Penyakit Ikan Lele

Yuk Bagikan ..

Penyakit ikan lele hampir sama dengan penyakit pada ikan  tawar lainnya, bisasa menyerang terdiri dari penyakit infeksi akibatjamur, protozoa, bakteri dan virus. Berikut beberapa penyakit ikan lele karena infeksi antara lain, serangan Bakteri Aeromonas Hydrophila, penyakit gatal (Trichodiniasis), dan penyakit Cotton wall disease.

Penyakit yang ada pada ikan lele bisa datang dari dalam tubuh ikan tersebut dan dari lingkungan sekitarnya. Kondisi air kolam dan cuaca bisa mempengaruhi kesehatan ikan lele. Air kolam yang terlampau kotor bisa mengandung amoniak dan bakteri yang membahayakan ikan. Sedangkan cuaca yang tidak menentu bisa mempengaruhi suhu air di kolam. Perubahan suhu yang terlalu cepat sangat tidak disukai ikan lele sehingga akan mengganggu metabolismenya hingga menyebabkan stres.

Ketika imunitas ikan lele sedang menurun, ikan lele akan mudah terserang hama atau penyakit yang ada di sekitarnya. Penyakit pada lele juga bisa berasal dari pemberian pakan yang tidak tepat, entah itu dari jenis pakannya atau manajemen pemberiannya.Walaupun terkenal sebagai ikan yang mempunyai ketahanan hidup tinggi, ikan lele juga bisa terserang penyakit. Tidak hanya menyerang organ luar ikan saja, penyakit-penyakit berikut ini juga bisa menyerang organ dalam ikan.

1. Penyakit Bintik Putih

Penyakit bintik putih pada ikan lele disebabkan oleh protozoa dari jenis Ichthyphyhirius multifillis. Untuk menghindarinya, Anda disarankan untuk menjaga kebersihan kolam ikan lele dan memastikan suhu air kolam di angka 28°C.

penyakit lele : bintik putih

Pengendalian / Pengobatan :

  • Anda dapat menaburkan garam ke kolam sebanyak 2-3 kali per harinya.
  •  Agar tidak menulari ikan lele lainnya, Anda juga bisa memisahkan ikan yang terjangkit penyakit bintik putih dari ikan lainnya dan memperbaiki sistem sanitasi di kolam.

Kembali ke Daftar Isi  ↑

2. Penyakit Jamur Air

Biasanya, jamur hanya menghinggapi ikan yang memang sedang sakit atau terluka saja, bukan ikan yang sehat. Jamur hanya tumbuh di tubuh ikan yang sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh. Saat terinfeksi jamur, akan timbul benang menyerupai kapas di tubuh ikan, terutama di bagian yang terdapat luka.

penyakit jamur air pada lele

Jika terserang jamur, ikan juga akan kehilangan agresifitasnya. Untuk mengobati ikan lele yang sudah terkena jamur, Anda disarankan untuk mengkarantina ikan di kolam yang sudah steril.

3. Penyakit Cotton Wool

Penyakit pada ikan lele selanjutnya adalah penyakit Cotton Wool. Jika sudah terjangkit penyakit ini, akan ada luka, lapisan putih, dan
bintik putih di permukaan tubuh ikan. Ikan lele yang sudah terinfeksi
penyakit Cotton Wool juga akan bergerak sangat lambat dan terlihat lesu.

Penyakit ini muncul karena membusuknya sisa pakan yang ada di dasar kolam serta suhu air yang terlalu tinggi. Untuk mencegahnya, Anda bisa memperbaiki manajemen pemberian pakan dan mempertahankan suhu air di angka 28°C.Gejala

  • Terdapat luka lecet pada tubuh lele secara mendadak dan terus bertambah.
  • Tubuhnya seperti dilapisi bintik putih yang lama kelamaan menjadi lapisan putih.
  • Malas berenang atau gerakan renang melambat.
  • Dalam kondisi lebih parah, lele akan mengambang seperti mati.

Penyebab

  • Penyakit ini disebabkan oleh bakteri flexibacter columnaris. Penyakit ini akan menyerang insang ikan lele. Kemunculan bakteri Flexibacter Columnaris yang dipicu oleh sisa pakan kotor di kolam, suhu air naik drastis, dan kebersihan air yang kurang.

Pengendalian / pengobatan

  • Untuk mengobatinya bisa diberi OTC 50 mg per kg pakan lele selama 10 hari dan antibiotik. Pertahankan suhu tetap 28 derajat celcius.
  • Pengobatan lain bisa dilakukan dengan cara merendam lele di air larutan OTC dosis 3 – 5 ppm selama 24 jam.

4. Penyakit Cacar

Penyakit cacar pada ikan lele umumnya disebabkan oleh kualitas air yang buruk. Cacar biasanya muncul di tubuh ikan yang hidup di kolam dengan air kotor dan kurang perawatan. Untuk mencegah dan mengobati ikan lele yang terkena cacar, Anda disarankan untuk lebih merawat dan memperbaiki kualitas air kolam dengan menggantinya secara rutin.

Penting untuk diingat, penyakit cacar pada lele adalah penyakit yang menular. Jadi, jika Anda mendapati ikan lele terkena cacar, pisahkan ikan tersebut dari ikan lainnya.Gejala

  • Timbul kerusakan kulit seperti borok, kemudian akan merasuk ke dalam tubuh lele menyebar ke hati, daging, dan limpa.
  • Lele juga menjadi lemah, pendiam, tidak agresif, dan malas makan. Pada kondisi parah tubuhnya akan kesat dan terjadi perdarahan di bagian yang borok.

Penyebab

  • Penyakit cacar disebabkan bakteri Aeromonas dan Pseudomonas, bakteri ini sebenarnya bisa mati di air yang bersih dan kaya oksigen.
  • Biasanya muncul karena perawatan yang kurang yakni tidak mengganti air kolam secara rutin, populasi lele di kolam terlalu padat, atau tertular dari lele baru pembawa penyakit yang tidak dikarantina terlebih dahulu.


Pengobatan

  • Bisa disembuhkan dengan bahan alami, yakni dari daun pepaya mentah, buah mengkudu, dan garam.
  • Tumbuk halus semuanya dan taburkan di kolam. Bisa juga dengan obat kimia yakni PK Kalium Permanganat 1 – 3 gram per meter kubik air kolam atau memberi larutan Anty Pox 220 ml per 50 meter persegi air kolam. Pilihlah obat yang mudah didapat di sekitar kalian.

5. Penyakit Lele – Gatal

Penyakit gatal pada ikan lele disebabkan oleh bakteri Trichodina sp. Gejala yang timbul pada ikan ketika terserang penyakit ini adalah gerakan yang melemas dan warna kulit yang kusam. Karena merasa gatal, ikan akan sering menggosokkan badannya ke dinding atau dasar kolam.

penyakit lele : gatal

Sama seperti penyakit lainnya, penyakit ini juga bisa menular melalui air.

Pengobatan / Pengendalian

  • Untuk mengobatinya harus memperbaiki kualitas air terlebih dahulu
  • Pisahkan ikan yang terjangkit penyakit dengan ikan yang masih sehat. Untuk mencegahnya, Anda bisa mengurangi kepadatan bibit ikan karena penyakit ini juga bisa disebabkan oleh kurangnya kandungan oksigen.
  • Pindahkan lele ke kolam lain yang lebih luas agar lele punya ruang gerak dan cukup oksigen.
  • Air yang dipakai untuk pengobatan dicampur dengan formalin dosis 40 ppm selama 24 jam penuh.

6. Serangan Bakteri Aeromonas hydrophila

/>Biasanya bila lele budidaya kita terserang penyakit ini menunjukan gejala seperti warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat juga timbul pendarahan. Lele bernafas kurang baik dan berada di permukaan air.
Aeromonas hydrophila termasuk bakteri gram negatif, dimana mempunyai karakteristik berbentuk batang pendek, bersifat aerob dan fakultatif anaerob, tidak berspora, motil, mempunyai satu flagel, hidup pada kisaran suhu 25-30 derajat Celsius. Jika organisme terkena serangan bakteri maka akan mengakibatkan gejala penyakit hemorhagi septicaemia yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Perutnya akan menggembung
  • Siripnya akan bengkak
  • Permukaan tubuhnya akan terluka.
Serangan Bakteri Aeromonas hydrophila pada lele

Tidak hanya menyerang organisme budidaya seperti ikan, tetapi penyakit ini juga menyerang  manusia dimana menyebabkan infeksi pada gastroenteristis, diare dan extra intestinal pada manusia.
Bakteri Aeromonas hydrophila sangat mempengaruhi usaha budidaya ikan air tawar dan seringkali menimbulkan wabah penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi (80 – 100%) dalam kurun waktu yang singkat (1 – 2 minggu).  Sehingga sangat merugikan petani ikan dalam usaha budidaya ikan. Tingkat  virulensi dari bakteri Aeromonas hydrophila dapat menyebabkan kematian ikan tergantung dari racun yang dihasilkan.
Sama seperti penyakit Cotton Wool, bakteri ini muncul karena banyaknya sisa pakan yang membusuk di permukaan kolam. Maka dari itu, untuk menghindari ikan lele dari bakteri ini, Anda harus mengatur manajemen pemberian pakan dengan sangat baik.

7. Penyakit Lele Kuning (Jaundice)

Merupakan penyakit ikan lele mematikan, terjadi karena perawatan pakan yang tidak baik.

penyakit lele : kuning

Gejala

  • Sekujur tubuh lele berwarna kekuningan seperti keracunan.
  • Lele tidak mau makan dan malas berenang.
  • Insang dan organ dalam juga berwarna kuning jika dilakukan pembedahan.

Penyebab

  • Penyakit kuning terjadi karena kelalaian peternak dalam budidaya, yakni memberikan pakan yang buruk atau tak layak, juga memberikan pakan alternative berlebihan seperti ikan rucah dan jeroan.
  • Sebab itu dalam memberi pakan harus diperhatikan kualitasnya dan tanggal kadaluarsanya.

Pengobatan / Pengendalian

  • Karena terjadi karena pakan, pertama lele harus dipuasakan agar racun akibat pakan bisa keluar. Ganti air agar lebih bersih dan segar.
  • Dulur bisa menambahkan probiotik untuk meningkatkan bakteri baik dan membantu menguraikan racun yang ada di tubuh lele.
  • Setelah 2 – 3 hari barulah lele diberi pakan yang baik dan berkualitas serta tambahkan probiotik ikan lele untuk meningkatkan daya tahan dan mempercepat kesembuhan.

8. Penyakit Darah Cokelat

penyakit lele : darah coklat

Gejala
Gejala paling umum terjadi adalah hilangnya nafsu makan pada ikan lele.

Penyebab
Kualitas air yang digunakan tidak diperhatikan kebersihannya. Air yang sudah berwarna hitam atau kecoklatan akan lebih beresiko mengakibatkan ikan lele terkena penyakit darah cokelat.
Pengobatan / Pengendalian
Diberikan antibiotik Oksitetrasiklin dan Sulfonamide selama 5 hari untuk mengurangi infeksi. Kurangi pemberian pakan terlebih dahulu. Pastikan ikan yang sakit dikarantina.

9. Penyakit Lele Menggantung / Enteric Septicemia of Catfish (ESC)

Penyakit lele menggantung ini bisa menular lewat air, tingkat kematian hingga 50%, menyebabkan infeksi dan menyebar secara cepat.

penyakit lele  menggantung

Gejala

  • Lele hilang nafsu makan, berdiam diri di atas permukaan air, kadang nampak seperti menggantung, kepala di atas ekor di bawah. Bisa juga gerakannya menjadi aneh, berenang tak menentu.
  • Insang pucat, beberapa tubuhnya seperti rahang dan perut bengkak.
  • Jika memeegang teraba ada cairan di tubuhnya.
  • Dalam kondisi parah terjadi perdarahan di mulut dan sirip serta meluas ke seluruh tubuh.

Penyebab

  • Bakteri Edwardsiella Ictaluri, bisa hidup dengan mudah di kolam yang padat, kualitas air yang buruk, dan sirkulasi oksigen rendah.

Pengobatan / Pengendalian

  • Berikan antibiotik Oksitetrasiklin dan Sulfonamide selama 5 hari untuk mengurangi infeksi. Kurangi pemberian pakan terlebih dahulu.
  • Pastikan karantina ikan yang sakita dan lakukan disinfektan di semua kolam agar meminimalisir penularan.
  • Sebab itu perlu cegah dengan perawatan dan mekanisme pemeliharaan lele yang baik.
  • Kurangi volume air pada kolam sebanyak 20%.

10. Penyakit Kolumnaris

Merupakan penyakit yang bisa timbul di air bersih sekalipun, menyebabkan kematian masal dengan cepat 12 – 24 jam setelah gejala timbul jika tidak lansung untuk penanganan.  Penyakit ini menyerang jaringan insang, begitu bakteri masuk ke aliran darah, kematian terjadi sangat cepat.

penyakit lele  : kolumnaris

Gejala

  • Muncul warna putih di sirip lele, lama kelamaan terdapat lapisan kapas di sirip, mulut, dan sisik lele.
  • Lele menyendiri, berenang di permukaan air karena sulit bernafas.
  • Kulitnya pucat, bengkak di sirip dan dada.
  • Lele berenang dengan gerakan aneh, pada akhirnya berada di dasar kolam dan mati.

Penyebab

  • Akibat bakteri gram negatif Flavobacterium, artinya bakteri yang mudah tumbuh di kolam dengan kadar oksigen baik dan berair bersih.
  • Keberadaan bakteri ini tidak membawa masalah sampai ada lele baru yang sebelumnya telah membawa penyakit masuk ke kolam, membuat bakteri tersebut mudah menyerang dan menyebar ke seluruh kolam.

Pengobatan / Pengendalian

  • Turunkan suhu air menjadi 24 derajat celcius untuk memperlambat penyebaran penyakit.
  • Beri antibiotik API Furan 2 atau Tetra Fungus Guard atau Jungle Fungus Clear. Jika sulit mendapatkannya, bisa ganti dengan antibiotik merk apapun yang memiliki kandungan Minocycline.
  • Tambahkan garam 2 gram per liter air dan tebar rata ke seluruh kolam, ulangi setelah 12 jam. Setelahnya tingkatkan pemberian garam menjadi 4 gram per liter air, lakukan 12 jam.
  • 24 jam setelah pemberian garam, lanjutkan dengan pemberian antibiotik kembali sampai sembuh. Biasanya lele sudah sembuh total dalam 5 – 7 hari.

11. Penyakit Gill Poliferatif (PGD)

Merupakan penyakit serius yang membuat lele mati karena tak mampu menghirup oksigen.

Gejala

  • Insang bengkak dan bau darah.
  • Tak mau makan, gerak lesu.
  • Sering ke permukaan air karena susah bernafas.
penyakit lele : Insang Proliferatif

Penyebab

  • Protozoa Aurantiactinomyxon Ictlaluri, biasanya ada pada tanah berlumpur dan cacing.
  • Tertular pada lele melalui cacing atau tanah yang kurang baik pengolahannya sebelum menjadi kolam sehingga masih banyak kuman jahat di dalamnya.
  • Kuman keluar dari dalam tanah atau lewat cacing yang dimakan lele, menempel pada insang, membuat lele tak bisa bernafas, tak mampu menghirup oksigen dan akhirnya mati dengan cepat.

Pengobatan / Pengendalian

  • Meskipun kemungkinan sembuh sangat kecil, bisa diusahakan terlebih dahulu dengan memperbaiki kualitas air, yakni memberi lele air kolam yang bersih dan tidak terpengaruh bakteri luar serta memiliki aerasi yang baik.
  • Berikan pula tambahan obat Protik 5 gram per 250 liter air selama 7 hari. Lakukan disinfektan di kolam dan olah kembali tanah agar bakteri di dalamnya benar-benar mati.
  • Memang membutuhkan perawatan yang lebih seperti memulai membuat kolam budidaya baru, namun ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan lele di kloter ternak selanjutnya

BACA JUGA : Mengenal Ikan Lele : Habitat, DAN Jenis

12. Penyakit lele : Channel Catfish Virus Disease (CCDV)

Menyerang lele muda usia di bawah 1 tahun atau yang lebih kecil dari 15 cm. Bisa menular dari induk ke telur, lewat air, juga virus yang bawaan lele baru.  Sangat terpengaruhi oleh stress dan daya tahan, jika kedua hal tersebut memburuk akan sangat mudah terjangkit.

penyakit lele

 Penyakit ini tergolong bahaya, tingkat kematian hingga 95%.  Lele yang telah sembuh pun bobotnya akan turun, nafsu makan turun, dari luar nampak normal namun ia membawa virus penyakit.

Penyebab
Akibat virus herpes, hidup pada air bersuhu di atas 27 derajat celcius yang tidak maksimal bersihnya.
Gejala

  • Nafsu makan turun, berenang tak menentu, hiperaktif kemudian tiba-tiba lesu.
  • Lele berkeremun di permukaan, sering berenang dengan kepala di atas dan ekor di bawah.
  • Jika teraba perut bengkak, ada darah di sirip dan perut, kulit pucat, dan terdapat cairan di sekitar perut.


Pengobatan / Pengendalian

  • Obat yang mungkin bisa membantu ialah antibiotik dosis tinggi dan pemberian formalin di kolam ikan.
  • Hubungi dokter hewan untuk menanganinya sebab membutuhkan Pengobatan / Pengendalian yang benar-benar intensif.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top