Tren penurunan harga kopi Robusta secara internasional belakangan ini membuat petani kopi agak “deg-degan”. Kolumnis dari Barchart, Cesar Marconetti, pada tanggal 24 Juni 2025 memberikan analisis untuk pergerakan harga kopi secara internasional. Berikut adalah beberapa poin penting yang bisa jadi perhatian.
1. Harga Masih Belum Stabil
- Walaupun sempat naik, harga kopi Robusta masih belum kembali ke puncaknya di $4,400–$4,500 per ton seperti awal Juni.
- Ini menunjukkan bahwa pasar masih sangat fluktuatif, belum ada arah yang benar-benar pasti.

2. Faktor Produksi dan Suplai
- Brasil sudah memanen sekitar 50% dari produksi Robusta mereka pertengahan Juni, dan ini normal menurut tren 5 tahun terakhir.
- Produksi tetap stabil di Vietnam dan Indonesia – dua pemain besar lainnya dalam pasar kopi.
- Impornya ke Eropa berjalan lancar, tidak ada gangguan besar dari negara-negara Afrika.
- Gudang di Eropa cukup penuh, artinya tidak ada kekhawatiran soal kekurangan pasokan untuk sementara waktu.
🔥 3. Permintaan Masih Kuat
- Produsen kopi (roasters) masih tetap membeli secara stabil, belum terlihat adanya penurunan drastis dalam permintaan.
📈 4. Analisis Teknikal: Ada Tanda-Tanda Pembalikan Tren
- Pola grafik yang muncul adalah “engulfing bullish candle”, yaitu sebuah sinyal teknikal yang menunjukkan kemungkinan perubahan arah dari tren turun ke tren naik.
- Selain itu, indikator RSI (Relative Strength Index) 14-hari yang sebelumnya berada di bawah level 20 (terlalu “murah” atau oversold), sekarang sudah melonjak kembali, yang menguatkan keyakinan bahwa harga akan mulai naik.
Kesimpulan Keseluruhan Untuk harga kopi robusta
- Selama beberapa waktu terakhir, pasar kopi Robusta sedang turun, tapi sekarang mulai terlihat sinyal pembalikan arah.
- Dengan kondisi supply yang cukup dan permintaan yang stabil, serta indikator teknikal yang memberi sinyal positif, investor mulai berani mengambil posisi beli (bullish) lagi.
BACA JUGA : 10 Negara Produsen Kopi Terbesar di Dunia Tahun 2024 dan Negara Eksportir terbesar