Talas, atau yang dikenal juga dengan nama scientific Colocasia esculenta, merupakan tanaman umbi-umbian yang banyak ditemui di berbagai belahan dunia, terutama di Asia Tenggara dan Pasifik. Umbi talas biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan alternatif yang kaya akan karbohidrat, serat, dan beberapa nutrisi penting lainnya. Dalam artikel kali ini, kita akan mengenal lebih dekat tentang talas, dan membahas tentang sejarah, klasifikasi, ciir ciri, dan jenisnya.

Pengenalan Talas
Talas atau keladi adalah tumbuhan penghasil umbi-umbian yang berasal dari suku talas-talasan. Talas ditanam dengan tujuan untuk dimakan umbinya, yang merupakan sumber karbohidrat yang cukup penting untuk tubuh. Namun umbi ini mengandung getah yang gatal, yang berbeda-beda ketajamannya menurut jenisnya, sehingga harus dimasak terlebih dulu sebelum dapat dikonsumsi. Memakan talas tak boleh berlebihan, karena ia mengandung getah yang dapat mengakibatkan gatal. Umbi talas dapat diolah dengan cara dikukus, direbus, dipanggang, digoreng, atau diolah menjadi tepung, bubur, dan kue-kue.Selain umbinya, daun dan tangkai daun talas yang muda juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Sayur lompong dari Jawa Barat adalah sejenis gulai yang memanfaatkan bagian pucuk dan tangkai daun talas yang muda, dimasak dengan atau tanpa santan kelapa. Daun-daunnya yang muda terkenal sebagai pembungkus buntil yang disukai. Daun talas, tua atau muda, juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan gurame. Daun, tangkai daun, dan umbinya digunakan sebagai campuran pakan ternak, terutama ternak babi.
BACA JUGA : Bengkuang : Klasifikasi, Ciri Ciri, Syarat Tumbuh, Dan Cara Menanam
Sejarah Singkat Talas

Talas, atau yang dalam bahasa Inggris disebut taro, adalah tanaman umbi-umbian yang memiliki sejarah panjang dalam budaya dan pangan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Talas, atau Colocasia esculenta, berasal dari Asia Tenggara dan diperkirakan telah dibudidayakan sejak zaman purba, bahkan pada zaman sekitar 7.000 tahun yang lalu yang diduga sebelum padi ditanam orang. Tanaman ini menyebar ke berbagai negara, termasuk China, Jepang, dan beberapa pulau di Samudra Pasifik yang terbawa oleh migrasi penduduk. Di Indonesia, talas populer ditanam di hampir semua daerah dan memiliki berbagai nama dalam bahasa daerah setempat, seperti talé, kĕladi, sukat, dan lain-lain.
Klasifikasi Talas
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Spermatophyta
- Subdivisi: Angiospermae
- Kelas: Monocotyledonae
- Ordo: Arales
- Famili: Araceae
- Genus: Colocasia
- Spesies: C. esculenta
Ciri Ciri Talas

Dilansir dari agrotani.com, ciri-ciri pohon Talas dapat dikenali dari bentuk daunnya yang lebar dan berbentuk hati. Daun talas memiliki tekstur yang lembut dan seringkali memiliki warna hijau yang cerah. Selain itu, pohon Talas juga memiliki akar berupa umbi yang tumbuh di bawah tanah. Umbi talas memiliki tekstur yang lembut dan memiliki daging berwarna putih dan ada juga yang berwarna ungu.
Jenis Jenis Talas
Dilansir dari cakefever.com, berikut adalah beberapa jenis talas yang dapat ditemukan di Indonesia diantaranya.
Talas Padang
Talas padang biasanya diolah batangnya menjadi sayuran. Memiliki nama ilmiah Colocasia gigantea, talas padang merupakan talas terbesar di antara jenis yang lain. Dalam bahasa Minangkabau, tanaman ini disebut “kemumu”. Sedangkan dalam bahasa Sunda disebut “kajar-kajar” atau “lumpuy”, dan bahasa Jawa yaitu ”rombang”. Selain diolah menjadi sayuran, di Padang talas ini biasa diolah menjadi keripik talas. Sedangkan di Vietnam bagian selatan, jenis talas ini digunakan sebagai salah satu bahan sayur dan sup bihun. Di Jepang, talas ini disebut “hasu-imo” yang digunakan dalam pembuatan chanpuru, sushi, dan sup miso.
Talas Bogor
Jenis talas ini adalah salah satu jenis yang terkenal di Indonesia, dengan nama ilmiah Colocasia esculenta, talas bogor sering menjadi buruan wisatawan yang bertandang ke Kota Hujan. Orang Bogor sendiri biasanya mengolah talas dengan digoreng atau dikukus dan ditaburi kelapa parut di atasnya. Namun, selain hanya digoreng atau dikukus, sudah banyak olahan talas bogor yang enak dan nikmat disantap. Seperti, pie talas, brownies talas, bolu lapis talas, bika talas, atau eggroll talas. Nah, jenis makanan ini sering diburu wisatawan karena rasanya yang lezat dan tentunya kaya akan gizi.
Talas Pontianak
Talas jenis ini memiliki memiliki warna ungu kehitaman dengan tekstur yang tidak terlalu pulen dan sering menjadi alasan kenapa talas ini sering diolah menjadi berbagai olahan makanan. Talas pontianak sering diolah menjadi keripik talas, stik talas, sayur-mayur, dan lainnya. Ciri khasnya adalah bentuknya mirip dengan talas bogor. Meskipun di Indonesia talas pontianak tidak begitu dikenal masyarakat, talas ini justru sangat populer di Jepang, lho! Banyak masyarakat yang mengolah talas pontianak ini menjadi sayur kare.
Talas Belitung
Memiliki nama ilmiah Xanthosoma sagittifolium, dalam bahasa Betawi dan Sunda, talas ini disebut “kimpul”. Sedangkan dalam bahasa Jawa, disebut “kimpul, glitung, busil, bisono, bothe, linjik”. Dan “dilago gogomo” dalam bahasa Halmahera. Biasanya talas ini diolah dengan dikuku, dibakar, dibuat bubur dan dijadikan sebagai pelengkap makanan. Namun, talas ini memiliki banyak lendir, sehingga teksturnya tidak sepulen talas Bogor. Tekstur talas yang sudah direbus lembut dimakan, sedikit gurih, dan tidak lengket. Talas belitung juga dapat diolah menjadi puding, kue kering, dan keripik.