DAFTAR HAMA PADA TANAMAN DURIAN

Tanaman durian, meskipun dikenal sebagai pohon buah yang kokoh, juga rentan terhadap serangan berbagai jenis hama yang dapat merusak pertumbuhannya dan mengurangi hasil panen. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa hama umum yang sering mengancam tanaman durian, antara lain penggerek buah, lebah mini, ulat penggerek bunga, dan kutu loncat. Kenali gejala awal dari serangan hama tersebut dan metode yang tepat untuk dapat mengendalikannya dengan baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas karakteristik dan gejala dari setiap hama, serta strategi pengendalian dan pencegahan yang dapat diambil untuk melindungi tanaman durian dari serangan hama yang merugikan.

1. Ulat Penggerek Buah dan Biji Durian

Salah satu hama utama yang dijumpai petani perkebunan durian yang diusahakan secara luas adalah  penggerek buah dan biji durian. Hama ini dapat menurunkan kualitas buah dan kualitas daging buah yang dapat dikonsumsi sehingga menurunkan keuntungan petani. Buah yang terserang pada awalnya tidak dapat dibedakan dengan buah yang sehat karena penampakan buah dari luar relatif “mulus”. Kerusakan baru diketahui pada saat mengetahui kehadiran larva penggerek yang keluar dari dalam buah maupun melalui kotoran yang dihasilkan.Hama penggerek buah ini kalau di Jawa dikenal dengan sebutan gala-gala. Ciri-ciri dari hama ini yaitu biasanya menaruh telurnya di kulit buah, serta diselubungi jaring-jaring mirip rumah laba-laba. Larva yang menetas dari telur ini kemudian akan langsung menggerek dan melubangi dinding buah hingga masuk ke bagian dalamnya. Lantas larva ini bakal terus tinggal di dalam buah durian sampai menjadi dewasa. Kadang-kadang hal ini menyebabkan buah durian jatuh terlalu dini.Proses penyebaran penggerek buah durian biasanya terjadi karena hama ini sendiri terbang dari satu pohon ke pohon lainnya. Awal mulanya serangga ini bakal bertelur di pohon durian yang dihinggapi. Umumnya kegiatan bertelur ini dilaksanakan secara periodik oleh hama ini setiap menjelang musim kemarau.
BACA JUGA: Daftar Penyakit Pada Tanaman Durian
Diduga hama ini asalnya dari Malaysia kemudian tersebar ke Indonesia, Thailand, dan daerah bagian timur lainnya. Akibat infestasi hama ini, dapat menurunkan produktivitas kebun (buah menjadi tidak dapat dikonsumsi) sebesar 100%.
Hama ini sebenarnya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a. Penggerek buah durian

Hama penggerek buah durian terdapat 2 jenis yaitu :

  1. Tirathaba (=Melissablaptes, Mucialla) ruptilinea (Wkl). Ordo : Lepidoptera, Famili : Pyralidae dan Hypergea leprosticta, Ordo : Lepidoptera, Famili : Noctuidae
  2. Tirathaba (=Melissablaptes, Mucialla) ruptilinea (Wkl). Ordo : Lepidoptera, Famili : Pyralidae

Gejala Serangan
Hama Tirathaba ruptilinea dikenal sebagai perusak bunga dan buah. Larva merusak dengan memakan dimulai pada bagian tangkai bunga dan menggerek ke dalam. Larva menutupi bagian bekas gerekan dengan benang-benang yang dihasilkannya. Larva menjadi sangat aktif apabila diganggu.
Morfologi/Bioekologi
Ngengat mempunyai sayap depan kehijauan dan sayap belakang merah jingga (oranye). Larva berwarna coklat kehitaman. Telur diletakkan secara terpisah.
Pengendalian
Cara kultur teknis
– Sanitasi kebun dengan memusnahkan sisa-sisa tanaman yang terserang dengan cara membakar atau membenamkan ke dalam tanah
Cara mekanis
– Memusnahkan buah yang terserang
Cara biologi
– Pemanfaatan musuh alami antara lain lalat Tachinidae (Argyroplax basifulva), Venturia sp. (Ichneumonidae), Apanteles tirathabae (Braconidae) dan Telenomus tirathabae (Scelionidae).
 Penggerek buahConogethes punctiferalis (Lepidoptera:Pyralidae).

Penggerek buah yang memiliki nama latin Conogethes punctiferalis (Lepidoptera:Pyralidae). Bentuk serangga dewasa menyerupai kupu-kupu atau basa disebut “ngengat” yang berukuran kecil, bentangan sayapnya mencapai 2,3 cm. Ngengat betina biasanya meletakkan telur pada buah durian yang masih muda. Setelah 4 hari, telur tersebut menetas dan larva yang lahir memakan kulut buah muda sampai pada umur tertentu dan masuk ke dalam buah untuk menyerang daging buah. Larva ini berwarna cokelat muda dan sepanjang tubuhnya bintik-bintik cokelat. Stadia pupa dari hama ini berlangsung di permukaan kulit buah dan biasanya larva yang berpupa menutupi tubuhnya dengan kotoran maupun daun-daunan.

b. Penggerek biji durian

Pada hama penggerek biji durian dikenal dengan nama Mudaria luteileprosa Holloway. Larva berwarna merah muda dan mampu mempenetrasi buah yang muda untuk kemudian melanjutkan siklus hidupnya di dalam biji buah, larva baru akan keluar dari buah untuk berpupa di dalam tanah.

Gejala Serangan
Penggerek biji durian (the hole borer) merupakan hama utama pada perkebunan durian yang diusahakan secara luas. Diduga hama ini asalnya dari Malaysia kemudian tersebar ke Indonesia, Thailand dan daerah bagian timur lainnya. Kita tidak dapat menduga dari luar bahwa durian tersebut terserang oleh hama penggerek biji durian. Hama penggerek biji akan menurunkan kualitas durian dan bagian dari buah yang dimakan akan dikotori. Tidak diketahui bahwa durian telah terinfeksi oleh hama penggerek biji, baru diketahui pada saat buah tersebut telah dipanen atau pada saat larva telah keluar dari buah durian untuk membentuk pupa.
Morfologi/Bioekologi
Seekor Kupu-kupu dewasa dapat meletakkan telurnya sebanyak 100 butir. Telur diletakkan satu-satu pada buah yang masih muda di dekat tangkai batang. Larva yang menetas dari telur akan membuat lobang pada buah yang masih muda dan masuk kedalam buah menuju biji. Lubang yang dibuat sangat kecil dan sukar untuk dilihat dan pada saat buah makin membesar lubang tersebut akan tertutup. Perkembangan larva di dalam biji membu-tuhkan waktu sekitar 38 hari. Larva menggerek dan memakan biji serta kotoran yang keluar akan mengotori daging buah. Larva dapat hidup didalam biji sampai durian tersebut masak. Pada saat buah masak larva akan membuat lubang dengan diameter kira-kira sebesar 5.0-8.0 mm dan membentuk pupa di dalam tanah. Stadia pupa berlangsung lebih kurang 1 bulan. Ngengat (imago) dewasa dapat dapat hidup 7-10 hari dan dapat ditangkap dengan menggunakan perangkap cahaya.

Larva menembus biji durian
hama penggerek biji durian

Pengendalian
Cara kultur teknis
– Memusnahkan buah dan biji yang ter-serang.
Cara mekanis
– Membungkus buah durian dengan plastik transparan dan bagian bawahnya dilubangi agar air dapat keluar pada saat tanaman membentuk buah kira-kira 1,5 bulan atau 6 minggu setelah berbunga.
– Menggunakan perangkap cahaya berupa lampu neon yang berwarna putih untuk menangkap ngengat.
Cara kimiawi
– Menggunakan insektisida yang efektif, terdaftar dan diizinkan Mentan pada saat tanaman telah selesai berbunga.
– Biji durian yang akan ditanam diseleksi terlebih dahulu, kemudian sebelum ditanam dicelupkan pada insektisida.

3. Lebah Mini

Dinamakan lebah mini karena memang hama ini mempunyai tubuh yang berukuran kecil, warnanya cokelat kehitaman, dan memiliki sayap yang bergaris putih lebar. Setelah panjangnya mencapai 3,5 cm, lebah ini menjadi berwarna merah violet. Pada fase larva, ulat lebah ini menyerang daun-daun tanaman durian yang masih muda dengan menggerogotinya. Kemudian ulat akan mengalami masa istirahat saat berada di fase kepompong dengan menempelkan dirinya pada kulit buah.
Kemudian setelah mencapai fase lebah dewasa, serangga ini kembali merusak pohon durian dengan menggerek ranting-ranting muda dan memakan daun-daun yang masih muda. Upaya pengendalian wajib dilaksanakan dengan cepat dan tepat. Silakan Anda bisa menggunakan bahan parvasida seperti Hostathion 40 EC (Triazofos 420 gram/liter) atau bahan insektisida seperti Supracide 40 EC dengan dosis 420 gram/liter dan Temik 106 (Aldikarl 10%).

4. Ulat Penggerek Bunga

Ulat penggerek bunga (Prays citry) biasanya menyerang pohon durian yang baru berbunga, terutama pada bagian kuncup bunga dan bakal buah. Ciri-ciri ulat ini yaitu memiliki tubuh yang berwarna hijau dengan bagian kepala yang warnanya merah kecokelatan atau abu-abu. Bentuk tubuhnya cenderung langsing. Adapun gejala serangannya ialah kuncup bunga yang terserang akan rusak dan bagian putik pun banyak yang berguguran.

hama tanaman durian

Begitu pula dengan benang sari dan tajuk bunga tanaman durian yang terserat ulat penggerek bunga ini pun akan rusak semuanya. Sementara untuk bagian kuncup dan putik juga bisa patah akibat telah dirusak oleh luka bekas gerekan si ulat. Proses penularan ke tanaman durian lain biasanya dilakukan oleh wujud kupu-kupu dari hama tersebut. Adapun hama ulat penggerek bunga ini bisa dikendalikan dengan menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC, Nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).

5. Penggerek Batang dan cabang (Stem borer)

penggerek batang dan cabang durian

 Gejala Serangan
Gejala serangan hama ini adalah terdapatnya kotoran dan cairan berwarna kemerah-merahan dari bekas gerekan (lubang) yang diserang larva. Akibat gerekan larva menyebabkan distribusi hara dan air terganggu. Akibatnya bagian tanaman tersebut menjadi kering, daun-daunnya layu atau rontok dan akhirnya mati (Gambar 1A).
Morfologi/Bioekologi
Larva berwarna merah sampai coklat keunguan (Kalshoven). Larva menggerek ke dalam jaringan kayu pada batang dan cabang (dengan diameter lebih dari beberapa cm) (Gambar 1B). Ngengat aktif pada malam hari. Betina dapat meletakkan telur sekitar 1.000 butir.
Gambar penggerek batang/cabang dan larva penggerek cabang
Pengendalian
Cara kultur teknis
– Menjaga kebersihan (sanitasi) kebun, terutama dari daun-daun yang kering
Cara mekanis
– Menutup lubang gerekan hama dengan kapas yang telah diberi larutan insektisida
– Memotong bagian tanaman yang terserang 5 cm dari lubang gerekan dan dimus-nahkan.
Cara kimiawi
– Menutup lubang gerekan hama dengan kapas yang telah diberi larutan insektisida
– Menginfus tanaman dengan insektisida sistemik, baik melalui batang maupun ujung akar.

6. Kutu Putih (Pseudococcus sp.)

Kutu putih berbentuk bulat, berwarna kehijauan dan tubuhnya diselimuti lapisan lilin agak putih. Hama ini menyerang dengan cara mengisap daun dan membawa penyakit embun jelaga. Kotorannya yang manis mengundang semut sehingga penyebarannya mengikuti penyebaran semut. Akibat serangan kutu putih, daun menjadi keriting, bunga atau buah mengalami kerontokan.kutu loncat hama pada tanaman durian
Membasmi kutu putih dapat dilakukan dengan memberantasnya sekaligus dengan memberantas embun jelaga, dilakukan dengan menggunakan insektisida dan akarisida dengan dosis sesuai dengan yang tertera di kemasan.

7. Kutu Loncat Durian

Serangga kutu loncat durian mempunyai warna kecokelatan dan diselimuti oleh benang-benang lilin putih hasil dari sekresi tubuhnya. Sedangkan bentuk tubuh, sayap, dan tungkai serangga ini tampak mirip seperti kutu loncat yang biasa menyerang tanaman lamtoro. Adapun gejala serangan dari kutu loncat durian ini ditandai dengan terdapatnya gerombolan kutu loncat yang menyerang pucuk daun yang masih muda. Kutu ini akan mengisap cairan pada daun tersebut.

Kutu loncat menyerang dengan mengisap cairan pada tulang-tulang daun sehingga daun ini menjadi kerdil karena pertumbuhannya terhambat. Serangan ini akan semakin bertambah karena kutu yang telah mengisap cairan kemudian akan mengeluarkan cairan getah bening yang pekat serta rasanya manis sehingga bakal mengundang kedatangan semut. Hama ini bisa ditangani secara kimia dengan menyemprotkan insektisida Supracide 40 EC dengan dosis 100-150 gram/5 liter air.

8. Ulat Daun Marumba dyras

ulat daun durian

Gejala Serangan
Hama ini menyerang daun durian, baik daun muda maupun daun tua. Tanaman yang terserang biasanya akan gundul dan tinggal hanya tangkai daunnya saja (Gambar 4A). Hama ini bersifat eksplosif dan sangat rakus.
Morfologi/Bioekologi
Telur diletakkan pada bagian atas dan bawah daun, tangkai daun. Telur diletakkan secara berkelompok yang ditutupi oleh benang-benang berwarna putih. Telur menetas selama 5-7 hari. Larva panjangnya 3-5 cm, berwarna hijau kehitaman. Lama hidup pupa 18-200 hari apabila keadaan tidak menguntungkan untuk perubahan bentuk menjadi imago. Pupa berwarna coklat tua sampai hitam dan berada di bawah permukaan tanah di sekitar pertanaman. Ngengat berwarna coklat keabu-abuan (Gambar 4B). Pada siang hari ngengat bersembunyi di sela-sela daun dan aktif pada malam hari. Ngengat sangat responsif pada cahaya. BACA JUGA:

Pengendalian
Cara kultur teknis
– Memusnahkan sisa-sisa tanaman yang ter-serang
– Memusnahkan tanaman inang lainnya
Cara mekanis
– Memotong bagian tanaman yang terserang berat dan dimusnahkan

Penutup

Dalam menghadapi tantangan penyakit dan hama pada tanaman durian, pemahaman yang baik tentang jenis-jenis yang umumnya terjadi serta langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang tepat sangatlah penting. Dengan mengidentifikasi gejala dan tanda-tanda awal serangan penyakit atau hama, petani durian dapat mengambil tindakan yang cepat dan efektif untuk melindungi tanaman mereka. Selain itu, praktik budidaya yang baik, seperti menjaga kebersihan kebun, melakukan pemangkasan yang tepat, dan memberikan nutrisi yang seimbang, juga dapat membantu menjaga kekuatan dan ketahanan tanaman durian terhadap serangan penyakit dan hama. Dengan demikian, dengan pengelolaan yang baik dan perhatian yang cermat terhadap kesehatan tanaman, petani durian dapat mengurangi risiko kerugian yang disebabkan oleh penyakit dan hama, serta memastikan pertumbuhan yang optimal dan hasil panen yang melimpah.

Scroll to Top