal Buah Melinjo: Klasifikasi, Ciri Ciri, Manfaat, Syarat Tumbuh, dan Cara Menanam
Klasifikasi Buah Kesambi

- Kingdom: Plantae
- Subkingdom: Tracheobionta
- Superdivisi: Spermatophyta
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Subkelas: Rosidae
- Ordo: Sapindales
- Famili: Sapindaceae
- Genus: Schleichera
- Spesies: Schleichera oleosa (Lour.)
Morfologi Buah Kesambi
Buah kesambi memiliki ciri atau morfologi sebagai berikut diantaranya adalah.
Pohon
Pohon berumah dua (dioecious), kekar, sering bengkok, tinggi mencapai 40 m dan gemang batang sampai 2 m, meskipun kebanyakan kecil dari itu. Berbanir kecil, pepagan berwarna abu-abu.
Daun
Daun-daun majemuk menyirip genap dengan 4–8 anak daun bentuk jorong memanjang, kadang-kadang bundar telur atau bundar telur sungsang yang ujung terbesar, gundul, seperti kertas atau seperti jangat, yang muda berwarna jambon.
Bunga
Bunga-bunga terkumpul dalam malai berbentuk tandan, 6–15 cm, berjejalan pada pangkal tunas yang muda, sering bercabang pendek. Bunga tanpa mahkota kelopak 4–5, menyatu pada pangkalnya, bertaju bundar telur atau menyegitiga, 1–1,5 mm, berambut tipis di kedua sisinya, kuning hijau. Benang sari 4 hingga 9.
Buah
Buah bentuk gelendong lebar atau agak bulat telur, 1,5–2,5 × 1–2 cm, dengan ujung meruncing, licin atau berduri tempel sedikit, kuning. Biji 1–2 butir, hampir bulat, lk. 12 × 10 × 8 mm, cokelat, terselubung salut biji yang kekuningan, tipis, asam manis.
Manfaat Buah Kesambi

Buah kesambi memiliki beragam manfaat, di antaranya sebagai obat eksim, obat kudis, obat koreng, obat radang telinga, dan untuk mengobati cacingan, jerawat, malaria, disentri, serta menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, pepagan kesambi dapat digunakan untuk menyamak kulit, mewarnai batik, mengelatkan nira, serta untuk campuran lulur. Pepagan yang digerus halus dan dicampur minyak, digunakan sebagai obat kudis. Daunnya yang muda, mentah atau direbus, dimakan sebagai lalap. Buah kesambi yang telah masak dimakan segar, atau, mentahnya dijadikan asinan. Kayu kesambi juga memiliki kegunaan, seperti untuk bahan pembuatan jangkar untuk perahu kecil, dan kayu terasnya padat dan berat.